Keesokan harinya tepatnya hari sabtu yg mana gracio dan shani tidak ada kelas hari itu, tapi shani tetep berangkat kerja.
Setelah sarapan dan bantu ibu nya bikin kue shani langsung keluar rumah berbarengan dengan kedatangan gracio.
"Pagi shan" sapa cio ketika keluar dari mobil.
"Pagi, lo ngapain pagi2 kesini" ucap shani heran.
"Jemput lo" ucap cio tersenyum
"Ihh ngerepotin,padahal gue bisa berangkat sendiri" ucap shani.
"Gapapa selagi ada gue, sama gue ya" ucap cio.
"Hemm yaudah, ayok berangkat sekarang aja" ucap shani melihat jam tangannya.
"Bentar gue mau pamitan sama ibu lo dulu, ibu lo ada kan" ucap cio.
"Ada ayok masuk" ucap shani mengajak cio masuk.
"Loh sayang kenapa ada yg ketingg... Ehh ada cio" ucap sarah
"Pagi tan, cio ijin nganterin shani boleh kan.?" ucap cio ramah sambil mencium tangan sarah
Sarah melihat shani lalu tersenyum.
"Boleh dong kalo gak ngerepotin" ucap sarah.
"Engga sama sekali ko tan" ucap cio.
"Yaudah shani berangkat ya bu, udah siang ini" ucap shani.
"Iya hatihati ya, nak cio terimakasih ya" ucap sarah.
Shani dan gracio mengangguk secara bersamaan lalu mereka langsung pergi ke caffe.
"Semangat kerja nya shan, jangan terlalu diporsir tubuhnya ya kasian" ucap cio menatap shani disampingnya.
"Iya makasih ya cio" ucap shani.
"Gue turun ya" ucap shani yg akan turun.
Gracio mengangguk "pulang nya gue jemput ya, gak ada penolakan" ucap cio.
"Hufftt pemaksaan itu" ucap shani.
"Biarin wlee" ucap cio menjulurkan lidahnya.
"Nyebelin" ucap shani yg langsung keluar dari mobil.
Cio menurunkan kaca mobil nya lalu teriak, "semangat kerjanya sayangnya akuuu" teriak cio.
Shani yg mendengar teriakan gracio bener2 malu apalagi disana bukan cuman ada dia.
Gracio terkekeh melihat wajah merah shani lalu dia pergi dari sana.
Gracio pulang kerumah dengan wajah berseri seri.
"Kenapa bang.?" tanya chika adik gracio
"Kenapa apanya.?" tanya balik cio.
"Kenapa senyum senyum sendiri.?" tanya chika heran dengan abangnya itu.
"Kepo" ucap cio menoyor kepala chika lalu ia pergi ke kamarnya.
"Ish abaaaang" ucap chika kesal lalu dia mengikuti abangnya karna dia bener2 kepo ada apa dengan abangnya itu.
"Ngapain kamu ngikutin abang" ucap cio melihat kebelakang.
"Abang mah gituh sekarang udah gak mau cerita sama aku" ucap chika cemberut.
"Hahaha gituh aja cemberut, sini sini abang ceritaa" ucap cio menyuruh chika duduk di sofa kamar cio.
"Abang lagi deketin bidadari" ucap cio dengan senyum2.
"Bidadari.?hah maksudnya.?" ucap chika bingung, emang lola nih si chika chika ini.
"Ck abang lagi deketin cewe yg abang suka dari dulu" ucap cio.