"ANJAYY BANG GA NYANGKA GUE, LO BAWA KESINI."
"ushh berisik amat lo," tegur bima saat rendra berteriak senang, "kek ga pernah di bawa ke mall aja," sambungnya
"pernah sih, tapi kan gue kira bang zizan bakal bawa ke tempat tempat yang menyeramkan lagi kek yang di basement itu," ujar rendra tepat di samping zizan
"mulut lo ceplas-ceplos anji*g," tegur hessa yang telah menutup mulut rendra
"maap maap."
"kalian boleh belanja disini, sepuasnya jangan lihat harga, gue yang bayar," sahut zizan yang membuat kelima pria itu terkejut
"hah, beneran nih," ucap dian memastikan.
"hmm," deham zizan, "sebagai permintaan maaf gue, kalo minta borong satu mall ini juga gue bakal turuti," sambung zizan
"engga lah paling beli beberapa barang doang," ucap raden tak enak hati
"ah yaudah lah yok," rendra langsung pergi menuju eskalator
"rendra mah kalo soal di traktir langsung maju paling depan," sindir raden
"iya dong emang nya kalian ga mau, manusia macam apa kalian yang gamau di traktir," sindir juga rendra
Saat kelima pria itu asik bercanda, reno dan zizan mengambil kesempatan untuk mengobrol.
"zan lo ga ada niat jahat lagi kan, apa lo udah maafin mereka sepenuhnya," bisik reno kepada zizan
"gue masih benci sama mereka, tapi ini sudah keputusan gue buat mereka senang senang dulu, karena gue mereka tubuh mereka banyak luka dan memar padahal mereka ga salah," bisik zizan lalu langsung di angguki oleh reno.
"kalian lapar ga sih, dari semalam belum makan, gimana kita makan dulu," saran zizan
"nahh iya, tau aja lo bang kalo kami belum makan," ucap dian
"gaslah, udah keroncongan juga perut gue," gumam rendra sambil memegang perutnya yang kosong.
Mereka bertujuh pun pergi ke restoran yang ada di mall itu, kelima pria itu pun makan dengan lahap karena dari kemarin belum ada makan sama sekali, mereka bertujuh juga mengobrol, dan bercanda bersama, ini juga untuk pertama kali nya zizan tertawa setelah beberapa tahun lalu
"gue udah bilang ke kepsek kalo kita besok sekolah," sela zizan di sela sela canda tawa mereka bertujuh.
"pak joko ada nanya sesuatu ga tentang kita?" tanya hessa
"ada, gue bilang kita di culik terus gue buat cerita kalo bawahan gue yang nyulik kita, gue udah bayar juga tuh bawahan gue biar dia mau di tangkap polisi," jawab zizan dengan santai
"kasihan gak sih bawahan lu bang," ucap raden
"dia cuma bawahan, gue udah bayar dia dengan harga yang mahal," raden mengangguk seperti mengatakan bahwa ia paham.
Mereka melanjutkan makan mereka dengan di selimuti keheningan, di sisi lain hessa alih alih melihat ke handphone nya yang terletak di samping piring makanya, ia tidak sengaja melihat tanggal di layar hp nya itu, "tanggal 22 juni, bentar besok 23 juni," batin hessa kaget.
Hessa pun menatap reno yang sedang makan dan berada di samping nya, hessa menyenggol lengan reno, reno pun menatap nya dengan penasaran.
Hessa menunjuk tanggal yang ada di layar hp nya, reno kebingungan dengan tingkah hessa. reno melihat ke layar hp hessa, reno awal tidak paham dengan itu, tetapi lama kelamaan ia paham apa maksud hessa
"kalian kalo mau bicara, bicara aja jangan pake bahasa isyarat gitu," sahut zizan yang daritadi kebingungan melihat reno dan hessa sedang berbisik-bisik.
"hehehehe," ketawa reno.
"eh gue ke toilet dulu ya, kalian lanjut makan aja," permisi zizan lalu ia langsung beranjak pergi dari meja nya dan pergi ke arah toilet.
Saat di rasa zizan sudah jauh dari meja makan ini, hessa langsung berbicara pada teman temannya, "guys, besok tanggal 23 juni, kalian tau kan," kata hessa
"tau apa," rendra bertanya lalu ia menatap ke arah reno yang sedang memberitahu kan jawaban nya namun ia berbisik bisik
"OHHH," ucap dian dan rendra bersamaan.
"kapan nih kita surprise sin?" tanya raden
"habis pulang sekolah aja gak sih," jawab bima
"kalo pulang sekolah bukannya kita mau cari pria sewahan itu," tolak raden
"habis pulang sekolah aja, gaada waktu lain, jadinya kita siapin surprise nya jam empat pagi di apart gue aja," saran reno.
"yaelah kok jam empat, gue belum bangun itu," keluh rendra.
"gue bangunin pake toa," canda raden
"gituu amat bangunin nya," kaget rendra dengan candaan raden
"bercanda doang yaelah," gumam raden lalu di akhiri dengan pukulan pelan di lengan rendra
"bukannya lo nge kost ya?," tanya dian
"gue emang nge kost, cuma kadang kadang gue tidur di apart yang dekat dari villa zizan aja, kalo kost gue jauh dari villa zizan," jelas reno lalu di ohh kan dengan dian
"inget ya jam empat datang ke apart reno, kalo ga dateng ga bakal dapat kue," ucap hessa.
"kita beli kue nya kapan emangnya?" tanya rendra
"habis pulsek kita langsung ke toko kue," usul hessa.
"oh oke oke."
"kita beli barang-barang untuk surprise nya hari ini aja gak sih, selagi kita ada di mall," saran bima yang langsung di iyakan oleh reno.
"bicarain apa tuh," spontan keenam pria itu terkejut melihat zizan yang tiba-tiba datang dan duduk di kursi nya semula.
"kenapa kaget, emang kalian bicara in apa? ngegosipin gue ya," tebak zizan
"m-mana adaa siapa bilang, orang kami bicarakan nanti mau beli apa aja di sini," bohong dian, untung saja zizan percaya dengan ucapan dian.
"yaudah, makan nya sudah habis semua kan, ayolah kita pergi makanan juga sudah gue bayar," ajak zizan.
Keenam pria itu pun mengangguk lalu pergi keluar restoran itu, dan berkeliling keliling mall lalu singgah ke beberapa toko dan membeli beberapa barang atau pakaian yang di bayari oleh zizan, keenam pria itu juga tidak lupa dengan rencana mereka besok, mereka diam diam membeli barang untuk surprise tanpa sepengetahuan zizan,
mereka membeli itu bukan zizan yang membayarnya, tetapi hessa lah yang membayarnya karena terdapat uang yang lumayan di saldo nya, kelima pria itu bukan tidak punya uang tetapi uang di saldo mereka sangat sedikit karena biasanya mereka langsung membeli barang mengunakan uang tunai, sedangkan mereka baru saja selesai di culik jadinya tidak punya uang di saku celana mereka.
"jadi kere gue kan," keluh bima
"HAHAHAHAHAHA, ternyata ada yang lebih kaya dari lo bim," ejek dian.
#DAY22 Salmasr13
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa lalu seorang psychopath (END)
Mistério / SuspenseAzizan edwin lesmana, seorang pisikopat yang ingin membunuh orang yang telah merusak kebahagiaan nya di masa lalu yaitu Rahardian pria tua, hessa, raden, bima, dian, dan rendra lima pria muda. azizan juga seorang buronan yang dicari cari oleh polisi...