demi tuhan, pagi ini jaehyuk mengantuk setengah mati setelah ia menemani jihoon semalaman dan berakhir dirinya hanya tidur selama empat jam.
segelas kopi hangat pun tak berguna untuk meredakan rasa kantuk dan lelahnya.
jaehyuk hanya berharap jadwalnya tak begitu padat hari ini sehingga ia bisa pulang lebih cepat untuk membayar jam tidurnya yang terbuang.
"dok, sudah siap? pasien pertama anda sudah datang," tanya perawat perempuan yang biasa berjaga di ruangan jaehyuk.
"ah, iya. persilakan dia masuk," sahut jaehyuk sembari merapikan snelli-nya.
tak berselang lama, seorang pemuda berperawakan kurus dan tidak terlalu tinggi melangkah masuk, lengkap dengan hoodie dan masker yang menutupi hampir seluruh bagian tubuh dan wajahnya.
ah, jangan lupakan kacamata hitam yang membingkai kedua netranya, sampai-sampai jaehyuk menduga kalau pasiennya kali ini adalah seorang public figure.
"atas nama choi hyunsuk?" jaehyuk mengonfirmasi sambil melirik formulir pendaftaran di tangannyaㅡyang isinya merupakan biodata singkat dari sang pasien.
"betul, dok."
"baiklah, jadi apa yang menjadi keluhanmu?"
pemuda yang diketahui bernama hyunsuk itu pun mulai melepaskan masker dan kacamata hitamnya, hingga kini jaehyuk bisa melihat dengan jelas wajahnya yang jauh dari kata baik-baik saja.
pelipis dan bibirnya sobek dengan jejak darah yang telah mengering, kedua pipinya penuh dengan lebam, dan kondisi salah satu matanya pun tak kalah memprihatinkan, hingga kelopak itu tidak bisa terbuka sepenuhnya.
tak berhenti sampai di situ, pemuda itu juga membuka syal yang membalut lehernya dan terdapat beberapa hickey maupun jejak luka akibat sundutan rokok di sana.
"apa kulit saya masih bisa mulus seperti sebelumnya, dok?" tanya hyunsuk dengan nada yang terdengar begitu putus asa.
jaehyuk tersenyum menenangkan. "mari kita cek kondisi lukamu terlebih dulu, ya."
selanjutnya, jaehyuk memberi kode pada sang perawat untuk menyiapkan obat-obatan, termasuk peralatan untuk menjahit.
"semua luka ini ... sudah terjadi sejak berapa lama?" jaehyuk bangkit dari kursinya kemudian mengambil tempat di samping pemuda itu dan mulai mengobati lukanya.
"lebam sudah berulang, kalau luka bakar baru semalam, dok."
"lebamnya biasanya diobati sendiri?"
hyunsuk menggeleng. "biasanya saya biarkan begitu saja. toh, nanti setelah sembuh, akan muncul lagi."
jaehyuk tertegun dengan ucapan si pemuda choi yang lugas, tetapi sarat akan luka.
"lalu mengapa kau memilih untuk datang ke sini hari ini?"
"entahlah. saya mulai merasa kalau wajah saya menyeramkan. saya takut ini akan bertahan selamanya."
"jangan khawatir, saya akan resepkan salep untukmu. kalau kau memakainya secara rutin, wajahmu perlahan akan mulus kembali."
hyunsuk mengalihkan pandang untuk menatap kedua netra jaehyuk, berusaha mencari keyakinan akan kebenaran dari kata-katanya barusan.
"tahan sebentar ya, ini akan sedikit sakit." jaehyuk memberi aba-aba sebelum kemudian menjahit pelipis hyunsuk dengan hati-hati.
tak ada ringisan kesakitan dari sang pasien, seolah-olah rasa sakit yang ia rasakan sekarang tak ada apa-apanya dibandingkan luka batin yang ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
spark in you; jaesahi
Fanfictiondemi melindungi sang adik, asahi rela membuang harga dirinya dengan menyamar menjadi wanita penghibur di salah satu kelab malam. ㅡ bxb, lowercase, baku ㅡ dom!jae sub!sahi ㅡ ft. hoonsuk ⚠ might contain harsh words, cross-dressing, mental & physical a...