CHAPTER 1

3 0 0
                                    

April 2012

SMA Taruna Bangsa adalah salah satu SMA swasta elite di kawasan ibukota Jakarta. Banyak dari lulusan SMA tersebut yang mengenyam pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi negeri ternama dan bekerja di perusahaan-perusahaan ternama baik perusahaan milik negara ataupun swasta.

Itulah yang menjadi sebab SMA Taruna Bangsa menjadi incaran para lulusan putih biru untuk mengenyam pendidikan selanjutnya di putih abu-abu. "Banyak cara menuju roma" mungkin itulah istilah yang tepat untuk mereka yang berjuang agar lolos menjadi murid Taruna Bangsa.

Salah satunya Aisyah Nur'aini salah satu murid beruntung yang lolos untuk mengenyam pendidikan SMA di Taruna Bangsa. Menjadi anak tunggal dari kalangan menengah kebawah tidak membuat Aisyah merasa putus asa.

Direkomendasikan oleh para guru untuk mengikuti program beasiswa yang ditawarkan oleh SMA Taruna Bangsa akhirnya gadis berhijab dengan lesung pipi itu memberanikan diri untuk mengikuti serangkaian tesnya hingga Aisyah dinyatakan lolos dan mendapatkan beasiswa dari SMA impiannya.

Bangga, tentu saja. Orang tua mana yang tidak bangga jika anak satu-satunya mampu menjadu bagian dari SMA elite tersebut. Itulah Ahmad dan Suci, kedua orang Aisyah yang senantiasa melangitkan doa-doanya kepada sang pencipta supaya anak semata wayang mereka bisa masuk ke SMA impiannya, SMA Taruna Bangsa.

Tetapi, dibalik populernya SMA Taruna Bangsa dengan siswa-siswi berprestasinya. Terselip kisah bullying yang dilakukan oleh sang penguasa kampus dengan julukan "The Devil's Brother". 4 pemuda tampan yang merupakan pewaris perusahaan ternama. Merasa diatas angin karena segala kekayaan yang mereka miliki membuat mereka lupa diri.

Selalu menindas mereka yang rendah seperti kewajiban untuk mereka berempat. Tiada hari tanpa keributan di sekolah tapi selalu yang rendah yang kalah. Yups, kekuasaan itu ada. Seperti salah satu anggota "The Devil's Brother" yang merupakan cucu pemilik Taruna Bangsa.

"Pokoknya besok pas acara MPLS kakek nggak mau dapat laporan dari anak buah kakek, kalo kamu berbuat onar"

"Tergantung sih kek"

"Tidak ada kata tergantung. Tapi itu harus, apalagi kamu ketua OSIS"

"Yaudah terserah kakek aja"

Pemudah itu langsung bangkit dan meninggalkan ruangan hingga membuat sang pemilik berteriak marah atas kelakuan cucunya yang selalu membuatnya sakit kepala

"DEVANO NARENDRA.....AKAN AKU LAPORKAN KAMU PADA PAPAHMU"

*****BERSAMBUNG*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu dan KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang