Positif :)

681 22 1
                                    

Pada suatu hari, Di sebuah kerajaan. Terdapat Raja dan ratu yang memiliki wajah tampa dan cantik jelita. Raja ini bernama Raja Julian. Sedangkan sang Ratu bernama Julie.

Raja Julian memiliki seorang penasehat. Di hari itu sang Raja sedang terkena musibah lalu Raja ini bercerita kepada penasehatnya.

"Wahai penasehat, hari ini aku terkena musibah! saat sedang mengendarai kuda. Kuda ku melaju sangat cepat. Hingga akhirnya aku terjatuh dan bajuku kotor semua" ucap Raja kepada penasihatnya. Penasihat mengangguk mengerti.

"Semoga ini yang terbaik bagi baginda, Raja" balas penasihat

Sang Raja akhirnya pergi meninggalkan penasihatnya menuju singgasananya.

Minggu depannya. Raja ini lagi lagi terkena musibah. Lalu Raja bercerita kembali kepada penasehatnya tentang musibah apa yang terjadi kepadanya.

Lagi lagi sang penasehat menjawab SEMOGA INI YANG TERBAIK BAGI BAGINDA,RAJA!

Raja tidak begitu memperdulikan jawaban si penasehatnya. Hanya saja Raja terus menghelaskan nafasnya saat jawaban itu keluar dari mulut,penasehat.

Bulan depannya. Raja mendapatkan sebuah masalah dan bencana yang menimpa sang Ratu. Raja kembali bercerita kepada penasehatnya. Untuk kesekian kalinya penasehatnya menjawab.

SEMOGA INI YANG TERBAIK BAGI BAGINDA,RAJA!

Awalnya raja bingung dengan penasehatnya apa tidak ada jawaban lain selain itu.

Hingga pada suatu hari. Raja Julian dengan sang penasehatnya pergi berburu ke sebuah hutan yang biasa dikunjungin.

DOR!

Sasaran yang tepat! Raja mendapatkan buaruan. sebuah rusa betina. Akan jadi santapannya malam ini.

Raja dan penasehatnya segera berlari menghampiri buruannya. Diambilnya rusa itu oleh Raja julian.

Tawa senang keluar begitu saja dari mulut Raja, dan penasihat hanya ikut tersenyum. Melihat kebahagiaan Raja Julian.

Aw!

Raja meringis kesakitan. Ibu jari Raja tepotong oleh pisau saat akan menyembelih buruannya. Raja terus meringis kesakitan. Penasihat tampak kebingung mencari sesuatu untuk menyembuhkan ibu jari sang Raja.

"Penasehat bagaimana ini?! Ibu jari ku terpotong!" Dengan susah payah sambil meringis kesakitan sang Raja mengadu pada penasehatnya.

Awalnya penasihat tampak kebingungan. Wajahnya terlihat begitu khawatir. Tapi sedetik kemudian wajah penasihat kembali normal lalu ia tersenyum.

Dan kalian tau apa yang di katakannya

"SEMOGA INI YANG TERBAIK BAGI BAGINDA,RAJA" lagi-lagi ucapan itu yang keluar dari mulut penasehat.

"Dimana baikkan! Ibu jari ku terpotong dan kau masih bilang ini yang terbaik. Ikut aku sekarang!!" Raja mulai kesal. Amarahnya Raja mulai naik. Sepertinya tanjuk merah sudah muncul di kepala Raja.

Raja membawa penasihatnya kemabali pulang ke istana. Mengendarai kuda membuatnya terus meringis. Selama perjalanan Raja selalu menahan sakit pada ibu jarinya. Bahkan dia tidak memperdulikan buruannya.

Sampai di kerajaan. Telihat Ratu julie tampak khawatir melihat darah yang mengalir pada ibu jari kekasihnya. Ratu julie tidak tinggal diam. Ratu julie menarik Raja julian ke dalam singgasananya untuk di obati.

"PANGLIMA! BAWA PENASEHAT INI! MASUKAN KE DALAM PENJARA! SEKARANG!" Raja sudah terlihat sangat murka kepada penasihatnya.

Akhirnya si penasihat di seret dan di masukan ke dalam penjara. Tidak ada sama sekali wajah sedih pada penasehat. Justru dia melewati masa masa di penjaranya penuh dengan senyuman. Aneh!

Hari ini Raja berniat akan pergi berburu. Raja merasa sudah baikkan meski harus kehilangan ibu jarinya. Namun Ratu julie menahan Raja pergi. Apa lagi sendirian.

"Apa tidak sebaiknya kanda pergi berburu bersama salah satu panglima?" Dapat kita lihat wajah Ratu Julie begitu sangat khawatir.

"Kau tenang saja adinda, aku sudah biasa pergi sendiri. Berburu adalah kesenanganku. Percayalah semua akan baik-baik saja" Kata-kata Raja sepertinya berhasil membuat Ratu julie tenang. Sebelum berangkat Raja Julian mencium kening Ratu Julie.

Selama perjalanan Raja tampaknya tertarik pada Hutan yang di lewatinya ini. Belum pernah mendatanginya sih. Tapi apa salahnya mencoba.

Raja Julian tidak tahu jika di dalam hutan ini terdapat suku di dalamnya. Raja tertangkap dan di bawa oleh warga-warga kepada kepala suku. Raja Julian akan di jadikan sebagai tumbal pada malam ini. Yang akan di sembahkan kepada tuhan mereka.

"Wahai warga suku ku periksa kembali tumbal yang kalian bawa ini!. Karna salah satu syarat tumbal ya itu tidak boleh cacat harus sempurna!" Perintah sang kepala suku.

Raja Julian begitu pasrah dirinya akan di jadikan tumbal. Hanya doa yang dapat di lakukan Raja sekarang berharap bisa selamat.

Setelah pemeriksaan di jalankan ternyata ada salah satu warga yang melapor kepada sang kepala suku.

"Wahai kepala saku. Saya menumukan bahwa orang ini tidak memiliki ibu jari!" Lapor salah satu warga tadi.

"Lepaskan dia! Dia tidak memebuhi syarat sebagai tumbal!" Ucap sang kepala suku.

Raja Julian tampak terkejut ia bisa terbebaskan akibat ibu jarinya yang hilang ini. Selama perjalanan pulang Raja merenung.

SEMOGA INI YANG TERBAIK BAGI BAGINDA,RAJA.

Kata-kata sang penasehat seakan terngiang di otaknya.

Ternyata apa yang di katakan sang penasehatku bener. Ini yang terbaik bagi saya. Dengan saya tidak memiliki ibu jari saya tidak jadi di jadikan tumbal. Dan saya di bebaskan. Batin Raja

Saat memasuki gerbang istana raja sudah merasa bersalah telah memasukan penasahetnya ke dalam penjara padahal apa yang di katakannya itu selalu bener.

Raja langsung memerintahkan para panglima untuk mengeluarkan penasehatnya dari dalam penjara dan di bawa menghadap kepadanya.

Saat sudah berada di hadapannya Raja menangis meminta maaf kepada penasehatnya lalu bercerita apa yang tengah terjadi padanya tadi.

"Begitu pun juga dengan saya berada di dalam penjara itu lah yang terbaik bagi saya" ucap si penasehatnya sembari memberikan senyum.

"Bagaimana baiknya? Di penjarakan tidak enak lalu dimana baiknya bagi engkau?" Raja tampak heran mendengar ucap penasehatnya.

"Tentu saja ini yang terbaik. Coba bayangkan oleh Raja jika saya tidak di masukan ke dalam penjara. Otomatis saya akan ikut menemani Raja untuk berburu. Dan apa bila kami berdua tertangkap dan di jadikan sebagai tumbal. Syarat untuk menjadi tumbalkan harus sempurna. Saya kan sempurna tidak cacat. Sedangkan tuan cacak pada ibu jarinya. Jadi saya lah yang akan mereka jadikan tumbal bukan tuan. Jadi didalam penjara adalah yang terbaik bagi saya" ucap penasehatnya membuat sang Raja membisu.

_________________________________________

Motivasi yang dapat kita ambil dalam cerita ini adalah berfirkirlah positif jika seseuatu terjadi kepada kita semoga saja saja ini yang tebaik bagi kita semua.

_________________________________________

Hay readers aku balik lagi bawa kisah baru semoga ini bermanfaat bagi kalian semua. Kisah ini aku dapat dari guru ku. Apa salahnya di sebarkan lagi. Toh ini juga baik untuk kalian.

Mohon maaf bila ada kesamaan apapun itu mungkin  hanya sebuh kebetulan saja.

Kisah selanjutnya= vote +comment. Udah baca jangan lupa vote dan comment yah jangan jadi pembaca gelap. Okey!.

-shaumafitri:)


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah-kisah MotivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang