08

1.2K 156 6
                                    

Keesokan harinya bener2 ada seseorang yg menjemput shani.

"Vito, ngapain lo pagi2 disini" ucap shani

"Jemput lo" ucap vito.

Shani juga melihat ayahnya yg berjalan menghampirinya.

"Ini cowo yg dimaksud ayah semalem, dia baik pasti cocok sama kamu" ucap andi.

"Ayah apa apaan sih, shani gak mau" ucap shani kesal.

"Harus mau, kalo engga kamu tau sendiri akibatnya, udah sana berangkat" ucap andi mendorong tubuh shani untuk mendekat ke vito.

"Tenang om saya akan jaga anak om dengan sebaik mungkin" ucap vito yg langsung merangkul shani.

Shani sangat risih dia ingin berontak tapi gak jadi ketika melihat mata ayahnya menajam.

"Oke saya percaya kamu" ucap andi.

Vito langsung mengajak shani ke motor nya.

"Thanks om entar saya transfer" bisik vito. Andi tersenyum bahagia mendengar itu.

"Pegangan shan" teriak vito ketika sudah menjalankan motornya.

Shani tak menjawab ataupun melakukan apa yg disuruh vito yg membuat vito kesal dan memberhentikan motornya. Lalu dia membawa tangan shani untuk memeluknya.

"Kalo lo nolak gue bisa lapor sama bokap lo" ucap vito ketika shani berontak.

Setelah sampai kampus banyak pasang mata yg melihat kedatangan vito dan shani yg masih memeluk pinggang vito.

"Loh ko shani bisa bareng sama dia" ucap feni yg kebetulan juga baru sampai.

"Shan" ucap feni ketika shani turun dari motor vito.

"Shani bareng sama gue, lo duluan aja" ucap vito.

Feni menatap kesal cowo yg ada didepan nya ini, lalu dia melihat kearah shani, shani mengangguk meyakinkan kalo dia tidak apa2.

"Yuk shan" ucap vito menggenggam tangan shani.

"Jangan kaya gini vit, lepas" ucap shani mencoba melepaskan tangannya.

"Nurut atau gue lapor" ucap vito.

"Sebelum ke kelas, gue mau ngomong dulu sama lo" ucap vito

"Ngomong ya tinggal ngomong" ucap shani kesal.

"Gak disini, yuk ikut gue" ucap vito membawa shani ke rooftop kampus.

"Mau ngomong apasih, cepet gue gak ada waktu" ucap shani kesal.

"Mulai hari ini lo milik gue, kita pacaran" ucap vito mengusap pipi shani.

Shani menepis tangan vito "gila lo, gue gak mau" ucap shani langsung pergi.

"Lo gak mau tapi gue mau, dan ingat satu hal ayah lo bakal lakuin apa aja kalo lo gak nurut ke gue" ucap vito tegas.

"Mengerti sayang" ucap vito mengusap kepala shani.

"Gue tetep gak mau, gue gak peduli ayah gue mau lakuin apapun ke gue" teriak shani.

"Oh yah.? Kalo gue yg lakuin apapun ke ayah lo gimana hemm.? misal masukin dia ke penjara atau sekalian bunuh dia langsung didepan mata lo gimana.?" ucap vito menyeringai.

Shani kaget mendengar penuturan vito barusan.

"Ayah lo punya hutang besar sama bokap gue bahkan untuk melunasinya dia menawarkan anak gadisnya ke bokap gue, untungnya gue denger dan tau kalo itu ayah lo, jadi lo sekarang milik gue shani, karna ayah lo sudah menjual lo ke gue" ucap vito.

Lika Liku LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang