07. Tuduhan

250 55 3
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

•••

Dddrrtt

Dddrrtt

Rara yang semula menatap keluar jendela, menoleh akibat getaran ponsel Algatar yang ada diatas dashboard mobil.

Rara menatap Algatar yang menjawab telefon dari seseorang diponselnya. Wajah Algatar terlihat kebingungan. Setelahnya lelaki itu menatap ponselnya sekilas dan meletakkan kembali diatas dashboard.

"Kenapa, Ga?" Tanya Rara.

"Bokap nyuruh kita pulang." Jawab Algatar seraya memutar kemudi.

"Loh? Terus pertandingan kamu gimana?"

"Lebih penting bokap gue dari pada pertandingan itu, Ra. Gue gak tau bokap kenapa, tapi suaranya kayak lagi nahan amarah."

"Kamu buat salah, Ga?"

Algatar menggeleng, ia sendiri tidak tau kesalahan apa yang telah ia perbuat sampai sampai suara ayahnya terdengar menyeramkan seperti itu.

Ya, walau selalu menyeramkan tapi kali ini seramnya berkali kali lipat. Bahkan anehnya, ayahnya juga menyuruh Algatar untuk membawa Rara juga.

"Apa, mereka marah karna kita gak pergi kondangan?" Gumam Rara yang masih terdengar oleh Algatar.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Algatar, keduanya diam memikirkan apa penyebab ayah Algatat terdengar marah tadi?

Sampai, mata Rara membola saat mengingat suatu kejadian yang terjadi 2 minggu lalu.

"Ga... "

"I know, tapi aneh kenapa ayah marahnya sama gue?"

Terdiam sejenak, keduanya menoleh saling tatap. Lalu Algatar berdesis menatap tajam kedepan. "Algi bajingan."


•••


Tangan Rara bergetar, dirumah Atha ternyata juga ada orang tuanya. Apa benar mereka sudah tau tentang hal itu?

Dari siapa?

Algi?

Ya, pasti dia yang membocorkannya. Tapi, Rara tidak mau Algi menikahinya. "Ga, aku gak mau nikah sama Algi."

Ucapan Rara baru saja membuat pergerakkan Algatar yang akan membuka pintu mobil tertahan. Lelaki itu menoleh kearah Rara yang kini sudah berkaca kaca.

Algatar terdiam, ia tidak tau harus bagaimana. Jika saja nanti benar Algi akan menikahi Rara, apakah boleh jika Algatar saja yang menggantikannya?

Algatar pun tak rela jika Rara dimiliki Algi, Algatar tau bagaimana sosok Algi. Dia itu iblis bertopeng malaikat.

"Kita masuk dulu ya? Lo tenang aja, ada gue."

Rara hanya diam menahan isaknya, tangan Algatar sudah terulur mengusap air mata yang jatuh ke pipi chubby Rara.

"Gue bakal bantu lo, tenang ya?"

"B-beneran kamu mau bantu aku?"

Algatar tersenyum tipis dan mengangguk, ia pun turun dari mobilnya diikuti Rara. Algatar meraih tangan Rara untuk digenggam dan membantu gadis itu melangkah masuk kedalam rumah Atha.

ALGATAR ; Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang