JANGAN PERNAH BAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA!!!Selamat membaca.
.....Keesokanyapun tiba, hari ini adalah hari dimana Shani dimakamkan. Seluruh orang terdekat Shani sudah berada dipemakaman, temasuk Freyon. Namun, tidak dengan Christian. Saat ini Christian belum berada dipemakaman, ia sekarang sedang berada dibelakang rumah sakit.
Christian sedang merokok dibelakang rumah sakit, entah apa yang ia lakukan saat ini yang jelas dia hanya diam saja sedari tadi. Beberapa menit kemudian, dokter yang kemarin memeriksa Freyon serta Shani pun datang menghampiri Christian.
"Gimana?"
"Ini hasilnya.." jawab sang dokter lalu memberikan surat yang berisikan sebuah bio data seseorang.
Christian pun melihat orang yang berada di bio data itu. Setelah melihat, Christian tidak berkomentar apa apa, ia hanya terdiam menatap foto pelaku itu penuh dendam.
"Itu hasil dari penyelidikan sidik jari" ucap dokter itu namun Christian masih tak berbicara.
"Apa ada yang masih perlu saya bantu?" lanjut dokter itu menawarkan.
"Enggak, ini cukup" balas Christian.
"Terima kasih, dok"
*****
Sementara itu, disebuah pemakaman. Freyon tak kunjung berhenti menangis, menatap batu nisan yang bertuliskan nama seseorang perempuan yang ia sayang.
Disisi lain, Zean dan Aldo hanya terdiam menatap Freyon.
"Bang.. lu gak mau nyari tau siapa pelakunya?" tanya Aldo berbisik.
"Mau, Do. Tapi gak sekarang, Freyon masih butuh kita" jawab Zean.
"Kita tunggu kabar dari Christian aja, dia lagi nyari tau semuanya" lanjut Zean membuat Aldo sedikit terkejut.
"Lah serius?" tanya Aldo lalu Zean menjawabnya dengan sebuah anggukan.
"Lu tau dari mana, bang?" tanya Aldo.
"Gak dari siapa siapa, itu cuman feeling gua doang. Tapi gak tau kenapa, feeling gua kuat" jawab Zean.
"Bang Zee, bang Aldo, bisa gak? gak usah ngebahas ini dulu?!" omel Kathrina yang ternyata sedari tadi mendengar pembicaraan antara Zean dengan Aldo.
"I-iya Kath, maaf"
Skipp.
Beberapa jam telah berlalu, saat ini mereka semua sudah berada dirumah Zean. Dirumah Zean sekarang ada seluruh teman temannya, dan juga yang jelas ada adik adiknya.
Semuanya kumpul diruang tamu, kecuali Freyon yang sedang berada dikamarnya.
"Zee.." panggil Gito.
"Ha?"
"Kita harus cari, siapa pelakunya!" ucap Gito tegas.
"Gua setuju, ini gak bisa dimaafin" timpal Marsha.
"Apa lagi, kalo pelakunya suruhan Arman" lanjut Marsha.
"Kalo emang bener Arman, kita langsung gerak aja secepatnya" timpal Callie, sementara itu Aldo, Kathrina, Indira, Ashel dan Flora hanya terdiam saja.
"Lu semua gak usah ikut campur" ucap Zean santai, namun dengan tatapan yang tak biasa.
"Ini biar jadi urusan keluarga gua" lanjut Zean.
"Gak bisa gitu Zee! Shani itu temen kita juga, jadi kita gak mungkin gak ikut campur" protes Gito.
"Jangan batu, Git!" balas Zean.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR CROWS Season 2: The End Of The Crows [END]
Teen FictionMenceritakan tentang perjalanan 5 bersaudara yaitu Zean, Christian, Freyon, Aldo dan Kathrina setelah lulus dari SMA Perisai dan menyelamatkan ayah mereka. ⚠️18+ Banyak kata kata kotor dll⚠️