06

3 1 0
                                    

Brukk..

"Arghh" Ringis alettha saat ia di timpa oleh ana yang melompat turun dari pohon jambu

"Sakit anjay! Remuk tulang gw nih" Seru alettha

"Diem njir, ntar ketauan" Bisik ana

"Lo gila anjay, lo bilang mau ngeburu hantu tapi nyatanya nyolong jambu!" Ucap alettha kesal

"Yaudah sih wir" Jawab cetus ana

Alettha mendorong ana ke belakang

"Damn! Ngapain sih sakit cok" Ujar ana

"Apalagi gw anjay ketimpa lo, mana lo lompat ga slay lagi langsung bruk.." Balas alettha

"Lah gw lagi yang lo salahin"

"Ya emang salah lo! "

"Apasihh!!"

Alettha dan ana mulai adu mulut dan tidak mau kalah satu sama lain hingga..

"ASSALAMU'ALAIKUM" Seru Kinan dan ken yang membuat alettha dan ana terlonjak kaget

"Kinan! Ken! Gausah ngagetin bisa ga!" Seru alettha

"Nggak" Jawab serentak Kinan dan ken

"Hayoloh, nyolong jambu, ku aduin situ sama yang punya" Ancam kinan

"Heh ja-"

"Pakk! Ada yang nyolong jambu pakk!!!maling pakkk!!" Seru ken

"Shibal!!" Ucap ana lalu menarik tangan alettha pergi meninggalkan jambunya

"Bahahaa apalah" Tawa ken dan Kinan

"Eh tapi lumayan cok" Ucap Kinan mengambil jambu yang tergeletak di tanah dan memakannya

Ceklek..

"Mana yang nyuri jambu saya!!" Seru bapak yang punya pohon jambu saat ia keluar sambil memegang sapu siap untuk menggebuk orang yang mencuri jambu miliknya

Kinan berhenti mengunyah menoleh ke samping ke arah bapak itu

"E-ehh h-hai pak" Salam Kinan tapi dia langsung kabur meninggalkan ken

"Woiii!!" Seru ken

Plak..

Bapak itu melemparkan sapunya ke arah ken, ken terkejut dan langsung berlari kencang menyalip Kinan

"Huaaaaa, mamaaa" Seru ken sambil berlari

"Bukan adek gw" Batin Kinan

...

"Ck! Sebel banget! Mana jambunya gw tinggal lagi!" Gerutu ana

"Ana!! Katanya mau berburu hantu!" Ucap alettha

"Haa, iyah yaudah ayok, kita masuk ke hutan itu" Jawab ana tersenyum tipis

"Hutan? Gak! Pasti serem kalo malem" Balas alettha

"Lah, katanya mau berburu, ya itu tempat yang cocok" Ucap ana

"Jangan berani-berani kalian menginjak kan kaki di hutan itu! Apalagi di malam ini!" Seru seseorang yang membuat ana dan alettha menoleh ke sumber suara itu

"Loh, lo lagi?" Ucap bingung alettha saat melihat pria yang sama

"Siapa al?" Bisik ana

"Gatau, gw tadi sore ketemu dia waktu lagi ngerampok emak-emak" Jawab alettha

"Narelio aldeun" Ucap pria itu memperkenalkan diri

"Dia kaya Kinan kali yah? Yang bisa baca pikiran orang" Bisik ana, di balas gelengan kepala alettha

"Aletthaaaaa" Seru Kinan yang berlari mendekat, alettha menoleh ke arah Kinan

"Kinan? Lah kenapa lari-lari" Tanya alettha

"Tadi yang punya pohon marah karena buahnya kalian petik" Jawab Kinan terengah-engah

"Oiya, btw-.. Kalian lagi ngomong sama siapa? Tadi gw lihat-.. Dari jauh Lo pada kaya lagi ngobrol sama orang" Lanjut Kinan dengan nafas masih tersengal-sengal

"Tadi kita emang lagi ngomong sama orang nih masih ad-" Kata-kata alettha berhenti saat ia menoleh ke sampingnya yang sebelumnya pria itu berdiri

"Alll!! Kita bener-bener lihatt hantuuuu!! Huaaaa, gw harus mandi 10× ini mahh!" Seru ana

"Diemm ih!!" Bentak alettha yang membuat ana diam

"Narelio?" Tanya Kinan

"Hah? Apanya?" Tanya balik alettha

"Namanya" Jawab Kinan, di angguki oleh alettha

"Cukup tahu" Gumam Kinan memalingkan muka

Alettha menatap bingung Kinan tapi kemudian teralihkan saat ia melihat di balik pohon, Narelio berada, sedang menatap nya dengan senyum, tapi seperti seringai

"Hati-hati ya al" Ujar Kinan yang membuat alettha tambah bingung

"Gausah aneh deh, gw kesini itu karena di kirim sama bokap gw, dan ya gw gamau cari masalah di sini artinya gw mau ketenangan!" Tegas alettha lalu berjalan pergi

"Al tunggu" Seru ana, menyusul alettha

"Denger kan el, jadi gausah gangguin dia yang bukan milikmu!! Jelas dia beda!! Dia bukan raya!!" Tegas Kinan menatap ke arah pohon yang sebelumnya tempat narelio berada

"Kinan, Kinan, Kinan" Suara itu bergema di telinga Kinan saat narelio memunculkan diri dari balik pohon

"Anda tidak mengetahui apapun! Jadi tidak usah ikut campur urusan saya!" Tegas narelio

"Ini bukan karena aku ikut campur urusanmu na-relio, tapi kau harus sadar alettha bukanlah raya! Dia jauh beda" Jawab Kinan

"Saya tahu, dan anda tidak perlu memberitahu saya!" Seru narelio lalu berjalan pergi

"Kalo kaya gini, aku harus ngejaga alettha, jangan sampe dia terpengaruh dengan el" Batin Kinan

--------------------------------------------------------------

📝Miyanly_lyn






IMPOSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang