Одиннадцать(sebelas)

4.7K 245 3
                                    

-votmen syang

••
Sudah seminggu lamanya jean dan nazel tidak bertegur sapa bahkan di kantor pun hanya secukupnya saja dan sangat terlihat profesional saja walau sedikit canggung.

"Udah la baikan sama pak jean, lo gak kasian pak jean terus-terusan kerja lembur." Heza duduk di sebelah meja kerja nazel.

Heza sudah tau jika nazel dan jean berhubungan bahkan mau ke jenjang pernikahan.

"Ga, sakit hati gue biarin, biar dia aja yang mikir duluan." Nazel fokus ke pekerjaan nya dengan raut yang wajah yang kesal.

Sebenarnya nazel sudah biasa saja, lagi pula nazel sudah tidak peduli mau di sebut apa dirinya ia akan terima sekarang seperti yasudah itu kejadiannya ya aku terimakan, hanya saja nazel marah jean bertindak berlebihan sampai membentaknya.

"Gila lama-lama gue, kayak gue dong sama mas duda adem ayem." Heza dan marka sudah menjalin hubungan setelah pulang dinner waktu itu.

"Gua juga harus sama duda kali ya biar kagak sakit hati terus." Pas nazel bicara seperti itu jean keluar dari ruangannya dan mendengar itu.

"Ke ruangan." Jean langsung mengangkat nazel seperti karung beras ke dalam ruangannya, heza hanya tersenyum mesum dan bergeser duduknya di tempat duduk nazel.


°°
"Ih malu!" Nazel terus memukuli punggung jean yang menggendong nya.

"Berisik." Jean membuka kamar pribadinya yang ada di ruangannya.

"AH!" Nazel berteriak setelah jean membanting dirinya ke ranjang.

"Maksud kamu apa bilang begitu?" Jean berada di atas tubuh nazel yang terlentang, nazel hanya menatap kesal jean.

"Iya lah, mending sama duda atau suami orang biar bisa ngebahagia in aku nerima aku apa adanya, ga ngungkit masa lalu aku dan ga ngebentak-bentak." Nazel menatap ke jendela di sebelah sisi kirinya, jean mengerutkan alisnya.

Jean mengerti dan juga ia sudah tau ia salah, tapi karna gengsi jadi lama minta maaf nya, seharusnya jean menerima nazel apa adanya lagi pula itu masa lalu yang sudah lama tidak perlu di ungkit lagi, ia juga sama saja brengsek melakukan hal itu pada nazel.

"iya-iya maaf." Jean menindih nazel memberikan seluruh beban tubuhnya pada nazel sampai nazel susah bernafas.

"Ih jejen berat!!" Jean mengerutkan alisnya terasa tidak asing dengan sebutan namanya itu.

"Siapa jejen?" Nazel menutup mulutnya keceplosan, di otak nya itu dia lagi mikirin jean kecil yang ia sebut jejen kenapa jadi menyebut jean dengan nama itu.

"Ah ketauan." Nazel terlihat malas sekali menatap jean.

"Kamu inget ga? aku itu nana sd yang suka sama jejen smp." Nazel tersenyum mengingat saat dirinya sedang mengejar-ngejar jean.

"What??" Jean langsung bangkit dari menindih nazel dan menatap nazel kaget dan sangat shock, nana sd adalah trauma baginya.

"Sekarang gimana cantikan?" Nazel berlaga seperti putri yang sangat cantik dan anggunly.

"Astaga, nana sd?" Jean sangat shock sekali menatap nazel yang masih berlagak dengan slay dan anggunly.

"Iya la, ko kamu shock gitu?" Nazel menatap julit jean dan terlihat sangat kesal oada jean.

"Ng-ngga astaga haha nana sd udah cantik banget." Jean mendekat ke arah nazel yang terlihat senyum bangga sekali.

"Gimana? hebat kan aku omongan aku kenyataan kamu bakalan cinta sama aku." Nazel merentangkan tangannya kepada jean, jean meraihnya dan memeluk nazel di ranjang.

"Iyah hebat banget, bandel banget ya dulu pake ngasih rahasia juga." Nazel kaget dengan senyum mesum jean sembari mengelus vagina nya.

"Ahh hehe udah kita udah baikan kan? ayo kerja lagi ayo." Nazel berusah akan bangkut dan melepaskan pelukan jean yang sangat erat.

"Ngga ah cape kerja terus." Jean masih tersenyum membuat nazel merinding.

"Jean ngga AHHH" Jean langsung menyelimuti dirinya dan nazel dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Udah lama kan? kalo marahan tu solusi nya ngewe sayang." Jean tersenyum manis ke arah nazel yang sangat shock.

"Ga solusi macam apa itu, gamauu jean!!!" Jean langsung membuka celana nazel dengan sekali tarikan sembari tersenyum seperti pedofil.

"AAA AKU DI PERKOSAA!!"





see you the next chapter

LOVE MY BOSS•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang