Part 10

773 27 2
                                    

"Ayo masuk" ajak mamahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo masuk" ajak mamahnya

"Wah aku rindu banget rumah ini, sudah lama ya kita ga pernah kesini"

"Ini lumah capa" tanya al

"Ini rumah kita, al gapapa kan kita tinggal disini" ucap rissa yang tengah menggendong al memandang nya dengan lembut dan tak lupa memberi usapan lembut di kepala anaknya.

Anak itu mengangguk lalu dia mengedarkan pandangan nya melihat rumah baru yang akan ia tempati, rumahnya itu beda dengan rumah yang lamanya, disini sangat asri banyak tanaman hijau, perkebunan, sawah, al yang tengah fokus menikmati pemandangan tiba-tiba buyar karna teriakan niel yang amat keras

"Ih bebek mimi ada bebek" teriak niel dengan girangnya

Al yang mendengar itu penasaran dia langsung berontak ingin di turunkan dari gendongan sang mommy tetapi bukannya di turunkan malah justru mommy nya tidak mau menurunkan nya.

"Mommyy" rengek al

"Jangan kesana itu bukan bebek al nanti kamu di kejar, niel sini itu bukan bebek itu soang" teriaknya di akhir tetapi malah di hiraukan oleh niel

Niel tidak mendengar kan apa yang mommy nya katakan justru matanya terlalu terpaku pada objek yang ada di depannya yang dia sendiri tidak tahu apakah itu berbahaya atau tidak.

Jarak niel dengan hewan itu terpaut lima langkah ketika niel mau melangkahkan kakinya tiba-tiba hewan itu membalikkan dirinya dan mengejar dirinya.

"Waaaaaa mimiiii" niel berlari ke arah rissa untuk melindungi dirinya dari kejaran hewan itu, tapi sebelum itu

Hap

"Hush pergi sana"

"Yayah au mimi" rengeknya seraya menangis kecil

Untung ada ayahnya yang dengan sigap menggendongnya dan menjauh dari hewan itu, kalau tidak mungkin niel sudah di patok.

"Mirip kamu dulu sa" melihat niel lenna merasa seperti melihat rissa  kecil

Rissa tersenyum kecil mendengar itu

"Mimi" niel merentangkan tangannya ingin di gendong

"Sama ayah dulu yu, mimi nya lagi gendong kakak, kita masuk ke dalam ambil buah strawberry mau, kita ambilin juga buat kakak"

Niel menggeleng dengan tangisan keras.

"Sini sama mom"

"Jangan sa si kembar berat, mending masuk aja"

bukannya apa devan yang laki-laki saja  menggendong niel tidak lama memang, lengannya akan terasa kebas gimana kalo 2 berasa angkat barbel dia.

"Sebentar ya sayang, kita bobok yu kakak sama adek belum tidur siang kan" ajak rissa dan melangkah memasuki rumah yang akan mereka tempati sementara atau mungkin selamanya.

......


"Ayah" teriak seorang anak gadis yang sedang mencari ayahnya

"Ayah, ayah dimana"

"Ayah disini sayang, kamu kenapa hm teriak-teriak gitu" tanyanya tangannya mencubit hidung anaknya dengan gemas

"Aku kangen sama ayah" dengan cengiran nya dan memeluk ayahnya erat.

"Ayah lihat aku mau itu" tunjuk nya ke penjual kelinci

"Nanti ya sayang sekarang ayah tidak membawa uang cash, besok ayah janji akan belikan untuk putri kesayangan ayah ini"

"Yeay terimakasih ayah"

Air mata itu jatuh kala kepingan memori-memori kebahagiaan dirinya dengan sang ayah tiba-tiba muncul di benaknya, dirinya sudah ikhlas atas kepergian sang ayah namun untuk melupakan semua kenangan bersamanya itu sangat sulit.

Rumah ini menjadi saksi betapa bahagianya keluarganya saat dulu dan betapa sedihnya keluarganya atas kehilangan sosok pria yang menjadi matahari nya.

"Ayah, radhya pengen liat senyum ayah, aku kangen pelukan ayah, aku kangen semuanya tentang ayah”

Radhya itu panggilan sayang dari ayah nya, tidak ada satupun yang boleh memanggilnya dengan sebutan itu kecuali alaska.

" Nama panjang lo siapa"

"Belrissa Aaradhya"

"Kalau gue panggil lo radhya gapapa? "

Rissa mengangguk

Entah mengapa rissa membiarkan Alaska memanggilnya dengan radhya, padahal semua orang tahu bahwa dia tidak suka kalau orang lain memanggil dirinya radhya.

"Al gue panggil lo al gapapa kan"

"Gapapa senyamannya lo aja" jawab al seraya tersenyum tipis


Rissa yang mengingat itu tersenyum, bolehkah dia jujur dia sangat rindu dengan alaskanya.

Rissa menggeleng dia seperti orang yang ga waras saat ini, tadi nangis-nangis sekarang tersenyum, jadi daripada memikirkan itu semua Rissa beranjak dari duduk nya untuk menghampiri si kembar karna dia melihat pergerakan niel yang akan terbangun.

The Source Of A Mother's StrengthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang