Mau sampai kapan?

11 3 0
                                    

Shido melangkah ke dapur sembari membawa cangkir yang tadinya ia pakai untuk meminum kopi di teras belakang. Tangannya bergerak dengan cekatan membersihkan cangkir itu di wastafel. Setelah ia rasa bersih ia-pun mengeringkan nya dengan kain lap dan meletakkannya di lemari tempat meyimpan peralatan dapur. Namun gerakannya terhenti ketika ia membuka lemari itu, pandangannya tertuju pada kepala seorang wanita yang ada di dalamnya.

Shido: Usaha yang bagus, Hana. Tapi sayangnya percobaan mu kali ini lebih buruk daripada yang kemarin *melangkah pergi menuju teras belakang*

Hana: *keluar dari lemari dengan seluruh badannya* Ayolah, sido. Setidaknya berikan sedikit pujian atas usahaku seperti "wah kau menakutkan sekali, Hana. Aku sampai terkejut setengah mati"

Shido: *duduk di teras menghadap ke halalman belakang* Butuh waktu 100 tahun bagimu untuk dapat membuatku takut.

Hana: Hmph..... Aku akui kau lawan yang tangguh *ikut duduk di sebelah Shido*

Shido: Apa? Kau sudah menyerah?

Hana: Tentu saja tidak, dasar idiot! Aku hanya memujimu.

Shido: Bagaimana jika kita buat perjanjian? Jika kau bisa membuatku takut aku akan melakukan apapun yang kau minta.

Hana: Lalu jika aku tidak bisa membuatmu takut?

Shido: Kau bisa mencoba lagi sampai berhasil.

Hana: Deal! *Hana menjabat tangan Shido dengan antusias*

Tatapan keduanya kembali ke pohon besar di tengah-tengah halaman belakang di hadapan mereka. Rantingnya bercabang-cabang dan daunnya sangat lebat sehingga cahaya matahari tidak dapat menembus ke halaman belakang kecuali sedikit. Angin berhembus diantara dedaunan membuat rantingnya bergoyang indah.

Hana: Shido, bagaimana kabar sekolah baru mu? Apakah ada sesuatu yang menarik disana?

Shido: Mm.... Tidak ada.

Hana: Benarkah? Tidak ada yang menarik? Apakah kau tidak punya teman disana?

Shido: Tidak. Semua orang di sekolah menjauhiku termasuk beberapa guru.

Hana: Hah?! Tunggu sebentar. Aku tidak salah dengar, kan? Mereka menjauhimu??

Shido: *mengangguk pelan* Iya kau tidak salah dengar.

Hana: Kenapa? Bukankah kau anak baru? Seharusnya mereka memperlakukanmu dengan baik. Kenapa mereka malah menjauhimu?

Shido: Itu karena mereka tau kalau aku tinggal di sini. Karena tempat ini dianggap angker atau semacamnya mereka menjauhiku karena alasan takut.

Hana: Yah mereka tidak salah sih, tempat ini memang angker *memandang shido sambil tersenyum jahat*

Shido: *mencubit hidung Hana* Kalau mereka tahu hantunya seperti ini aku yakin mereka pasti tidak jadi takut.

Hana: *memegangi hidungnya yang sakit* Jahat sekali kau, Shido. Apakah kau lupa? Aku ini Hakamori (Penjaga kuburan) yang disegani. Semua orang takut kepadaku.

Shido: Ya semua orang kecuali aku dan itu faktanya.

Hana: Kau benar dan aku membenci fakta itu. *melipat tangannya dan kembali menatap pohon di depan mereka*

Angin di Osaka saat itu terasa sedikit dingin karena mereka akan segera memasuki musim dingin. Dedaunan yang telah berubah coklat mulai berguguran dibawa angin.

Hana: *menoleh ke shido* Mm.... Shido...

Shido: *menoleh* apa?

Hana: Maafkan aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghost's PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang