Pria itu berjalan sembari terus tersenyum kepada Hiro "aku Peter, adik demyan" Tak ada jawaban dari Hiro, itu cukup membuatnya kesal, ia pun langsung menarik salah satu kursi dan langsung menaruh nya tepat di hadapan Hiro.
Pria itu terduduk dengan angkuh, menatap Hiro sembari tersenyum yang menurut Hiro sangat aneh. Hiro menaikan sebelah alis nya "Hhha baiklah maafkan aku karena masuk tanpa ijin"
"Mau apa lu kesini" Ucap Hiro yang merasa jengkel dengan keberadaan Peter.
"Tidak ada, aku hanya mencium aroma segar dan manis dari kamar ini. Itu cukup membuatku penasaran" Ia terus tersenyum sembari menatap Hiro.
Hiro terdiam, bingung dengan perkataan Peter. Menyadari Hiro yang kebingungan lantas Peter pun berdiri dan mendekat ke arah Hiro "seiring berjalan nya waktu kau akan mengetahuinya. Kau juga akan mengetahui rahasia dari kastil ini"
"Maksud lu?" Tiba-tiba Peter langsung mencengkram tangan Hiro dan ingin mendekatkan wajah nya pada leher hiro, tetapi Matteo dan yang lain langsung menghentikan aksi Peter.
"Apa yang kau lakukan. Menjauhlah darinya" Jayden menarik kerah baju milik Peter dan langsung memukul wajah nya sehingga Peter langsung tersungkur.
Tak ingin memperpanjang masalah, Peter langsung bangkit dan pergi dari sana, ia sempat berpapasan dengan chris dan menatap chris dingin.
"Lu gak papa kan" Matteo langsung menghampiri Hiro.
"Gue gak papa" Teman teman nya menghela nafas lega, dan menyuruh Hiro untuk menghabiskan makanan nya. Hiro pun hanya mengangguk dan memegang pergelangan tangan nya yg telah di cengkram oleh peter.
Ke esokan harinya, Hiro kembali memasuki kelas seperti biasa, dan setiap selesai dengan kelas nya ia selalu pergi ke belakang di mana sky juga berada di sana. Lantas ia pun langsung duduk bersama sky, hening tak ada percakapan.
Tapi sky tiba tiba berbalik dan menatap Hiro "ada apa?" Tanya Hiro. Sky sempat ragu untuk berbicara, karena sebelumnya belum pernah ada yang mencoba dekat dengan nya, malah mereka akan selalu menganggap sky aneh.
"Apa kau tidak merokok?" Hiro tersenyum dan menatap ke depan.
"Rokok gue di ambil Sebastian" Ucap nya.
"Apa kau tidak merasa aku aneh? Kenapa kau selalu datang di saat aku sendiri?" Hiro menoleh kepada sky.
"Lu gapunya temen?"
Sky menggeleng, dan memutuskan tatapan dari hiro "orang2 menganggapku aneh" Hiro mengerti dengan apa yang di katakan sky. Mereka akhirnya menjadi akrab karena hiro terus membuat obrolan dengan sky.
Di saat saat itu, sky tiba tiba terdiam dan langsung menatap hiro dengan khawatir "Berhati-hatilah" Sampai akhirnya sky pergi dari sana meninggalkan hiro sendiri.
Hiro semakin penasaran, sebenarnya ada apa dengan asrama ini? Mengapa orang-orang selalu menatap dirinya aneh, dan mengapa nicco dan sky memperingatkan dirinya untuk berhati hati?
Ketika hari sudah gelap di tengah tengah lamunan nya, seseorang tiba tiba datang, membuat dirinya terkejut "sepertinya kau sangat dekat dengan nya" Hiro pun menoleh kepada pria itu yang tak lain adalah demyan.
"Ngapain lo" Ucap Hiro sinis.
"Tidak ada, aku hanya ingin melihatmu" Ia mendudukan dirinya tepat di sebelah Hiro.
Hening, tak ada percakapan karena demyan sendiri adalah orang yang tidak banyak bicara, begitupun dengan Hiro sendiri sampai akhirnya "kemarin adek lo datengin gue" Ucapan Hiro membuat demyan menoleh mengerutkan dahi nya bingung.
"Apa dia melakukan sesuatu?" Tanya nya. Demyan tahu siapa yang mendatangi hiro, karena peter sendiri yang mengatakan kepada demyan bahwa dia menemui hiro kemarin.
"Gak ada, dia cuma-" Ucapan hiro terpotong karena dengan tiba-tiba adik demyan berada tepat di belakang mereka dengan dua orang lain nya. "Apa kalian membicarakan ku"
Peter memang memiliki sifat yang tengil dan berandalan, tapi jika sedang serius siapa saja akan takut padanya.
Hiro terdiam karena ia tidak mengenali adik demyan yang lain. "Sebaiknya gue pergi" Tapi tangan hiro di tahan oleh peter dan menyuruh hiro untuk duduk.
"Kenapa kau harus cepat pergi? Tenanglah.. Aku tidak akan mencium mu lagi Hhha" Lantas demyan pun merasa terkejut dan langsung menatap peter tajam.
"Upss maaf aku hanya bercanda"
"Hei.. Kau membuat hiro tidak nyaman peter" Ucap tris. Ia pun langsung menatap hiro dan tersenyum manis "aku tris adik terakhir demyan"
Hiro tersenyum canggung dan menoleh kepada nathan "aku nathan"
"Dimana Oliver" Akhirnya demyan menanyakan adiknya yang tidak pernah ikut berkumpul dan lebih memilih untuk berdiam diri dan berolahraga.
"Seperti biasa" Ucap nathan.
"Kalau begitu.. Kami harus pergi kak. Sampai jumpa" Tris berpamitan pergi di ikuti oleh nathan dan peter. Kini tinggalah mereka berdua. Karena merasa hari sudah mulai gelap, akhirnya hiro memutuskan untuk pergi dari sana "gue harus pergi"
Tapi tangan nya di tahan oleh demyan, membuat hiro semakin kesal dengan tingkah nya "udah yaa gue muak. Gue tuh gk kenal lu, stop deketin gue"
"Apa maksud mu? Apa aku tidak boleh mendekati mu? Sedangkan kau selalu dekat dengan blue ataupun skylar" Hiro diam mengerutkan dahi nya, ada apa dengan pria ini?
Dengan tiba tiba demyan mencium nya dengan kasar, sehingga membuat Hiro terkejut "Mmm lepas" Hiro mendorong dada demyan dengan sekuat tenaga.
"Lu gila ya. Gue cowok berani2 nya lu cium gue, dasar bajingan" Dengan kesal Hiro pun pergi meninggalkan demyan sendiri.
"Hahhha tidak seperti itu caranya, itu hanya akan membuatnya membencimu" Seseorang datang dari belakang demyan yang tak lain adalah joe, musuhnya.
"Diam bajingan" Demyan pun pergi dari sana.
Satu bulan pun berlalu, kini Hiro mulai merasakan keanehan dari asrama itu. Keanehan yang selalu membuatnya tidak nyaman, dimana setiap murid selalu memandangnya seperti ia adalah barang langka.
Semenjak kejadian dimana demyan mencium nya dengan paksa, semakin banyak mimpi buruk dan suara suara aneh yang selalu membuatnya sulit untuk tidur.
Dan semenjak hari itu, demyan benar benar tidak pernah mendekatinya, bahkan ia tidak pernah melihat demyan. Tentu saja itu membuatnya lega karena tidak ada lagi yang mengganggunya, tetapi dalam mimpi buruknya selalu demyan yang muncul menyelamatkan nya.
Kini hiro berada di sebuah perpustakaan hanya sekedar untuk menenangkan dirinya "apa kabar" Seseorang datang membangun kan dirinya yang sedang menundukan kepala nya.
Ia pun mendongak melihat blue yang tersenyum ke arahnya "blue?"
"Apa kau mempunyai masalah?" Hiro menggeleng. Setelah itu mereka pun berbincang sampai tidak terasa waktu menujukan pukul 5 sore.
Hiro yang menyadarinya langsung mengatakan nya kepada blue "udah jam 5 sore nih. Kaya nya gue harus balik" Tapi Blue menahan tangan Hiro yang akan berdiri.
"Kenapa?" Blue menatap Hiro dengan lembut, begitupun Hiro yang tidak melepaskan tatapannya. Tatapan blue turun menatap bibir lembut dan merah milik Hiro.
Dengan perlahan blue mendekatkan wajahnya dengan wajah Hiro, sehingga hembusan nafas terasa di kulit wajah milik Hiro, Hiro menutup matanya karena takut. Di saat hampir berciuman tiba tiba seseorang datang dan menghentikan nya membuat Hiro dan blue langsung terkejut.
Maaf gak nyambung😅🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire obsession bxb (Dewnani)
De TodoAwas jangan salah lapak cerita bxb Tidak di sarankan untuk anak di bawah umur. Karena seiring berjalan nya cerita bakal ada area 18+, jadi mohon mengerti ya😄🙏 Buat yang gasuka dewnani atau homopobic jauh jauh🙏