28.Tak ingin kehilanganmu

39 2 0
                                    

   Di tengah derasnya hujan disertai gemuruh,Ning syahla terus menangis di depan ruang rawat Gus Zai.
Dokter kini tengah menangani luka tembakan yang mengenai Gus Zai.

"Hiks...Gus! Syahla gak mau kehilanganmu Gus...tolong jangan tinggalkan Syah sendiri,kamu pasti kuat Gus! Kamu pasti bisa zauji!"Isak Ning syahla dengan hidung dan mata yang memerah

*Dokter akhirnya keluar dari ruang IGD

Ning syahla pun langsung menghampirinya dan menanyakan kondisi Gus Zai.

"D-dok! Bagaimana kondisi suami saya dok?"

"Emhh..."

"Kenapa dok? Bagaimana kondisi suami Syah?"panik Ning syahla

"Jadi seperti ini, Alhamdulillah suami anda terkena peluru di area yang tidak fatal,lengannya hanya terserempet peluru akan tetapi ia harus banyak beristirahat karena beberapa saraf terputus walau nantinya akan terganti saraf baru!"jelas dokter Handi

"Alhamdulillah Ya ALLAH...terimakasih ya ALLAH! Terimakasih dokter!"

"Iya sama-sama"

"Em dok! Apa boleh saya menemuinya sekarang?"

"Pasien sudah boleh ditemui,esok dia juga bisa pulang"jawab dokter Handi

"Baik dok!"

   Ning syahla pun masuk ke ruang IGD menemui Gus Zai yang saat itu masih hilang kesadaran.
Ning syahla duduk disamping ranjang,dan selalu menangis mengharap Gus Zai baik-baik saja.

"Hiks...Gus! Cepat bangun ya...syahla udah nungguin dari tadi Gus! Syahla kangen Gus hiks..."tangis Ning Syahla

Hampir 30 menit Ning syahla menangis kini ia tertidur tepat di samping Gus Zai.

*Gus Zai terbangun dan melihat zaujatinya tengah terlelap di samping ranjang ia berbaring.
Gus Zai mengelus kepala Ning Syahla yang berbalut hijab.
Merasa ada usikan dalam lelapnya,Ning Syahla terbangun dan terkaget melihat Gus Zai sudah tersadar.

"G-gusss!"teriak Ning Syahla seraya memeluk erat Gus Zai

Cup...
Gus Zai mencium kening Ning Syahla yang tengah menangis.

"Sudahlah...jangan menangis lagi Syah,saya sudah membaik!"

"G-gus sudah sadar! Hiks..."

"Iya humaira...sudah jangan menangis lagi,saya tidak tega melihatmu menangis terus zaujatinya ana"ujar Gus Zai menenangkan

"Apa masih ada yang sakit Gus?"

"Masih Syah!"

"H-hah? Yang mana Gus? Syahla panggilkan dokter ya!"panik Ning Syahla

"Tidak! Dokter saja tidak bisa mengobati rasa sakit ku ini Syah"

Mendengar perkataan itu Ning Syahla semakin bingung dan heran.

"H-hahh?"

"Ya,saya sakit melihatmu menangis,maka tersenyumlah demi zauji mu ini Syah"jawab Gus Zai yang membuat senyum manis terukir kembali di wajah Ning Syahla

"Guss! Bisa-bisanya dalam kondisi seperti ini kau bercanda"

"Mwehehe..."

            🌸___________________🌸

Keesokan hari.

"Gus! Apakah kau akan melaksanakan sholat subuh bersamaku?"tanya Ning Syahla membangunkan Gus Zai

"Emhh...i-iya Syah! Tapi tolong bantu saya berwudhu"pinta Gus Zai dengan suara khas bangun tidurnya

*Selesai sholat subuh,Ning Syahla segera menyiapkan barang bawaannya,karena hari ini Gus Zai sudah diperbolehkan untuk pulang.

Engkaulah ZaujatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang