#31: Tertangkap

2.6K 113 0
                                    

"Jangan kemana mana, tetap disini aku akan segera kembali aku berjanji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan kemana mana, tetap disini aku akan segera kembali aku berjanji." Vlark berkata dengan lembut, dia menopang pipi Youra di hadapannya.

Youra mengangguk kecil, setelah mengetahui diluaran sana ada polisi dan mereka mengelilingi seluruh penjuru rumah tentu saja membuat penguni rumah terkejut, salah satunya Youra dia tak percaya tetapi lambat laun kasusnya memang akan segera diselidiki karna Kakak Sepupunya telah mengetahui semua ini.

"Good, that's my girl." Ucap Vlark dibarengi dengan senyuman.

"Jangan melihat kearah jendela sedikitpun okay? Itu akan membuat kau ketahuan berada disini." Tambah Vlark.

Sekali lagi Youra mengangguk kecil, dia menuruti apa ucapan dari pria dihadannya.

"Tuan, polisi itu sudah menggedor pintu uta—"

"Aku tau."

Vlark mengecup lembut kening milik Youra sebelum dia melepaskan tangkupan tangan pada pipinya, dia tersenyum menatap Youra didepannya.

"Tunggu aku, aku akan segera kembali." Ucap Vlark sekali lagi yang hanya direspon diam oleh Youra.

Vlark mulai meninggalkan ruangan, ruangan miliknya sebenarnya dia enggan tetapi melihat kondisi dan situasi diluar dia tidak punya pilihan lain.

Kakinya melangkah menuju ke pintu utama dengan Vivian dibelakangnya, raut wajahnya berubah seketika dia mendengar suara gedoran gedoran pintu itu semakin jelas, tatapan matanya tajam menatap lurus kearah depan.

Dalam hatinya dia sedikit berfikir, mengapa polisi tau keberadaannya? Dia menyembunyikan rumahnya yang berada di tengah hutan ini, giginya terkatup emosinya tiba tiba menaik memikirkan hal itu.

Vlark membuka pintu utama, matanya langsung disambut dengan banyaknya polisi didepannya, mereka langsung memegangi tangan milik Vlark, menguncinya dibelakang punggung pria itu, Vivian berusaha menghalau tetapi karna perbedaan jumlah tentu saja membuatnya kalah telak.

"Pelukis Ash, kau ditangkap karna tuduhan kasus pembunuhan dan penculikan keluarga Youra Grecia." Polisi itu berkata tegas, mengaitkan sebuah borgol pada tangan milik Vlark dan menguncinya dibelakang tubuh pria itu.

"Pembuktian telah jelas, kami melihat rekaman Cctv di hotel lalu saat mengadakan Konferensi Pers dan kesaksian saudara Gillbert Gian."

Mendengar nama Gian disebut emosi Vlark memuncak saat itu juga, dia masih diam tak berani menjawab atau pun mengelak tatapan matanya bertambah tajam melihat deretan deretan polisi didepannya.

"Dimana keberadaan saudari Youra Grecia?" Tanya polisi yang mengukung tangan Vlark tadi.

"Dia tidak ada disini." Ujar Vlark dengan nada dingin tanpa ekpresi sedikitpun diwajahnya.

"Jangan berbohong, tolong kerja samanya Pelukis Ash."

Vlark menatap lekat polisi dihadapannya, bukannya takut dengan polisi itu tatapannya seolah menantang matanya berkobar penuh amarah, dia tidak akan memaafkan satu pun orang disini jika berani menyentuh Youra.

"Dia tidak ada disini." Vlark berkata sekali lagi dengan intonasi yang sama.

Polisi itu diam sejenak, dia menatap lawan bicaranya dihadapannya yang tidak kooperatif.

"Geledah rumah ini." Ujar polisi itu.

Mata Vlark sontak melotot, dia tidak menerima perkataan itu untuk menggeledah rumah miliknya.

"Jangan berani berani nya." Nada bicara Vlark berubah, dia mengeram marah dan menghunuskan tatapan pembunuh pada satu satu polisi dihadapannya.

"Anda tidak berhak memberi perintah, Pelukis Ash." Polisi itu membawa Vlark ketepi an agar tidak mengalangi polisi yang lain untuk menggeledah rumah milik Vlark ini, Vlark tentu saja tidak terima, dia memberontak dan berusaha membuka borgol ditangannya hingga buku buku jarinya terlihat jelas sekarang.

"Satu langkah kalian mendekat kedalam rumahku, satu langkah kalian menuju pada kematian."

Polisi polisi itu menghiraukan ucapan Vlark, mereka semakin yakin bahwa Youra ada didalam karna kesaksian Vlark yang tidak ingin rumahnya digeledah membuat sisi negative pada ucapannya yang mengatakan bahwa Youra tidak ada disini.

"Anda berhak diam dan kooperatif Pelukis Ash."

"Persetanan!" Ucap Vlark dengan erangan kemarahan yang dia keluarkan, pergelangan tangannya sedikit mengeluarkan darah akibat kerasnya dia berusaha membebaskan diri dari borgol ditangannya, bahunya yang ditekan oleh 4 orang sekaligus membuat dia tidak bisa bergerak satu inci pun.

-

Youra bersembunyi didalam lemari yang berada dikamar Vlark ketika mendengar suara gaduh langkah kaki banyak orang memasuki kediaman milik Vlark, sesuai perkataannya tadi dia bersembunyi, menunggu Vlark untuk kembali meskipun dalam hati yang dalamnya dia ingin segera keluar, keluar dari jeratan seorang Vlark yang terobsesi dengannya.

Youra menutup mulutnya dengan tangan ketika mendengar suara langkah kaki itu kini masuk keruangan ini, mereka mencari kesekitar penjuru ruangan bahkan masuk kedalam ruangan pintu hitam yang Youra sudah tau isinya itu.

Hatinya terasa gundah, Youra mencoba untuk tenang dan memejamkan matanya.

"Youra.." suara itu, sontak membuat Youra membuka matanya, suara itu sangat dia kenali, itu Gian kakak sepupunya.

"Youra, you here?"

Youra menahan nafasnya, jantungnya tiba tiba berdetak kencang dia menyingkirkan tangannya dari mulutnya ingin sekali dia berteriak dan mengatakan dia berada didalam lemari, tetapi pertakaan Vlark.. membuat Youra gundah.

"Call me if you hear my voice, Youra.." sekali lagi Gian berkata membuat kecemasan Youra semakin meningkat, dia memejamkan matanya dengan suara lirih akhirnya dia bersuara dalam lemari.

"Kak Gian.."

Gian mengalihkan pandangannya kesamping, mendengar suara lirih samar samar terdengar dari arah lemari yang tertutup dengan cepat dia mendekat kearah sana, membuka lemari dengan tergesa gesa.

"Youra!" Gian meraih tubuh gemetar itu, dia mengeluarkan Youra dari tumpukan kanvas dan alat lukis, membawanya kepelukannya, memeluknya dengan erat dan dalam.

"Youra, are u okay??" Gian bertanya dengan nada khawatir, dia memeriksa tubuh Youra dari atas hingga bawah.

"Kakak.." tubuh Youra gemetar, dia mengangguk kecil matanya terpejam dia mengingari janjinya pada Vlark untuk tetap bersembunyi jika seseorang masuk kedalam, entah kenapa perasaanya sedikit aneh perutnya terasa sedikit mual.

"Syukurlah, kau aman sekarang Youra, kakak disini— kakak disini.."

-
VOTE YAA! nanti aku malem up lagi, double up buat hari ini ily my readers<3

-VOTE YAA! nanti aku malem up lagi, double up buat hari ini ily my readers<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lovesick AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang