Prolog.

379 44 12
                                    

Hallo para reader's kalian masih suka
cerita transmigrasi gk. Kalo suka silahkan baca kalau gk juga gk papa.

⚠️ Dan di peringati cerita ini mengandung kata-kata kasar !


Happy Reading
——— * 🦋 *———




"Anda sudah bangun, Tuan Muda."

"Siapa Kau? "  Rian mengerjap
kan matanya. Dia merasakan tenggorokannya kering sekali,
dan kepalanya yang terasa sangat berat.

Jam berapa? Di manakah dia? Dan
siapa pria tua berpakaian pelayanan di hadapannya ini?

Rian menatap sekeliling ruangan. Kamar mewah dengan gaya eropa kuno, beberapa ornamen berlapis emas dan lampu atasnya di hiasi permata indah. Apa dia masuk ke tempat syuting drama kerajaan.
Yang terakhir ia ingat dia sedang mengadakan pertemuan dengan ketua organisasi khusus itu.

Pandangan Rian berhenti menatap sebuah cermin besar yang ada di seberang tempat ia tidur saat ini.
Rian tercengang menatap bayangan yang bukan dirinya terpantul di cermin itu. 

'Si-Siapa anak kecil di cermin itu ...
Tidak mungkin...Aku?' Rian berucap dalam hati, dia mencoba untuk setenang mungkin dengan situasi aneh di depannya.

Pria tua itu menatap Rian aneh.
"Tuan Muda Hidde, apa anda baik-baik saja, apa anda masih merasa mabuk." Tanya Pria tua.

Rian mengalihkan pandangannya, menatap pria tua yang berdiri di samping tempat tidur. Mabuk? Apa yang di bicarakan pria itu, padanya.

"Siapa kau? " Rian mengulangi kembali pertanyanya tadi dengan lebih tegas.

Pria tua itu sedikit tertegun dengan intonasi Rian dan tatapan tajam yang dilayangkan nya. Belum sempat ia menjawab pertanyaan itu, Rian berkata lagi dengan nada dingin.

"Dan siapa yang baru saja kau
pangil Hidde."





!Vote!


Kalo suka aku lanjut.
See you

Transmigrasi Become a Villain's [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang