15.
~ Diluar Rencana Jeno ~
Jeno bangun lebih dulu, ia mengangkat tubuh Jaemin yang masih tertidur kedalam kamar mandi. Ia merebahkan Jaemin diatas bathtub.
Perlahan Jeno mengisi nya dengan air hangat, merasa aneh Jaemin membelalakkan matanya.
"BANJIR!" Teriak Jaemin, namun wajah nya memerah ketika mendapati Jeno yang tak memakai pakaian dihadapannya sedang menatapnya bingung
"Gila, Lo berendam sana, gue pake shower aja" ucap Jeno lalu pergi kearah shower yang berada disebrang
"Lo yang gila!" Jaemin mengambil bathbom yang berada di sekitar bathtub lalu merendamnya di air yang kini sudah seperut Jaemin.
"Wangi Vanilla, gue suka!" Jaemin menghirup air yang sudah tercampur bathbom
Jeno mengintip, "Yang bener?" tanya nya dan Jaemin mengangguk. Jeno yang penasaran pun menghamipiri Jaemin dan ikut masuk kedalam bathtub yang lumayan besar itu.
Benar saja, wangi Vanilla yang sangat soft membuat siapa saja yang menghirupnya menjadi rileks. Jeno memejamkan matanya menikmati aroma vanilla yang memanjakan indera penciumannya.
"Ngapain Lo disini? Sana mandi shower aja!" Usir Jaemin dengan nada jengkel
Merasa terganggu Jeno menatapnya sengit lalu berdiri, baru saja kaki nya terangkat untuk keluar dari bathtub, Jeno terjatuh akibat licin, jatuh nya pun tepat menindih tubuh Jaemin.
Jeno tersenyum lalu mengecup singkat bibir Jaemin yang menganga karena terkejut. Jaemin tambah terkejut yang membuat Jeno tertawa keras.
Jeno kembali berdiri dengan berpegangan di dinding agar tidak terjatuh lagi, dan benar saja ia sudah keluar dari bathtub dengan selamat. Setelah itu, Jeno pun menyelesaikan mandinya dan segera keluar meninggalkan Jaemin yang masih berendam.
"Cepetan dikit mandi nya. Kita mau sarapan, baru berangkat lagi!" Ucap Jeno yang telah selesai berpakaian dan membereskan barang. Sedangkan Jaemin belum keluar sejak tadi
"Eh i-iya!" sahut Jaemin dari dalam kamar mandi
Tak lama menunggu, Jaemin keluar dengan baju lengkap, Jeno mengernyitkan dahi nya bingung. Sejak kapan ia keluar mengambil baju? Jeno tidak melihat nya.
"Ngapa Lo liat-liat?!" Tanya Jaemin yang risih
"Sejak kapan Lo keluar ngambil baju?"
"Ya tadi waktu Lo sibuk ngerokok di balkon"
Jeno mengangguk pelan, "Yaudah, ayo kita sarapan sekalian langsung check out" Jeno mengambil seluruh barang nya. Barang Jaemin tidak ada, bahkan baju yang ia pake sekarang milik Jeno.
Mereka pun turun untuk sarapan, setelah sarapan mereka melakukan check out dan melanjutkan perjalanan mereka yang lumayan jauh.
Sama seperti kemarin, di mobil hening. Hanya musik yang terus berputar menghancurkan keheningan. Jeno yang fokus pada jalan didepan dan Jaemin yang terlelap di jok samping.
"Woy bangun, udah sampai." Jeno menepuk pipi Jaemin dan terkejut, karena pipinya terasa hangat.
"Lo kelamaan berendam apa ya, sampai demam lagi Lo" Jeno berdecak, ia keluar dari mobil dan memutuskan untuk tidak membangunkan bocah sekolahan ini, ia menggendong nya ala bridal style menuju lantai apartemen nya.
Karena Jeno tak mengetahui password apart Jaemin, ia membawa Jaemin kedalam apart nya. Ia merebahkan tubuh Jaemin diatas kasur lalu menaruh sticky note di lampu tidur yang berada di atas nakas nya yang bertuliskan
'Pass kamar gue 9597, gue ke kantor dulu. Kalau laper Lo boleh makan apapun yang ada didapur gue. Atau lo boleh kembali ke apart lo, dari Jeno'
Setelah itu Jeno pun melangkah keluar meninggalkan unit apart nya.
"Gila, ini semua diluar rencana gue! Kedepan nya gue harus gimana? Pasti tuh bocah bakal putusin Karina dan gue udah gak berhak lagi macam macam sama tuh bocah" Gumam Jeno pelan
"Terserah lah, gue bakal menjauh dari Jaemin dan gak mau terlibat lagi dengan nya. Gue juga bakal putusin Karina nanti" lanjut nya
Jeno mempercepat langkah nya menuju mobil nya, setelah sampai ia segera masuk lalu menjalankan mobil nya menuju kantor nya.
Disisi lain, Jaemin terbangun dari tidurnya. Kepala nya terasa berat dan pandangan nya sedikit berputar. Ia perlahan bangkit dari tidurnya dan menyalakan lampu tidur yang berada di samping nya.
Jaemin melihat sticky note yang di tulis Jeno, ia membelalak kaget. "What?! Dia ngangkat gue dari bawah ke atas? Kalau ada yang lihat bisa kacau!" ucap nya sembari berdiri
Sakit kepala nya mendadak hilang, ia memutuskan untuk kembali ke unit apartemen nya sendiri. Ia tidak bisa berlama-lama disini, gelap dan sangat sunyi, Televisi pun tak ada.
Jaemin memasuki apartemen nya, menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ia sekarang bingung harus ngapain, segera berpikir.
Setelah lumayan lama berpikir, Jaemin memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman kota, ia sudah lama tidak kesana, terakhir ke taman ia bersama Karina disana untuk mengerjakan tugas Karina yang ia tidak mengerti.
Jaemin pun mengganti pakaian nya lalu pergi mengambil motor kesayangannya, ia melajukan motornya ke sebuah taman yang lumayan ramai, tidak panas karena banyak pepohonan.
Ia memarkirkan motornya lalu duduk disebuah kursi kosong. Jaemin mengingat kembali saat ia dan Karina pertama kali berkencan saat masih SMP dahulu. Mereka berlarian, saling mengejar di taman ini. Jaemin tersenyum, air matanya keluar tanpa ia sadari.
"Sudah lama ya, Rin? Masa iya Lo gak ada perasaan sama sekali ke gue? Tiga tahun loh, bukan waktu yang singkat. Tega banget lo" Gumam nya pelan, air matanya kembali mengalir saat melihat bayang bayang mereka yang bermain di taman ini.
"Penghianatan tidak di bisa di toleransi, secepat nya gue bakal putusin hubungan kita" lanjut nya lagi
"Jaemin?"
Seseorang datang dan duduk di samping Jaemin, Jaemin menatap nya bingung. "Bang Mark? Gak sama Haechan bang?" Tanya Jaemin
"Dia masih di perjalanan pulang, Lo sendiri kok udah pulang duluan" Tanya Mark
"Eh itu, gue tadi pulang bareng panitia bang. Soal nya gue lagi sakit dan di haruskan untuk tidak melanjutkan study tour" balas Jaemin menunduk sembari menghapus air matanya
"Oh jadi Lo yang di bawa Jeno pulang ya, Lo ga di apa-apain kan sama dia? Kok Lo nangis gitu" Tanya Mark yang membuat Jaemin terkejut
"Lo kok tau Jeno, Bang?"
"Ya Jeno sahabat gue, gue baru tau ternyata Lo orang yang selama ini Jeno ceritain ke gue" Balas Mark membuat Jaemin menatap nya bingung
"Ceritain tentang apa bang?"
Mark menggeleng, "Ngga ada apa-apa sih, lagi pula Jeno kalau cerita suka ga jelas dikit. Gue lanjut jalan ya? Sebenarnya gue kesini buat hilangin penat, karna si Jeno nih serahin pekerjaan nya ke gue semua selama jadi panitia di sekolah Lo" Ucap Mark berdiri meregangkan ototnya
"Iya bang, silahkan"
Mark pun pergi meninggalkan Jaemin sendiri,
"Buset, ngapain dia ceritain gue ke Mark? Dia suka sama gue?" Jaemin menggeleng menepis pikiran nya
"Gak mungkin! Gue gak boleh geer!"
"Eh tapi semua perlakuan dia ke gue... Kayak nya emang benar dia suka sama gue"
"Aww pantat gue masih sakit anjing!"
Jaemin terus berucap sendiri, yang membuat siapa pun yang melihat nya akan mengira dia orang gila.
"Emang manusia sialan! Tau lah, awas aja gue ketemu, gak bakal gue kasih ampun!" Jaemin berdiri lalu pergi membeli makanan, dan kembali ke apartemennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Turned to Love || Nomin ✓
Fanfictiontranslate judul : [Pembalasan dendam berubah menjadi cinta] Niat hati mau balas dendam tapi kok malah naksir?! Berawal dari seorang pria yang bernama Lee Jeno yang memiliki kekasih bernama Karina. Mereka berdua sepasang kekasih yang saling menyayang...