#32: Meninggalkan rumah kastil

2.9K 128 12
                                    

Kini Vlark telah dibawa oleh polisi ketika pria itu dinyatakan telah sah menculik Youra, dia berada didalam mobil polisi berada di kursi belakang dengan 2 pria besar yang menghimpitnya, tak membiarkan dia bergerak sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Vlark telah dibawa oleh polisi ketika pria itu dinyatakan telah sah menculik Youra, dia berada didalam mobil polisi berada di kursi belakang dengan 2 pria besar yang menghimpitnya, tak membiarkan dia bergerak sedikitpun.

Blark hanya diam tatapannya begitu tajam kearah depan, pikirannya berpacu pada Youra di rumahnya, Apakah gadis itu baik baik saja? Apakah Youra tertangkap? Apakah gadis itu bersembunyi dengan baik sesuai perintahnnya? Tentu saja Vlark tidak diberitahukan tentang kebenaran Youra yang telah ditemukan, hanya polisi polisi disekitar sana yang tau dan juga Vivian, pria itu menatap kepergian tuannya dengan perasaan campur aduk dihatinya.

Kepalanya dipenuhi dengan kumpulan kumpulan asap kemarahan yang dia tahan, sebenarnya jika saja polisi polisi ini tidak menahannya, tidak memborgolnya seperti ini dan mengunci pergerakannya, Vlark bisa dengan mudah melarikan diri hanya saja dia kecolongan begitu pintu terbuka, polisi langsung mengunci tangannya.

Vlark menatap kearah pemimpin polisi yang berada disamping kursi pengemudi, dia menatap tajam kearah polisi itu sungguh dia ingin mencabik cabik pria itu saat ini juga, giginya dia gertakan membuat rahangnya terkatup dengan kuat.

Pemimpin polisi itu melihat dari kaca spion, reaksi dan ekpresi yang dikeluarkan Vlark tidak membuatnya gentar sedikitpun dia menghela nafas mengalihkan pandangannya kearah samping melihat hutan yang hanya dikelilingi lautan pepohonan tinggi.

Hening beberapa saat, tak terasa perjalanan menempuh 1 jam menggunakan mobil telah melewati batas batas hutan itu, mobil polisi melaju melewatu hutan, bergetak menuju kantor polisi pusat untuk menindak lanjuti kasus dari pelukis Ash ini.

-

Disis lain, Youra dengan mobil yang dikendarai supir pribadi Gian dia duduk dikursi belakang dengan pria itu disampingnya, pikirannya kacau dia memikirkan banyak hal di kepalanya, sedikit penyesalan berlewat dikepalanya, dia merasa bersalah pada Vlark, hanya sedikit merasa bersalah.

"Youra, maafkan kakak membuatmu menunggu lama.."

Suara Gian memecah keheningan dalam mobil, pria itu menatap kearah Youra yang tengah melihat kearah luar jendela mobil yang melaju ini.

Perhatian Youra teralihkan, dia menatap kearah Gian dengan sedikit senyum dibibirnya.

"Tidak, kakak terimakasih telah mengelamatkan ku." Ucap Youra yang dibarengi dengan keraguan dikalimat terakhir, sekali lagi dia menghela nafas.

"Kewajiban kakak untuk menyelamatkan sepupuku satu satunya." Gian tersenyum, dia mengelus kepala Youra dengan lembut.

"Dan mengapa bibir mu begitu pucat Youra? Kau tidak makan dan tidak diberi makan oleh pria itu?"

Ucapan terakhir dari Gian sontak membuat Youra terdiam, ingatannya kembali kemasa masa Vlark yang merawatnya dengan hangat dan lembit saat dia merasa tidak enak badan dan mual mual selama 3 hari, Youra menundukan kepalanya entah kenapa perasaanya menjadi berubah sedih dan rasa mual diperutnya menjadi kambuh lagi.

"Youra, kau tidak papa?" Gian berkata sedikit panik, dia melihat perubahan wajah sedih Youra.

"Aku tidak papa kakak, tolong bisa jauhkan sedikit badanmu? Maafkan aku— aku merasa sedikit mual.."

Gian sontak terlonjak dengan ucapan Youra itu, dia reflek menjauhkan tubuhnya beberapa senti dan mencium bau dari tubuhnya, pikirnua dia tidak bau sama sekali hanya wangi parfum yang menutupi seluruh tubuhnya, parfum miliknya.

"Ah-" Youra tersadar akan ucapannya saat melihat Gian menjauh.

"Aku tidak bermaksud.." ucap Youra seraya menundukan kepalanya, dia aneh pada dirinya sendiri mengapa menolak keberadaan Gian dan malah merindukan sosok Vlark?

Gian diam sejenak sebelum menghela nafasnya, kemudian dengan sedikit paksaan dia tersenyum.

"Jangan dipikirkan, Your.. ini kakak mu ingat?" Ucapnya seraya sedikit mengelus rambut lembut milik Youra.

Youra membeku, mendengar dirinya dipanggil Your, yang notebene nya itu adalah panggilan Vlark padanya membuatnya semakin merasa sedih, dia mengalihkan pandangannya kesamping menghindari tatapan Gian.

Gian menggaruk tekuknya yang tidak gatal, dalam pikirannya berfikir situasi macam apa ini? Mengapa Youra terlihat tidak nyaman disekitarnya? Dia menghela nafas berat.

"Kakak, bagaimana bisa kakak mengetahui lokasi tempat tinggal tuan Vlark?" Ucap Youra tiba tiba yang membuat Giaj seketika mematung, dia menjadi gugup seolah tidak bisa menjawah pertanyaan yang dilontarkan Youra ini.

"Ah- aku.."

"Aku.." Gian memejamkan matanya, sebelum berkata dengan nada terpaksa. "Seseorang memberitahukan ini kepadaku."

Youra menatap kearah kakak sepupunya sedikit tidak percaya, apa katanya barusan? Seseorang mengatakan lokasi tempat tinggal Vlark yang tidak diketahui oleh siapapun? Pikirannya berpacu memikirkan hal hal yang tidak seharusnya dia pikiran, Siapa yang memberitahukan lokasi tempat kediaman Vlark? Seseorang terdekat Vlark mengkhianatinya? Tetapi— Youra menggeleng, berusaha mengusir pemikiran itu.

"Tidak papa Youra, kau aman bersama ku sekarang." Gian menarik kepala kecil milik Youra pada dada miliknya, menekannya membuatnya seolah nyaman dalam pelukannya, Youra diam dia menahan dan menutup nafasnya, bau milik Gian ini sungguh membuatnya seketika ingin muntah saat ini juga.



-
Barang kali ada yang penasaran kenapa Youra malah ga nyaman samping Gian tahan dulu yaa pikirannya, beberapa chp kedepan bakalan kejawab kok, knp Youra ga nyaman kaya gitu, double up aku gaboong kan tapi ya gituu cuma mentok 700-800 kata perchp nya, maaf aku lagi butek:>

Jangan lupa Votee oooOokaaayyy!!

Jangan lupa Votee oooOokaaayyy!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lovesick AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang