Opening

890 115 13
                                    


♥︎♥︎♥︎




"Tunggu, kau akan ke mana anak manis?"

Tubuh kecil itu terus berlari dengan sepasang kaki kecilnya, menyusuri lorong yang gelap dan sepi. Ia ingat jika ibunya menyuruhnya untuk langsung pulang ke rumah setelah pelajaran berakhir.

Meskipun kaki-kaki mungilnya telah lelah tapi ia harus terus berlari karena pria tua itu masih mengejarnya di belakang sana.

"Hey, tunggu aku, manis. Bukankah kau ingin kue manis itu?"

Srettt!

Gubrakk!

Kakinya tersandung, ia terjatuh di jalanan yang gelap dan dingin. Lelaki tua itu telah ada di belakangnya.

Greppp!

Pergelangan kakinya ditangkap dengan erat. Ia meronta sekuat tenaganya, tak mau pria ini melakukan hal yang buruk padanya.

"Ayo ikut dengan paman, anak manis!"

"Tidak, lepaskan aku. Aku tidak mau ikut denganmu!" Ia menjerit. Namun tubuh kecilnya tidak sebanding dengan tubuh besar pria jahat ini. Kini tubuh kecilnya diseret menjauh dari arah pulangnya, ia dipaksa untuk mengikuti lelaki ini. Kaki-kaki kecilnya terseret, terantuk dan terasa sakit entah membentur apa di bawah sana.

Tubuh kecil itu dibawa masuk ke dalam sebuah bangunan, dilemparkan begitu saja di lantai. Ruangan nampak remang namun si kecil bisa melihat isi di dalam ruangan, mata kecilnya terbelalak, ia melihat banyak sekali gambar dirinya ditempel di dinding kotor dan lembab itu. Ia semakin ketakutan, meski masih kecil tapi ia mengerti jika dirinya telah menjadi tujuan kejahatan seseorang.

"Tolong lepaskan aku! Aku mau pulang!" Ia menjerit keras-keras, berharap akan ada orang yang mendengarnya dari luar sana.

"Aku akan melepasmu jika kita telah selesai menikmati kue strawberrynya, manis." Pria itu berjalan ke sudut ruangan, membuka sebuah lemari es usang dan mengeluarkan sebuah cake berukuran sedang dengan cream berwarna merah.

Si kecil menggeleng, ia menangis sembari berusaha bangkit berdiri meski kakinya terasa sangat sakit.

Greppp!

"Kau tidak akan ke mana-mana, anak manis!" Pria di depannya menangkap pundak mungilnya, memaksanya untuk berjalan mendekat ke arah meja dan kursi usang di mana di sana sudah ada cake dengan cream merah itu.

"Mari menikmati kue manis ini!" Ia tersenyum lebar.

Si kecil menggeleng, ia tidak mau cake itu. Ia tidak mau berada di sini, ia mau pulang dan bertemu ibunya.

"Eomma, tolong aku ...." ia merintih pelan ketika rahang kecilnya dicengkeram erat, lalu potongan kue dengan cream merah menyala itu disuapkan dengan paksa ke dalam mulut mungilnya.

"Makan! Telan!" Sepasang mata itu melotot tajam, wajahnya nampak bengis dan ia tak puas karena si kecil berusaha untuk memuntahkan potongan cake itu.

Srettt!

"Akhhh!"

Sejumput rambutnya ditarik ke atas dengan keras sampai ia mendongak kesakitan. Wajahnya telah dipenuhi cream kue dengan rasa manis menggigit itu. Si kecil terus menangis ketakutan dan juga kesakitan.

"Baiklah, setelah makan kue yang cantik ini, aku akan memandikanmu." Ucap pria tua pelan.

Si kecil menggeleng, ia tak mau diapa-apakan, ia hanya mau pulang dan bertemu ibunya. Maka ia berusaha untuk melarikan diri lagi. Ia membawa sepasang kaki kecilnya untuk berjalan menuju ke arah pintu namun lagi-lagi ia tertangkap. Ia jatuh tertelungkup.

"Dengarkan aku anak miskin! tak akan ada orang yang datang menyelamatkanmu. Tidak ada seorang pun yang peduli padamu!" Ancamnya.

Si kecil terus menangis, menggelengkan kepalanya dengan keras. Itu tidak benar, ibunya sangat peduli padanya, ibunya selalu peduli dan sayang padanya.

"Kau akan tinggal selamanya denganku. Kita akan melewati hari-hari yang menyenangkan!"

Si kecil kembali memberontak, ia menggigiti tangan pria tua yang sedang memeganginya itu sampai pegangannya terlepas, ia berlari ke arah pintu dan berteriak sekuat tenaganya. Tapi tubuh kecilnya kembali ditangkap, kali ini ia digendong di atas pundak pria itu dan dibawa ke sebuah ruangan di sudut, itu adalah kamar mandi.

Tubuh kecil itu dimasukkan ke dalam bak mandi, pria itu menekan kuat tubuh anak kecil itu ke dalam air sampai tenggelam, si kecil berusaha melawan, tangannya mengais-ngais berusaha menyelamatkan diri yang sedang menghadapi bahaya.

Sampai suara debuman keras terdengar, pintu terbuka lalu beberapa orang berseragam kepolisian berlari memasuki ruangan.

"Jangan bergerak, anda sudah kami kepung!"

"Kami akan menembak jika anda tidak bisa kooperatif. Sekarang lepaskan anak itu!"






︎♥︎♥︎♥︎









Publish 16 Juni 2024

Love

❤️ Treseluf4ntasy ❤️




















The Starboys And Flower Boy✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang