part 28 raden pulang

55 5 1
                                    

Selamat membaca

-
-
-
-
-

"heh kean anjing, lo ngusir gue?? Ck padahal gue betah anjir diem disini". Protes seseorang diruangan dokter tentunya, dia adalah raden. Dari tadi raden memaki kean karena kean menyuruh nya pulang.

Bukan karena apa tapi hey anak ini sudah sembuh dan berakhir berulah, suster pribadi raden depresi karena tingkah raden yang diluar yanto ini.

"bukannya kamu pengen pulang seminggu yang lalu??, lalu kenapa kamu sekarang menolak dan berani keruangan ku hm". Ujar kean yang masih bersabar dengan mulut raden dari tadi yang mengeluarkan kalimat indahnya.

"ham hem ham lu njing, gue ga mau pulang!!". Tolak raden sekali lagi, kean hanya menghela nafasnya dengan kasar sungguh ia ingin membanting anak didepannya ini. Padahal seminggu yang lalu raden akab membakar rumah sakitnya kalau tidak menpulangkannya, tapi lihat lah sekarang dia menolaknya?? Bahkan sudah ada 1000 kata tolak dari mulutnya.

"abanggg keann pwisss yaa adenn tak mauu pulangg ya yaa.. " kuatkanlah hati kean yang melihat anak didepannya yang sedang merajuk kepadanya ini, "sh!t!!!, untung anak orang kalau bukan udah diculik juga". Batin kean yang sudah bertahan agar tak terpengaruhi oleh keimutan raden.

'anak babi emang si kean, gue udah ke banci pun masih tolak nyinglah' maki raden dalam hatinya tentu ya, raden menatap kesal kearah kean yang sama sekali tak melihat dan hanya sibuk melihat komputernya.

"yaudah lah nying gue pulang, tapi sebelum pulang gue pen nanya sama nitipin seseuatu.boleh kan?? ". Raden menyerah dia juga ingin pulang sebenernya tapi dia juga tak bisa meninggal bocah mungil unyu kaya tata.

Kean yang sibuk menatap komputer pun beralih Menatap raden setelah mendengar keputusan bocah itu, "katakan apa yang kau ingin tanyakan, dan apa yang kau titipan?? Apa itu untuk paman mu ini hm". Ujar kaean tentu saja dengan penuh tanda tanya, jangan lupakan bahwa kean juga sama pedenya dengan tokoh lainnya.

Raden memutarkan malas bola matanya sungguh paman anjing ini sangatlah pede, "najis banget gue nitipin hadiah buat lo ya njing, inget gue masih marah sama lo!! Benci gue ma lo". Bukan itu yang diharapkan kean, jawaban raden menjleb ke hati.

"gue mau nanya sesuatu sama lo, pasien atas nama dirgantara mengalami penyakit apa??". Tanya raden dengan serius, kean yang mendengar nama dirgantara langsung mengerutkan keningnya 'dari mana raden tau tata??' batinnya sambil menatap raden dan raden juga menatap nya.

-
-
-
-

"panas cok, ini beneran ga sih siraden pulangnya sekarang?". Plis galang udah ga tahan ia seperti udah menjadi matang karena tersinar matahari yang cerah itu, "tau tuh, lagian dokter kean tumben banget ngelepasin si raden". Gama juga ikutan lah menggurutu soalnya dia juga panas cok.

"ken, dokter kean ga nyuruh kita kedalam apa?? Panas cok". bumi mengkipasin dirinya dengan kipas alaminya tentu ya.

"lo apa-apaan sih, pake muka baju gue". Kesel gilang soalnya dari taden ridwan buka-buka baju dan akan masuk ke bajunya.

"ck elah gue mau berlindung dibaju lu, pelit amat lu hah ga laik gue". Fikri didekat ridwan pun ingin memuntah karena melihat wajah garang ridwan yang diimutin.

"huek huek, mual gue wan liat wajah lo".ujar fikri, ridwan yang melihat temannta seperti tidak peduli kepada itu terlihat sangat sakit, bayangin aja lo yang selalu ada pas waktu mereka butub giliran gue butuh mereka ga ada sakit cuyy.

Wajah zergan yang sudah memerah jaegar juga sedikit ngeluh karena panasnya minta ampun, jika kalian nanya kenapa ga masuk ke mobil aja?? Jawbannya mereka ga bawa mobil. Mereka pas pulang langsung kesini karena mendengar jika raden diperbolehkan pulang mereka tentu saja bahagia dan melupakan ganti baju atau membawa barang lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu radenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang