sick

4.5K 230 18
                                    

pada hari minggu yang cerah ini Abel sedang memaksa Agha agar bisa ikut dengannya menonton pertandingan basket

"kak mau ikut please please" bujuknya pada Agha sembari menarik narik kaos jersey yang Agha kenakan

"gak." jawab si kakak tegas

"ihh kenapa? mau ikut kakak!"

"ntar lo disana rewel, bayi"

"ga! aku bukan bayi?"

"you are."

"kakak pleaseee sekali ini ajaa kan ada Asha sama Juju juga disana ya boleh yaa?" bujuknya dengan mata berbinar berusaha mencari perhatian Agha

"fine, cepetan." yang dipaksa pun akhirnya pasrah menurut pada Abel yang merengek ingin ikut dari tadi


































kini ketiga remaja cantik itu pun duduk di atas deretan kursi stadion

"Juju aku mau es krimnyaa tapi jangan kasih tau kak Agha yaa?"

"ih jangan Bel nanti aku yang di omelin, kan udah dibilang tadi jangan makan yang dingin dingin!"

"gapapa Juju sayang, nanti kalo kak Agha omelin kamu dia nya aku marahin balik!"

"kayak berani aja Bebel" Celetuk Arsha mencibir sahabatnya

"ya berani lah, aku kan seram" jawabnya dengan muka sombong

melihat itu seketika dua temannya saling menertawakan tingkah Abel yang menurut mereka bukannya seram malah menggemaskan


















saat sedang asik asiknya tertawa dan bercanda gurau, tiba tiba sebuah bola basket menghantam kepala Arsha yang membuat ketiganya menjadi pusat perhatian, bola itu berasal dari anak anak lain yang masih menggunakan lapangan itu sebagai tempat latihan, pertandingannya mulai masih 1 jam lagi maka dari itu masih banyak yang berkeliaran

"Asha!" keduanya panik melihat hidung temannya yang sudah mengeluarkan darah, Arsha mimisan.

"aduh bel ini gimana Ashanyaa!?"

















"itu kenapa?" tanya Agha

"gatau--- eh lu, kenapa tuh rame rame?" Jayden berusaha menghentikan adik adik kelas yang berjalan dari lawan arah

"itu kak, kak Arsha kena bola sampe mimisan"

Mahes yang daritadi diam seketika terkejut dan segera berlari ke arah kerumunan







"sayang? ini kakak it's okay kita obatin ya?" ucapnya panik dan gelagapan selagi berusaha menggendong Arsha yang menangis dengan seragam yang terkena darah

"-hng hiks! berdarah kakak.."

Mahes dengan telaten membersihkan darah yang terus mengalir itu dengan tisu

"gapapa tenang, adek jangan panik sayang"

"kak ini es batu buat kompres!" Julian datang dengan membawa es batu yang sudah dilapisi kain

Mahes mengambilnya dan meletakkan dipangkal hidung yang lebih muda sembari menenangkannya terus

saat beberapa menit akhirnya darah yang mengalir itu bisa berhenti

Mahes menurunkan Arsha dari pangkuannya dan bangkit dari duduk

"SIAPA TADI YANG MAIN DISINI?" teriaknya, sontak anak anak kelas 10 yang masih dilapangan dengan ketakutan itu berlari ke arahnya daripada mereka habis oleh Mahes, yang tentu saja senior mereka sendiri

between us [NIKSUN/SUNKI] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang