LIMERICK'S MANSIONKedua keluarga sedang berkumpul di ruang tengah membicarakan bisnis dan kelanjutan hubungan kedua anak mereka.
Zaire sudah terlebih dahulu pulang setelah kejadian bertemunya dengan Megan ia meninggalkan kekasihnya dan lebih memilih serius dengan Megan."Jadi kapan tepatnya kita mengadakan acara pertunangan?" Tanya Mr. Limerick.
"Kita serahkan saja pada anak-anak, Megan juga belum datang, kita tunggu dia." Jawab Mr. Peterson dan di angguki para orangtua.
"Dad, aku sudah berdiskusi dengan Megan sudah jauh hari. Aku yang akan mengaturnya. 2 minggu lagi acara ulangtahun perusahaanku, kita selipkan acara pertunangan disitu. Aku rasa itu lebih seperti surprise." Ujar Zaire sambil meneguk wine.
Megan yang baru datang langsung geram mendengar ucapan Zaire.
Dengan anggun ia duduk berhadapan dengan
Zaire dan menatapnya tajam."Aku rasa tidak akan ada acara pertunangan disini." Serentak semua menoleh kearah Megan.
"Apa maksudmu dear?" Mrs. Peterson mendelik kearah Megan meminta penjelasan.
Megan menghela nafas sebelum menceritakan yang sebenarnya.
"Kemarin aku melihat Zaire dengan seorang wanita di hotel London. Perempuan itu mengaku calon istrinya."Zaire tampak tenang dengan pernyataan Megan, ia sudah menduga Megan tidak akan tinggal diam. Jadi ia sudah mempersiapkan pembelaan untuk dirinya.
"Sudah ku bilang itu hanya salah faham Megan, Ms. Shayk adalah relasiku. Mom dan Dad juga mengenalnya."Mendengar penjelasan Zaire, para orangtua menghela nafa lega karena perjodohan ini bisa di lanjutkan tapi tidak untuk Megan, ia menyeringai kearah Zaire dan siap mengeluarkan kartu As-nya.
"Paman dan bibi maafkan aku, dengan segala hormat, kemarin bukanlah kejadian salah paham dan aku bukanlah perempuan yang mudah di bodohi. Aku punya bukti dan ini Royce orang kepercayaan keluarga Peterson yang mendapatkannya!" Megan mengucapkan dengan tegas sambil melempar beberapa lembar foto diatas meja.
Foto pertama Zaire dengan seorang wanita sedang makan malam.
Foto kedua Megan mendatangi meja mereka.
Foto ketiga Zaire masuk ke sebuah gedung apartemen.
Foto keempat Zaire sedang berciuman di depan lift dengan wanita yang sama.Semuanya di buat shock melihat foto itu kecuali Megan yang tersenyum penuh kemenangan dan Zaire tampak menahan emosi.
Mr. Limerick berdiri, ia meraih kerah baju anaknya dan menghadiahi pukulan di wajah tampan Zaire hingga tersungkur ke lantai."MEMALUKAN!!! KALAU KAU MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PUTRI KELUARGA SHAYK KENAPA KAU TIDAK BILANG??? BUKAN BEGINI CARANYA ZAIRE, KAU MEMPERMALUKAN KAMI." Teriak Mr. Limerick.
Zaire hanya bisa pasrah menerima pukulan sedangkan Mrs. Limerick mencoba untuk menenangkan suaminya."Bisa kita bicarakan ini baik-baik?" Mr. Peterson mencoba mendinginkan suasana.
Mr. Limerick kembali duduk, mencoba menetralkan emosinya.
"Maafkan kelakuan putra kami, aku serahkan keputusan kepada kalian, tapi percayalah kami juga sama kecewanya!"Mr. Peterson melirik Megan agar cepat memberi keputusan dan dengan senang hati Megan mengatakannya.
"sekali lagi maafkan aku paman dan bibi, tentu kalian tau pernikahan bukanlah permainan, aku berusaha mencintai Zaire tapi aku juga tidak bisa, memang rencanaku juga akan membatalkan perjodohan ini, tapi kembali pada keputusan dad, jika dad menginginkan perjodohan ini aku akan melanjutkannya. Dan kejadian kemarin sungguh diluar rencanaku. Dan maaf aku tak bisa menerima penghianat! Setidaknya ada kepercayaan meskipun tidak ada cinta diantara kami." Tegas Megan.Zaire sudah tidak bisa mengatakan apa-apa, ia mengakui kesalahannya.
Mr. & Mrs. Limerick hanya bisa menghela nafas, sebenarnya mereka masih ingin menjadikan Megan sebagai menantunya tapi apa daya karena yang dikatakan Megan benar adanya.
Sedangkan Mr. & Mrs. Peterson kembali menghela nafas lega dan bersyukur dalam hati Tuhan masih menyayangi putri mereka.
YOU ARE READING
My Sugarplum (Shimmer & Glitter)
RomanceMereka saling mencintai tapi sulit bersama... Anak-anak yang harusnya bisa menyatukan mereka malah memperumit masalah... -Megan Lou Peterson -