Cap 3.3

6 1 0
                                    

Aku berakhir di rumah sakit pusat agensi karena kesalahanku sendiri.

Setelah aku mengisap habis sebatang rokok itu,asma ku kambuh.
Inhaler juga sedang habis(aku tidak mengisinya karena asma ku sudah mulai membaik)

Semua rekan ku panik,termasuk Fatih yang mencaci-maki aku karena tidak menuruti nasihatnya.

"Tolol!"

Kata itu terucap dari mulut tajamnya berulang-ulang kali sampai kami sampai di rumah sakit.

"Apa kubilang tolol! Asmamu kambuh lagi kan! Kau juga belum mengisi inhalermu,"

"Kalau kau tau kau itu sakit jangan coba-coba merokok bung,"

"Kau pikir keren mempertaruhkan nyawa demi suatu harapan tak pasti?"

Wah,ucap seseorang yang beberapa Minggu lalu menang duel lawan ketua karena keberuntungan.

Dia(dan kami)yang notabene lebih lemah dibandingkan ketua divisi, Senior Ahmad Dahlan (itu sebutannya).
Berani sekali untuk menantang macan lapar itu duel tinju.

Dengan dua gerakan saja,ketua mampu membuat Fatih kewalahan.
Sampailah mereka ditengah-tengah pertarungan,Fatih sudah tidak kuat berdiri karena banyaknya pukulan yang ketua berikan.

Beruntung seorang teman senior datang dan mengalihkan perhatiannya, sehingga membuka celah bagi Fatih untuk menyerangnya.

Untung saja ketua langsung menyerah kalah dan lalu meninggalkan kami sendiri.

"Ya,ucap orang bodoh yang menantang ketua duel"

Ucapan Raki itu membuat Fatih kesal.
Setelah Fatih menghela napas gusar Fatih kembali ke jalan pembicaraan.

"Aku tau diamlah, Kau harus ingat nasihatku,Jo"

Aku mengangguk sebelum pintu terbuka dan memperlihatkan sosok tunggu kiris-eh tinggi kurus, yakni ketua.(Bohong kalau badan kekarnya kusebut kurus)

Raut wajahnya teduh,tenang,tapi jangan salah sangka di dalam hatinya dia pasti sudah ingin menghabisi ku seperti Fatih waktu itu.

"Untung saja tidak parah Jo,jika tidak kau tau apa yang akan ku lakukan bukan?"

Aku mengangguk (sekali lagi)
Aku tau betul kondisiku akan langsung jatuh ke kronis,dengan banyak tulang patah karena duel.

"Bagus,kalian bertiga ayo ikut aku. Kita biarkan Jo untuk istirahat"

Setelah itu mereka meninggalkan ku sendirian di ruang pengobatan.
Gak diajak.

Mereka memang membiarkanku beristirahat,tapi sayang sekali telingaku masih berfungsi dengan baik.
Dan salah mereka juga,mengapa dengan lantangnya berbicara tentang rencana berikutnya.

Akan aku jelaskan secara singkat pembicaraan mereka.

Di suatu pantai ada sebuah kejadian tentang gadis good looking yang hilang belakangan ini.
Tim divisi kami berhasil menyelidiki bahwa kasus ini ada kaitannya dengan truk penjual eskrim keliling bermerek terkenal yakni "WOL"
'Waduh Oenak Lur'
Kami berspekulasi (di chapter 2) bahwa Eskrim yang dijual pada gadis-gadis cantik adalah eskrim dengan esensi khusus afrodisiak.
Selesai kami mengirim laporan ketua datang dan menanggapi dengan surat tidak jelasnya.

Hari ini ketua menjabarkan hasil pencarian dari divisi sebelah,yang berpusat ke Palung internet,mencari data-data penting, pasar gelap atau bahkan situs bo-ah ga jadi.
Menurut yang kudengar dari ketua,ada sebuah pasar gelap tempat jual beli budak.
(Lebih tepatnya pemuas nafsu)

Yang selalu mendapat 5-10 gadis baru setiap 1 Minggu sekali.
Mereka bertempat dilantai terbawah Mall terkenal di kota ini,Mall TKMTK.
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Itu moto mall itu.

Dua hari lagi akan datang pasokan gadis baru,dan rencananya kami
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BBM(Bucin Bikin Mendo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang