"G-gamau jeno, nana mohon jangan sampai siapapun tau terutama bunda nana"
"Lo harus jadi sex doll pribadi gue. Apapun perintah gue harus lo jalani, lo punya gue sampai kapanpun, lo gada hak nolak kehendak gue, inget lo cuma sekedar pemuas nafsu."
Nana diam sejenak dengan mata yang ber kaca-kaca, ia menatap nanar jeno dihadapan nya lalu menunduk.
"Iya jeno, tapi sekarang izinkan nana pulang malam ini. Bunda pasti nyariin dari kemarin"
"Lo harus tinggal disini. Bunda lo udah gue suruh jaga orang lain, dia yang bakal rawat bunda lo selama lo disini"
"Bunda lagi sakit jeno.. Nana khawatir sekali"
"Gue tau. Makanya gue ngirim orang kesana, gue dapet semua info dari bu fanny tentang latar belakang lo"
Nana sedikit tenang, ia bernafas lega. Sekarang mereka berada di kamar jeno dan menyenderkan diri di headboard kasur, setelah kejadian kemarin jeno membiarkan nana istirahat bersamanya.
Keesokan pagi nya jeno membawa jaemin kesuatu tempat naik mobil, jaemin hanya melihat keluar jendela dimana banyak pepohonan berjejer dikanan-kiri jalanan.
"Nana mau dibawa kemana jeno?
" udah lo diem aja, bentar lagi nyampe RS"
"Rumah sakit? Nana ndak sakit, jeno yang sakit? "
"Gue males jawab bacotan lo, mending diem atau gue jahit mulut lo"
Nana langsung diem, ia takut dan tidak bersuara sampai akhirnya tiba di sebuah rumah sakit besar tapi tidak telalu ramai.
Merekapun masuk dalam rumah sakit menuju lobby.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi mbak, saya ada janji sama dokter anjar"
"Eh Mas jeno ya? Anda sudah ditunggu diruang dokter anjar, mari saya antar"
Jeno dan jaemin pun diantar menuju sebuah ruang sang dokter, Receptionist itu membuka pintu ruang itu.
"Permisi, selamat siang dokter anjar. Ini pasien nya sudah datang"
"Siang, silakan masuk dulu"
"Baik, klo begitu saya tinggal dulu. Silakan mas duduk didepan dokter anjar"
"Dok ini nana" Jeno memperkenalkan jaemin kepada sang dokter, jaemin hanya tersenyum canggung sambil menganggukan kepala.
"Wah ini orangnya? Cantik gini pasti tempik nya pink"
Mendengar itu jaemin terkejut, Notabene nya dia kan seorang dokter tidak pantas berbicara seperti itu.
