Siang itu, Hanny terlihat sedang berjalan di area koridor kampus seraya memainkan ponselnya. Hanny tampak berjalan sendirian tanpa ditemani oleh Radja karena teman kampusnya itu sudah absen sejak tiga hari yang lalu.
Ketika Hanny keluar dari area koridor menuju ke fakultasnya, seseorang terdengar memanggilnya seraya berlari menghampiri gadis bergaya cuek tersebut.
“Han ... Hanny! Tunggu dulu!” teriaknya.
Hanny mulai menghentikan langkahnya sembari menatap mahasiswa tersebut. Ia memang tahu jika mahasiswa itu satu jurusan dengannya. Tapi, ia tidak mengetahui siapa nama mahasiswa yang sedang berlari menghampirinya tersebut.
“Ada apa?” tanya Hanny dengan segera ketika cowok itu sudah sampai di hadapannya.
“Di dekat pintu gerbang, ada orang yang nyariin si Radja. Mungkin, lo kenal sama orang itu karena lo temennya si Radja, kan?” beritahu cowok itu dengan suara napas yang masih tersengal karena lelah berlari.
“Gue gak kenal sama kenalan dia. Kenapa harus gue yang nemuin dia?” protes Hanny sembari mengernyitkan dahinya.
“Ih, udah! Samperin dulu! Kasihan, dari tadi dia nungguin. Kayaknya, orang itu khawatir banget sama temen lo,” tangkasnya.
Hanny tampak berpikir sejenak sebelum ia memutuskan apa ia akan menemui orang tersebut atau tidak. “Kalo dia ceweknya Radja, ntar disangkanya gue selingkuhan si Radja lagi!”
“Dia cowok, bukan cewek.”
Hanny kembali terdiam. Ia juga sedikit khawatir karena Radja tidak masuk kuliah tanpa memberi kabar. Mungkin, orang yang mencari Radja tersebut adalah kerabatnya. Tidak ada salahnya jika Hanny menghampirinya sebentar.
“Ya udah, di mana orangnya?” tanya Hanny akhirnya.
“Dia ada di tempat parkir mobil, pake masker hitam sama kaos warna biru tua.”
Hanny pun segera beranjak menuju ke tempat parkir kampus untuk mencari orang tersebut. Sesampainya ia di tempat parkir, netranya langsung menyisiri area sekitar hingga ia bisa menemukan orang yang cowok tadi katakan.
Pria bertubuh tinggi tersebut tampak sedang menyandarkan punggungnya pada pintu depan sebuah sedan hitam. Ia juga tampak sedang memainkan ponselnya, seperti sedang mengetik pesan.
Hanny segera menghampiri pria tersebut karena ia tidak bisa berlama-lama berada di sana. Apa lagi, kelas siang akan segera di mulai.
“Kamu cari Radja?” tanya Hanny segera setelah ia sampai di hadapan pria tersebut.
Pria bermasker hitam itu tidak menjawab. Ia hanya terdiam sembari menatap Hanny dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
“Apa gue salah orang?” gumam Hanny karena pria tersebut tidak jua merespon.
“Apa adik saya ada di sini?” Pria itu mulai bersuara dengan nada bicara yang hampir sama persis dengan Radja, hanya saja pengucapan dia lebih lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE : Our Story
RomanceDeskripsi nyusul, yaa.. intinya ini kisah nyata dan aku berkolaborasi dengan adik iparku.