"Mama kenapa?!" Tanya Raxel dengan keadaan kaget terpampang jelas diwajahnya
"Papa kamu ... " Lambat Laura yang sedang menangis seugukan dan terlihat sangat menyedihkan dimata Raxel
"Papa kenapa mah?!" Tanya Raxel kepada Laura yang sedang sedih dan menangis sekencang mungkin
"Papa kamu ... Papa kamu udah ... " Tangis Laura semakin menjadi-jadi ketika dirinya ingin menjelaskan kepada Raxel apa yang sebenarnya terjadi kepada ayahnya
"Papa kenapa mah? Jangan setengah-setengah ngomongnya ... Aku kan jadi ga paham mah ... " Ujar Raxel pada mamanya yaitu Laura yang sedang menangis
"Papa kamu ... Meninggal nak ... Mama terpukul atas kepergian papa kamu nak
... " Tangis Laura mulai pecah saat dirinya mengatakan bahwa suaminya yaitu Albert Orizon Kendry yang meninggal saat itu juga dengan kendaraan miliknyaDuarrr!
Bagai di sambar petir kehidupan Raxel yang tengah bahagia tersebut, tapi sudah ada masalah yang sangat besar menghampiri dirinya kembali kedalam hal yang sangat janggal dalam kematian
ayahnya yang sangat ia sayangi dan juga dicintai malah pergi dengan waktu yang cukup cepat dari dirinya sendiri, buliran bening mulai keluar dari manik bola mata Raxel yang berwarna hitam
Raxel mulai terjatuh dilantai yang dingin itu, dirinya berlutut dihadapan mama dan Kara yang sedang melihatnya berlutut dihadapan mamanya, Kara menaikkan alisnya. Dirinya masih menatap Raxel yang sedang berlutut
"MAMA BOHONG! PAPA ADA 'KAN MAH?! BILANG KALAU INI SEMUA BOHONG!" Tangis Raxel mulai kelihatan dihadapan Laura dan Kara yang terlihat sedang sedih
"Enggak sayang! Mamah ga bohong ... Papa kamu beneran meninggal ... " Jawab Laura yang sedang mengusap air matanya yang seakan-akan tak berhenti mengalir dan tak akan pernah berhenti, hatinya seakan hancur berkeping-keping dan tak akan pernah terobati seumur hidupnya untuk waktu saat ini.
"Arghhhhhhhhh........" Teriak Raxel dengan kencang-sekencangnya. Dirinya tak akan terima jika orang yang ia sayangi pergi begitu saja dari hidupnya dengan cepat, padahal dia sudah membayangkan bercanda tawa dengan ayahnya hari ini juga.
Kara yang melihat hal tersebut, langsung saja menenangkan dan membujuk Raxel agar orang yang berada dihadapannya ini berdiri dengan cepat. Tak ingin melihatnya terus sedih dan seperti orang gila sampai saat ini juga.
"Xel... Udah Xel... Jangan kayak gini.... Gue tau lo sedih... Tapi caranya gak kaya gini caranya Xel... Gue mohon... Lo jangan kayak orang gila yang raganya udah mau mati Xel... Gue mau lo yang kayak tadi.... Semangat dan penuh energi" ujar Kara dengan tatapan sendu ke arah Raxel yang tengah dalam keadaan berlutut dihadapan mamanya yang juga dalam keadaan sedih sekarang
Kematian bukanlah hal yang diterima ataupun mudah jika didengarkan oleh keluarganya sendiri, maka dari itu terkadang orang-orang selalu merasakan kematian seseorang yang tak perlu diketahui keberadaannya saat itu juga
Kara menatap Raxel dengan tatapan sendu yang sangat mendalam sekaligus tatapan sedih dan kosong terlihat dari mata yang Raxel yang hanya menatap kosong kearah lantai yang tengah ia duduki
Kara menatap sendu ke arah sosok pemuda tampan dihadapannya yang saat ini tengah sedih dan terpukul atas kematian dan kepergian almarhumah ayahnya yang sudah tiada saat ini juga
Ting....
Suara handphone Kara membuat memecahkan keheningan yang sejak tadi dibuat oleh keduanya meskipun ini sangat sakit bagi mereka berdua yaitu Laura dan Raxel tapi itu akan terasa sangat-sangat hampa dan kosong
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTRO
Fiksi Remaja"Bantu dan menyelamatkan bukan menghabis musuhnya, selamatkan dan hancurkan." -MYSTRO- "Gue cinta tapi kehalang gengsi." -Kanara Amerra Queensha "Misi ialah misi tetapi mengapa harus melibatkan perasaan?" -Raxel Orizon Kendry Cover by: pinterest Bo...