Kapal Thousand Sunny meluncur lancar di atas gelombang, menuju sebuah pulau terpencil di tengah dunia baru mereka baru saja menyelesaikan pertempurandengan Dofflaminggo salah satu Sihchibukai dan dalam perjalanan ke pulau Zou namun ada beberapa hal yang terjadi.
Cuaca cerah dan langit biru menandakan hari yang tenang, tetapi kegaduhan di dek kapal menunjukkan kegelisahan di antara kru Topi Jerami dan tamu mereka, Rimuru Tempest.
Luffy, dengan senyum lebarnya yang khas, melompat-lompat di sekitar geladak. "Hei, Rimuru! Kita akan segera sampai di pulau berikutnya. Siap untuk petualangan baru?"
Rimuru tersenyum menanggapi dengan antusias. "Tentu, Luffy! Aku siap untuk apa pun yang menunggu kita di sana."
Zoro, yang sedang mengasah pedangnya dengan tekun, melirik ke arah Rimuru dengan tatapan serius. "Jangan anggap enteng pulau-pulau di Grand Line, Rimuru. Mereka sering kali penuh dengan bahaya."
Rimuru mengangguk paham. "Aku akan berhati-hati, Zoro. Terima kasih atas peringatannya."
Sementara kru Topi Jerami dan Rimuru berdiskusi tentang rencana mereka, Nami mengecek peta dengan cermat. "Pulau ini tidak terlalu besar, tetapi kami perlu berhati-hati. Bajak laut sering kali menyukai pulau-pulau terpencil seperti ini sebagai tempat persembunyian."
Robin, yang duduk tenang di dek, menambahkan, "Kita harus waspada terhadap kemungkinan pertempuran. Saya merasa ada kehadiran yang kuat di pulau ini."
Luffy mengangguk setuju, meskipun senyumnya tidak memudar. "Ayo, kita lihat apa yang menunggu kita di sana! Siapa tahu, mungkin ada harta karun atau petualangan seru!"
Kapal akhirnya berlabuh di pelabuhan kecil di pulau terpencil tersebut. Penduduk setempat, yang jarang melihat kapal besar seperti Thousand Sunny, melihat dengan penasaran saat kru Topi Jerami dan Rimuru turun dari kapal dengan penuh semangat.
Namun, keadaan segera berubah menjadi tegang saat mereka mulai menjelajahi pulau. Suasana yang tenang tiba-tiba terganggu oleh suara teriakan dan bentrokan di tengah kota kecil. Kru Topi Jerami segera berlari menuju sumber keributan tersebut, dengan Rimuru mengikuti di belakang mereka dengan hati-hati.
Mereka tiba di tengah kota di mana sekelompok bajak laut kasar sedang mengamuk, mencoba memaksa penduduk setempat untuk memberi mereka apa yang mereka inginkan. Beberapa penduduk, yang tampak putus asa, mencoba untuk melawan, tetapi tampaknya mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan bajak laut yang jauh lebih kuat.
Luffy, yang selalu pertama kali terjun ke aksi, membalas dengan cara yang khas. Dia melompat di antara penduduk desa dan bajak laut, menempelkan pukulan kencang yang mengirim mereka terbang ke udara. "Tidak ada yang boleh menyakiti penduduk desa ini!" teriaknya dengan suara gemuruh.
Zoro dan Sanji segera bergabung dalam pertempuran. Zoro, dengan keahlian pedangnya yang luar biasa, membelah angin dengan serangan-serangan yang mematikan. Sanji, dengan kecepatan dan kekuatannya yang luar biasa, melayangkan tendangan mematikan ke arah para bajak laut.
Rimuru, yang tidak ingin ketinggalan, memanggil kekuatan magisnya. Dia berubah menjadi bentuk Shizue yang kuat, menambahkan kekacauan di medan perang dengan sihirnya yang kuat dan kemampuan untuk mengendalikan elemen.
Bajak laut, yang awalnya merasa overconfident, segera tersentak oleh kehadiran Rimuru. Mereka tidak bisa memahami kekuatan apa yang mereka hadapi. Beberapa di antara mereka mulai mundur, merasa terintimidasi oleh kekuatan gabungan kru Topi Jerami dan Rimuru.
Namun, salah satu dari bajak laut itu, seorang yang tampaknya menjadi pemimpin mereka, tidak terkesan. Dia mengerutkan kening saat melihat Rimuru beraksi. "Kau pikir kau bisa menghentikan kami, monster aneh?" bentaknya, berusaha menunjukkan keberanian.
YOU ARE READING
Rimuru Nyasar
FanfictionSetelah berguru pada Zoro melalui manga di kehidupan sebelumnya, kini Rimuru terlempar ke One Piece. "Dimana ini?" Rimuru membuka matanya dan melihat sosok hijau bercahaya. "Eh, cotto ... Zoro sensei?!" Syok akan mimpinya rimuru jatuh koma selama 1...