- TRUST ME -

8 2 0
                                    

Reca terbangun. Melihat Aidan yang sedang mengerjakan tugas organisasi nya membuat Reca sedikit terpukau. Lantaran pria itu terlihat tampan ketika sedang serius.

Tunggu, ini dimana??

"basecamp, tempat aku dan yang lainnya"

"ah? Lo cenayang ya?"

Aidan berhenti mengetik. "ca, kita udah pacaran 2 bulan bisa ganti bahasa lo-gua nya?"

Reca mengangguk. Ga ada salahnya ngomong aku-kamu.

"aku mau lanjut tidur"

"ga, kita ke apartemen ku. Kamu belum makan ca, dari pagi"

What?

"tau dari mana?"

"bi Iyan yang bilang"

Reca menepuk keningnya. "seberapa Deket kamu sama pelayan di rumah? Rasanya mereka seperti mata-mata tau ga!"

"kenapa? Aku seneng, selalu dapet kabar terbaru dari mereka"

"udah ah mau tidur"

Aidan menahan tubuh Reca. Gadis itu benar-benar kesel, ia hanya ingin hibernasi.

"kita ke apartemen sayang, jangan rese dibilanginnya"

"ishh iya iya"

Aidan menyimpan semua data proposal. Ia segera bergegas menuju parkiran bersama Reca.

Apartemen Aidan lumayan memakan waktu, ada sekitar 20 menit untuk sampai kesana.

.
.
.
.

Sesampainya diparkiran basement. Reca segera keluar dari mobil dan berjalan sendiri ke pintu masuk.

Aidan menarik tangan Reca.

"no, hari ini ga aja jalan sendiri"

"g-aku bukan anak kecil dan"

Ia segera menuli kan pendengaran nya. Reca hanya memasang wajah julid.

Teng

Lift terbuka. Seorang gadis berambut cokelat panjang terlihat seneng saat didepan nya ada Aidan.

"AIDANNN.... kamu hari ini tidur di apart kan??"

Aidan hanya diam, ga membalas bahkan menatap pun engga.

Gadis itu bernama Cessy Alsanza. Wanita yang sangat menyukai Aidan. Selalu membawa kan makanan, dan hadiah untuk Aidan. Tapi selalu di buang dan ditolak mentah-mentah.

"ai kamu bawa siapa?"

Reca hanya tersenyum menanggapi. Entah kenapa, suhu di sekitar nya terasa dingin dan panas secara bersamaan.

Kalo gua salah ngomong, ntar gua di usir ga ya?

Aidan mendorong gadis itu untuk minggir.

"gua ga ada waktu"

Cessy merasa kesal. "kok kamu begitu sama aku ai?"

Cessy berniat mendorong Reca, tapi Aidan yang tau sifat Cessy langsung menarik Reca untuk masuk duluan ke lift.

"jangan sentuh cewe gua"

"c-cewe kamu?"

Cessy menatap Reca dengan wajah yang sudah memerah. Aidan males untuk berargumen dengan Cessy.

Tangan Aidan cepat-cepat menekan tombol lift. Bisa aja dirinya hilang kendali dan menyakiti wanita jalang itu jika Reca ga ada saat ini.

"dia siapa dan?"

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang