BAB 6. PADA AWAL MULA ADALAH SUARA

2 3 0
                                    

BAB 6.
PADA AWAL MULA ADALAH SUARA.

"Pada awal mula adalah Sang Suara, dan Sang Suara itu hadir di tengah-tengah suara-suara, tapi suara-suara itu tidak mengenal Sang Suara!" Terdengar suara lirih dari Tak Punya Nama, seraya beringsut dari duduknya untuk turun dari altar batu bintang, lalu berdiri tegap di samping altar. Wajahnya bercahaya saat kepalanya tengadah ke atas.

Elite Dahsyat Nila: "Tuan Muda, apa maksudnya berkata seperti itu?"

"Barang siapa tidak mendengar akan tersesat dan gelap! Barang siapa mendengar memiliki terang di dalam hatinya yang menerangi banyak hati lainnya lagi!"

"Loh?" Elite Dahsyat Merah heran.

"Lah?" Elite Dahsyat Kuning bingung.

"Di dalam Inti Naluri Batinku terngiang petunjuk Roh Agung Suci, 'Ada Suara di dalam suara-suara dan mengatasi segala suara. Suara-suara dalam Kuasa Tirani Kegelapan akan bertambah aneka dahsyat karena menyerap Inti Kekacauan Gelap Abadi, namun akan runtuh juga. Sedangkan Suara-suara dalam Kuasa Kasih Terang Agung Suci akan Aneka Lebihnya Lebih Kuasa Kedahsyatannya yang mampu berwujud Energi Dimensi Kepercayaan dan Kelembutan dalam perilaku Kesederhanaan Rendah Hati yang Tenang dan Damai!' Hal ini agaknya menjadi Peta Wajah Suara bagiku untuk menempuh perjalanan panjang pengembaraan yang penuh bahaya maut dan misteri hidup!"

Elite Dahsyat Jingga: "Loh? Menurut Transmisi Suara dari Leluhur Kaisar Siluman Raksasa Purba, bahwa daya ingat Tuan Muda telah disegel oleh Oknum Pengabdi Iblis dengan Formasi Gelap Iblis? Mengapa sekarang ingat sesuatu? Sudah sembuh secara mujizat? Sudah ingat nama sendiri dan nama orang tuanya serta mereka tinggal di mana?"

Jawab Tak Punya Nama sambil tetap tengadah ke atas, "Barangsiapa punya pendengaran hendaknya ia mendengar dan khidmat cerdas mendengarkan dalam kesadaran dan pencerahan...Tadi aku berkata apa? Kan aku sudah mengawali perkataanku dengan 'Di dalam Inti Naluri Batinku terngiang petunjuk Roh Agung Suci'? Jadi aku tidak berucap bahwa 'Aku telah ingat, atau aku mendengar dari ingatan masa silamku?' Agaknya kita masih butuh banyak belajar tentang 'Mendengar dan Mendengarkan' Bukankah bijaknya kita berlatih sedemikian itu?"

"Ah, Tuan Muda ini usianya dua belas tahun, tapi kecerdasan spiritualitasnya menjangkau dua belas abad lebih..." Kata kagum Elite Dahsyat Biru.

Elite Dahsyat Jingga terbungkam. Introspeksi diri dengan tulus ala siluman.

"Tadi Elite Dahsyat Jingga mengungkapkan tentang daya ingat diriku disegel...Memang sejak aku bangun dari mimpi panjangku yang aneh, aku sudah yakin bahwa ingatan masa silamku diputus dan dibelenggu dengan segel jahat yang kuat! Tapi aku masih bersyukur, bahwa segel itu tidak melumpuhkan otakku dan tidak membahayakan jiwaku yang paling dalam. Bahkan dengan kejadian itu aku menerima anugerah Dimensi Ingatan Gaib di dalam Inti Naluri Batinku...mungkin pemberian dari Roh Agung Suci, termasuk Sosok yang memindahkan aku dari tempat asal-usul diriku ke Altar Suci Leluhur Siluman di sini ini adalah kemungkinan besarnya malah Beliau sendiri..."

Tujuh Dahsyat Elite terdiam.

Suasana hening.

Sekitar lamanya orang merebus teh pahit hijau, keheningan pun dipecahkan oleh suara Tak Punya Nama, "Aku meminta kepada Elite Dahsyat Merah bertugas menyita dan menyimpan segala kitab beladiri yang berguna untuk aliran lurus, benda mestika dan senjata pusaka, serta obat-obatan mujarab ataupun racun, ketika kita telah menumpas suatu klan atau sekte, perguruan beladiri ataupun tokoh-tokoh sakti. Semua kitab beladiri itu berguna untuk menambah unsur harmoni ketika aku menciptakan jurus-jurus baru yang ganjil tapi unggul digdaya. Bisa juga dibagikan kepada klan, sekte, perguruan beladiri, tokoh-tokoh sakti golongan putih!"

"Siap! Laksanakan!"

"Tugas untuk Elite Dahsyat Jingga, yaitu urusan keuangan, artinya segala harta benda hasil rampasan perang atau dari hasil penaklukan tokoh-tokoh hitam jika layak jual, segera saja jadikan uang. Hal ini berguna untuk membiayai gerakan komunitas perjuangan kita kelak untuk menumpas komunitas-komunitas jalur iblis! Dan...jika mampu membangun komunitas mandiri yang produktif - misalnya membangun jaringan karya di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, balai kesehatan, sandang, pangan, papan, peralatan, perdagangan, jasa perjalanan dan keamanan, jasa penginapan dan rumah makan, kawasan penampungan dan perlindungan... - segala pengelolaan keuangannya adalah Elite Dahsyat Jingga!"

"Siap! Laksanakan!"

"Sebentar, kita ini mau jadi kelompok juru sita kekayaan dan perampas harta benda pihak lawan atau kolektor benda mestika dan pusaka? Meskipun atas nama operasi sikat bersih kelompok aliran hitam?" Tanya Elite Dahsyat Kuning.

Enam Elite Dahsyat dan Tak Punya Nama, "???????"

"Bagaimana caranya aku bisa keluar dari tempat ini," tanya Tak Punya Nama.

"Tuan Muda akan ke mana? Keluar? Keluar ke mana?" Tanya Elite Dahsyat Kuning.

Tak Punya Nama: "A B C D E F G..."

Tujuh Elite Dahsyat, "hmmm..."

"Aku tahu, gerbang portalnya keluar dari Inti Rimba Siluman adalah tepat di atas kepalaku. Baiklah, aku akan meluncur terbang ke atas untuk menembus formasi mantra siluman!"

Selesai berkata, Tak Punya Nama melihat kerimbunan kanopi pohon-pohon purba raksasa bercahaya hijau terang membuka diri sehingga muncul lubang cahaya hijau mirip bibir sumur dengan jari-jari lingkaran sekitar tiga meter.

Tubuh Tak Punya Nama terhisap ke atas, masuk ke dalam pusaran lorong portal cahaya hijau, dan sekejap mata ia sudah berada di tempat yang jauhnya ribuan kilometer.



ANAK YANG DISEGEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang