Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara

Tak ada restu

Sementara dikamarnya, laras menangis. Ia bingung dengan perubahan sikap mamanya. Perempuan ini mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan untuk sang kekasih.
Me : mas, maafin mama aku ya, aku nggak tau kenapa mama tiba-tiba berubah
Mas 🐻 : its ok sayang,mama sebenarnya baik kok, mungkin mama cuma capek aja sayang,
Me :tapi tadi mama bilang apa mas?
Mas 🐻 : beib,, janji ya, jangan tinggalin aku, selama aku dinas luar besok, jaga diri kamu baik baik ya? "
Me : iya mas,, aku janji, kamu percaya aku kan mas
Mas 🐻 : iya sayang

Perempuan ini kembali terisak, mengingat momennya semalam dikamar ini. Dan kini keadaan benar-benar berubah.
******
Bipp.. Bipp
Mas🐻 : beib, aku berangkat dulu ya,, kamu jaga diri baik2 selama aku pergi.
Tulis teddy dipesan yang biasa kirim sesaat sebelum flight.

*****""
Pagi pagi Laras sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke kantor. Ia tidak melihat keberadaan papanya,, mungkin masih tidur, atau sedang berolahraga. Rasanya ia sungguh malas untuk bertanya.
"Hari ini pulang jam berapa Ras? "
"Belum tau ma. " Jawabnya singkat
"Kamu masih marah sama mama. "
"Menurut mama. "
"Mama nglakuin ini untuk kamu Ras,, mama ingin yang terbaik untuk kamu"
"Yang terbaik menurut mama, belum tentu baik untuk aku ma"
"Ras,,, mama cuma nggak mau kamu hidup menderita"

"Maksud mama apa sih? Ma,,, kenapa mama tiba-tiba nggak suka sama Mas teddy, dulu mama nggak seperti ini kan? "
"Kata siapa mama nggak suka,, mama suka, tapi mama nggak suka kamu berpacaran sama dia, dia itu duda Ras, nggak pantes buat kamu"
"Apapun status mas Teddy ma, tapi laras cinta sama dia"
"Mama nggak ngrestuin kalian,, putuskan hubungan kalian. "
"Ma.... "
"Stop Ras!!! Mama nggak mau denger alasan kamu lagi."
Laras mendesah kasar dan pergi meninggalkan meja makan"pergi dulu ma"pamitnya

Perempuan ini memecah kemacetan menuju ke kantornya dengan berbagai pertanyaan muncul di kepalanya. Selama seminggu kedepan ia tak dapat bertemu teddy karena sang kekasih sedang dinas di luar negeri.
Setibanya ia di kantor, ia segera membuka room chat nya dengan Teddy.
Me : aku udah dikantor mas
Kamu masih di pesawat ya, nanti kalau udah landing kamu kabarin ya. Tau nggak mas, nggak ketemu kamu bentar aja rasanya ada yang kurang, karena biasanya kamu yang selalu jemput aku pagi. Sehat sehat di sana ya sayangku,, miss you
Laras mengerti mungkin saat ini sang kekasih masih berada di atas awan, karena teddy mengabari pukul 3 dini hari jika ia akan berangkat.

**pukul 12.30 siang, disaat laras sedang beristirahat**
Perempuan ini terus menatap layar ponselnya, menunggu kabar dari sang kekasih.
Ddrtt... Ddrtt
Seketika ia mengambil ponselnya di meja dan melihat siapa pengirim pesan itu. Senyuman mengembang dari bibirnya ketika disana tertera nama sang kekasih.
Mas 🐻: aku baru aja landing beib, ini lagi perjalanan ke hotel, kamu udah makan siang? "
Me : belum mas, lagi nggak nafsu
Mas🐻 : jangan gitu dong beib, kamu harus makan, aku nggak mau loh kalau kamu sakit
Me : mas, sebenarnya ada yang mau aku omongin sama kamu, tapi nanti aja deh.
Mas 🐻: soal hubungan kita?
Me : iya mas
Teddy mengambil nafas, ia harus bersiap dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi tentang hubungan nya dan Laras. Bagaimanapun ia harus sadar diri, memang Tegar lebih dari dirinya, ia harus siap jika memang Laras memilih laki-laki itu.
Me : mas,, aku nggak tau kenapa mama aku tiba-tiba berubah sikap. Mas,, apa kamu mau berjuang untuk mendapatkan restu dari mama? "
Mas🐻 : aku mau beib, aku mau berjuang selama kamu masih tetap mau berada disamping ku, aku akan berusaha untuk mendapatkan restu dari orang tua kamu. Tapi jika kamu sudah tidak ingin lagi disamping ku, aku ikhlas sayang"
Me : mas, jangan ngomong gitu dong, kok kamu udah pesimis
Mas🐻 : bukannya pesimis sayang, tapi apa iya aku akan berjuang jika kamu sudah nggak mau lagi sama aku.
Me : kamu kenapa ngomongnya gitu terus sih mas, kamu nggak percaya sama aku, kamu masih mikir kalau aku akan pilih Tegar.
Mas 🐻 : aku cuma menyiapkan hatiku untuk kemungkinan terburuk beib
Me : itu artinya kamu nyerah mas!!! kamu nggak serius!! Kalau kamu emang nggak serius dan nggak bisa percaya sama aku, ngapain kita jalanin hubungan ini!!!
Laras emosi dan mematikan ponselnya. Ia tak habis pikir dengan Teddy yang masih mempunyai pikiran seperti itu.
Membaca pesan terakhir Laras membuat teddy merasa bersalah. Disaat ia ingin membalas pesan itu, mereka kini telah sampai di hotel, dan ia pun harus kembali bekerja.
*21.00 di rumah Laras"