07

1 2 0
                                    

happy readingss

                                  ★~(◠ω◕✿)

"lo mau tau? gue udah make kakak lo bahkan gue videoin adegan panas itu"

degg deg deg

"jangan disebar videonya."

"kenapa bukannya kakak lo selalu jahat sama lo? dengan gini sama aja lo bisa bales dendam" tanya langit dengan heran.

"aku tau, tapi meskipun gitu aku gak akan ngebiarin kak nisha ngecewain papa aku udah ngerasain gimana rasanya gak disayang papa jangan sampe kak nisha juga ngerasain yang sama" jawab calista mengeluarkan seluruh unek-unek nya.

"tapi gimana nih gue udah terlanjur mau nyebar videonya" ucap langit dengan mimik muka mengejek.

"aku bakal lakuin apapun"

seakan mendapat lampu hijau langit pun tersenyum licik pada calista.

"kapan-kapan gue kasih tau" ucap langit dengan tersenyum miring lalu melenggang pergi meninggalkan calista yang sedang mengepalkan tangannya.

"frik banget tu cowo" gumam calista yang melihat langit senyum-senyum sendiri dari rooftop.

"uang aku satu-satunya kalau dipakai buat ojek, nanti besok gak ada uang lagi buat sekolah" gumam calista dengan berfikir.

"ah bodo amat jalan aja apa susahnya" ucap calista sembari berjalan menuju rumahnya.

saat sampai di rumah calista bisa melihat bara dan tanisha sedang memakan ayam goreng sembari menonton televisi.

"ngejalang sama siapa aja jam segini baru pulang?" tanya bara dengan menghina.

"oke jadi kesimpulannya. pulang telat=ngejalang."

"pasti dia baru aja ngelayanin om om" ucap tanisha menimpali.

"aku capek mau istirahat dulu" ijin calista tanpa mempedulikan hinaan yang keluar dari mulut busuk papa dan kakak nya.

"woi lo semua tau gak?" tanya langit pada galen dan riki kini mereka bertiga sedang berada di warkop tempat biasa mereka nongkrong atau sekedar kumpul.

"ya gak tau lah" jawab riki.

"ck, gue punya berita baru" ucap langit sembari menggeser duduknya agar dekat dengan riki dan galen.

"gue udah berhasil buat calista nunduk atas perintah gue" ucap langit memberi info dengan bangganya.

"jadi lo bisa perkosa si calista dong" ucap riki dengan senang

"iya lah jangankan perkosa gue suruh bundir aja bisa kali" jawab langit dengan nada bangga serta alis di angkat kan sebelah.

"calista" batin galen mulai memfokuskan pandangannya pada langit dan riki yang sedang terkekeh jahat.

"maksud lo perkosa?" tanya galen dengan sedikit kobaran api dimatanya.

"gue ancem bakal sebar video tanisha yang lagi gue perkosa yang lebih kagetnya calista malah kasian sama tanisha" jawab langit menjelaskan dengan nada shock nya.

"loh bisa gitu ya? padahal tanisha suka ngebully calista kan" ucap riki menimpali.

"kok gue malah emosi?" batin galen bertanya-tanya.

"jadi lo kapan mau perkosa dia?" tanya riki membuat langit menyunggingkan senyuman bak iblis.

"secepatnya." jawab langit dengan nada penekanan yang pastinya tidak dapat di ganggu gugat.

calista [belum revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang