"biarin gue pergi nyusul keluarga gue ya enak banget mereka bahagia di atas sana tapi ga ajak gue, gue pantes bahagia kan," rintih zizan yang masih setengah sadar
"seorang pisikopat kek gue boleh bahagia kan?"
"semua manusia berhak bahagia zi."
"tapi kenapa gue udah gapernah dapet kebahagiaan lagi, apa karena gue pisikopat?"
Reno tak mampu lagi menjawab pertanyaan zizan ia hanya diam lalu memegang lengan zizan untuk sampai di bahu nya.
Reno memegang telapak tangan zizan dan pinggul zizan, reno membawa zizan yang mabuk itu ke dalam kamar nya, saat ia membaringkan tubuh besar zizan ke ranjang nya ia langsung beranjak ke kamar nya dan mengambil selimut untuk kelima pria itu di basement.
Saat reno kembali di basement dengan membawa selimut besar ia melihat hessa sudah terbangun dari tidurnya dan duduk di sekitar empat pria yang masih tertidur namun hessa melamun dengan pandangan yang sangat kosong, reno menghampiri hessa ia juga telah menyelimuti keempat pria itu yang masih tidur.
"cepat banget lo bangun," sahut reno
***Pukul 7 pagi
Hessa dan reno kembali tidur saat jam 5 mereka asik mengobrol, rendra bangun pertama kali ia mengusap usap mata nya dan sedikit menguap rendra melihat heran kenapa reno tidur disini, "lah reno tidur disini, pantes tidur gue nyenyak ada selimut ternyata," batin rendra saat mengetahui ia sedang memakai selimut.
Karena rendra bosan sendirian karena hanya dia yang suda bangun ia pun memutuskan untuk membangunkan dian, "dian bangunnnn, diannn," bisik nya karena takut yang lain terbangun seraya menggoyang goyangkan lengan dian.
"apa sihh," kesal dian karena telah di bangunkan dari tidur nya
Dian duduk yang masih mengantuk itu, ia menguap sedikit lalu menatap rendra, "apa?" tanya nya
"ga ada sih, bangun lah tumben lo lambat bangun biasanya cepat bangun dari gue," heran nya
"iya juga."
Satu persatu reno, hessa, bima, dan raden terbangun dari tidurnya karena kebisingan yang dibuat dian dan rendra
"berisik amat lu berdua," kesal bima yang masih mengantuk.
"iya tuh, bis-" ucapan raden terpotong saat mendengar sebuah teriakan
"AKHHH," teriakkan itu membuat keenam pria itu kaget, tetapi reno tak kalah kaget saat teriakan itu adalah teriakan dari zizan yang seperti kesakitan.
"zizan," reno spontan langsung pergi meninggalkan basement itu
"REN," panggil hessa, "gue boleh ikutt?," harap hessa
"kami semua boleh ikut?" harap juga bima
Reno mengangguk sebagai jawaban, mereka berenam pun langsung pergi ke kamar zizan.
Betapa terkejut nya reno saat melihat zizan yang sedang mengores pergelangan tangan nya sendiri mengunakan sillet
"ZAN LO NGAPAIN," betapa terkejut nya reno, ia langsung mendekati zizan dan membuang sillet itu ke jendela kamar itu, "LO JANGAN GILA ZI," bentaknya.
"LO KENAPA DISINI," zizan duduk di tepi ranjang nya ia membenamkan wajah nya di tangan besar nya
"asal lo tau, gue mimpi.." rintih zizan, "gue mimpi kalo mereka berlima bukan pelaku nya tidak seharusnya gue balas dendam sama mereka," betapa lega nya hessa, bima, raden, dian, rendra saat mendengar ucapan zizan
"gue mimpi lyora dan exelyn bilang kalo yang ngehamili mereka bukan bima dan raden..."
1 jam yang lalu
Azizan yang masih mabuk itu tertidur namun ia bermimpi hal baik baginya dan kelima pria itu
Di mimpi itu ia melihat dua orang adik kembar nya sedang tersenyum lebar kepadanya dan berkata, "bang zizan, kak raden sama kak bima ga salah yang salah itu kami," ujar kedua orang itu bersamaan, lyora dan exelyn.
"aku sewa pria dari darkweb untuk menghamili kami berdua biar bisa fitnah kak bima dan kak raden kalau dia berdua yang menghamili kami, dan kami kira kak bima dan kak raden akan nikahi kami tapi ternyata tidak kak bima dan kak raden memberontak kalau mereka tidak salah, maaf ya abang," ucapan lyora itu membuat zizan terbangun dari tidurnya, ia berkeringat dingin dengan nafas yang tak beraturan.
"itu cuma mimpi," zizan membaringkan tubuh nya lagi, ia mulai tertidur setelah lima menit tertidur zizan bermimpi lagi namun kali ini berbeda, zizan bermimpi adik laki laki nya yaitu zilan.
"hai bang zizan, aku kangen sama abang, zilan cuma mau bilang kalo rendra dan dian itu di fitnah bukan mereka yang ngebully aku, tapi rendra dan dian kakak kelas aku yang benci sama aku, dan kematian aku yang di gedung juga bukan bunuh diri melainkan dibunuh sama mereka, maafin rendra dan dian ya bang, merekalah yang selalu bikin aku ketawa tetapi malah mereka berdua yang di fitnah," zizan terbangun lagi dari tidurnya ia terkejut mendengar ucapan zilan, ia tidak mengerti ada apa dengan dirinya, ia mencoba berpikir positif lagi mungkin karena dia kebanyakan minum alkohol jadinya seperti ini.
Dan mimpi terakhir saat dia tertidur lagi karena masih merasakan ngantuk, mimpi kali ini membuat dia sedikit syok dengan tuturan ayah dan bundanya
"anak bunda hebat, masih bertahan sampai sekarang, bunda rindu zizan," zizan lihat jelas senyuman indah seperti senyuman yang terakhir kali ia lihat 2 tahun yang lalu, zizan menoleh ke arah orang yang dia sayangi juga, seorang ayah yang banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga nya.
"ayah," rintih zizan di dalam mimpinya
"anak ayah sehat? ayah harap sehat ya, ayah sama bunda cuma mau bilang jangan membenci hessa ya dia itu keluarga dekat mu yang tersisa, dia tidak bersalah nak, yang salah itu rahardian yang kamu bunuh dan kakak nya hessa, albian edwin rahardian."
#DAY20 Salmasr13

KAMU SEDANG MEMBACA
Masa lalu seorang psychopath (END)
Mystery / ThrillerAzizan edwin lesmana, seorang pisikopat yang ingin membunuh orang yang telah merusak kebahagiaan nya di masa lalu yaitu Rahardian pria tua, hessa, raden, bima, dian, dan rendra lima pria muda. azizan juga seorang buronan yang dicari cari oleh polisi...