Arcilla tak henti hentinya menangis ia menunggu jarrel yang tak kunjung pulang, tak terasa arcilla terlelap dengan boneka kuromi lumayan besar dipelukannya.
Memang sebelum menikah dengan jarrel ia tidak bisa tidur kalo gak memeluk sesuatu, boneka ini yang selalu dipeluknya.
Semenjak menikah dengan jarrel boneka ini jarang dipeluk hanya ia simpan disampingnya, dan sekarang ia memeluknya lagi.
Jarrel memandang wajah polos dan air mata dipipinya yang masih menempel, hidung yang memerah "brengsek banget lo el, bentak cewek gak bersalah ini." gumam jarrel mengelus rambut cilla.
Arcilla masih sesegukan dalam tidurnya, jarrel membuka semua pakaiannya kecuali boxer kebiasaan jarrel kalo tidur tidak memakai pakaian.
Jarrel menyingkapkan selimut nya dan menarik tangan cilla pelan agar menghadapnya, tapi jari telunjuk arcilla menyita perhatian jarrel, jari telunjuk itu berdarah.
Jarrel bangkit dari baringnya mengambil kotak p3k dibelakang pintu "kenapa gak suruh marry aja!" gumam jarrel mengingat ia memecahkan kaca rias.
dan berakhir cilla yang membereskan padahal dirumah ada marry (maid) dan yang lain, jarrel mengobatinya dengan telaten.
padahal dirinya juga banyak sekali luka, memang diperjalanan pulang tadi jarrel bertemu orang yang sedang dikepung oleh beberapa gangster, ia menolong pria itu.
Dan berakhir dia juga yang kena celurit dan babak belur untungnya para komplotan itu tumbang oleh jarrel.
Sudah mengobati cilla, jarrel membaringkan tubuhnya disamping cilla, memeluk tubuh kecil itu dengan erat seaakan tak mau kehilangan.
"aku minta maaf." ujar jarrel mengecup pipi cilla bertubi tubi.
jarrel memeluk tubuh kecil cilla dengan erat mengecup seluruh wajah cilla, memandangi wajah cantik dengan kulit putih pucat itu.
"I'm so sorry, baby." lirih jarrel mengelus pipi cilla, mengingat apa yang ia lakukan tadi.
"Cantik banget sih, kamu." gemas jarrel menangkup pipi cilla hingga bibir cilla manyun bak ikan.
Meskipun diunyek unyek dan diganggu oleh jarrel, cilla tak bangun mungkin efek nangis lalu ketiduran memang sangat nyenyak, lelah menangis.
"Tapi galak." lanjut jarrel mencubit hidung bangir cilla.
"sayang, jangan benci el." lirih jarrel mengelus pipi putih cilla.
jarrel memeluk tubuh cilla, menyembunyikan wajahnya diceruk leher lalu ia menutup mata dan berkelana dialam mimpi.
>>>
Arcilla bangun lebih dulu dan berangkat sekolah sendirian karna tak ingin melihat wajah jarrel ya meskipun nanti bakalan ketemu di kelas.
Arcilla duduk disamping cessa menelungkupkan wajahnya dimeja, ia lemas seakan tak ada jiwa raga.
"Cilla, lo tau gak sih?" tanya cessa dengan excited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Teen Fiction"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...