CHAPTER 9

293 6 0
                                    

Beralih ke vio yang masih di sekolah, vio memasuki kelas nya dengan wajah datar dan dingin nya serta tatapan tajam membuat semua orang yang melihat nya menjadi ngeri.

Sesampainya di kelas vio langsung duduk di kursi nya semua yang berada di dalam kelas menjadi menciut karena aura yang di bawa vio karena emosi dengan kejadian di kantin.

"Vi lo baik-baik aja kan" tanya zela

"Hmmm" jawab vio berdehem dan bersandar di kursi memejamkan mata nya untuk mengontrol emosi nya agar tidak meledak.

"Oh ya udah" jawab zela karna tidak mau dengan dia yang terus berbicara yang ada nanti sama ujungnya seperti Gilang.

Membayangkan saja membuat zela bergidik ngeri.

Tak lama guru pun masuk dan memulai pembelajaran, semua murid mendengarkan arahan guru termasuk vio.

Singkat cerita jam pulang pun tiba,, semua murid berdesakan untuk pulang kecuali vio yang masih betah duduk menunggu sampai sepi karena vio tak suka berdesakan.

"Vi lo beneran baik-baik aja kan? Gue khawatir banget sama lo vi" ucap zela memandang vio khawatir, mau bagaimana pun vio adalah sahabat nya jadi dia gak mau vio kenapa-napa.

"Gue beneran gapapa,, makasih udah khawatirin gue,,, tapi gue beneran gapapa" jawab vio memandang zela yakin.

Vio bisa melihat betapa khawatirnya zela dengan nya.

"Yaudah yuk pulang vi,,, udah mulai sepi tuh" ucap zela kembali tersenyum kepada vio

"Hmmm" jawab vio mengikuti zela berjalan keluar kelas.

Vio dan zela berjalan di Koridor yang mulai sepi karena sudah banyak yang pulang,,, sepanjang jalan menuju parkiran vio hanya mendengarkan zela yang terus berceloteh mengenai banyak hal dan vio hanya menjawab dengan anggukan dan tersenyum tipis,,, melihat sikap zela yang seperti ini membuat vio merindukan sahabat nya waktu dia masih menjadi Lea.

"Wah bestie gue makin keren aja nih,,,, gue gak nyangka ternyata lo bisa bawa motor segede ini vi" ucap zela memandang takjub sahabat nya yang menaiki motor sport besar.

"Vio gitu loh" jawab vio dengan gaya songong nya,,, vio mencoba tidak bersikap dingin kepada zela karena vio tau zela adalah sahabat vio yang asli yang sangat menyayangi vio.

"Yeeee gak jadi deh gue muji lo vi,,, baru di puji aja udah songong lo" ucap zela kepada vio

"Tau ah serah lo deh,,, sekarang lo mau pulang sama siapa, udah ada yang jemput apa gimana" tanya vio karena sepertinya zela tidak membawa mobil nya.

"Nah itu vi gue lupa mobil gue lagi di servis supir juga lagi cuti jadi boleh dong gue numpang sama bestie gue" ucap zela cengengesan.

"iya-iya, buruan lo naik atau gue tinggal" ucap vio menghidupkan motor nya.

"iya-iya,,, sabar napa vi, tega banget lo ninggalin sahabat lo yang cantik dan baik hati ini" ucap zela dan segera menaiki motor vio yang tinggi,, sebelum naik zela sudah mengikatkan jaket kepinggang nya untuk menutupi paha nya sedangkan vio tadi sudah mengganti rok dengan celana.

"Buset vi susah amat naik motor lo" ucap zela kesal setelah berhasil naik ke atas motor vio

"Maka nya tinggian dikit biar gak susah" jawab vio ketus

"Gue udah tinggi ya motor lo aja yang ketinggian" jawab zela kesel

"Ya udah kan,,sekarang kita jalan" ucap vio di balik helm fullface nya

"Oke bestie gasss" jawab zela berteriak

BRUMM

BRUMM

BRUMM

Bunyi motor vio meninggalkan parkiran sekolah yang sudah sepi, vio membawa motor nya di atas rata-rata,, sekalian mau ngerjain zela.

"Woi vi pelan-pelan woi gue belum mau mati" ucap zela berteriak sambil memeluk vio dari belakang.

Vio menahan geli karena berhasil mengerjai sahabat nya.

"Aduhh mak gue belum mau mati,, mana gue jomblo lagi,,, aduhh,,, vi pelan-pelan napa" ucap zela yang masih meneriaki vio sedangkan vio hanya bodoh amat dan terus menambah kecepatan motor.

Tak lama akhirnya sampai di rumah zela, vio tau arah ke rumah zela dari ingatan yang di berikan vio asli.

"Woii udah sampai,,,, mau sampai kapan lo meluk meluk gue zela" ucap vio kepada zela yang masih memeluk nya

Zela yang sadar pun sudah sampai segera turun dengan wajah masam nya.

"Dasar lo,,, mau bikin gue mati lo vi" ucap zela mengomel kepada vio.

"Hahahaha,,,, lo kenapa hah tuh rambut satu kusut begitu, udah kaya orang gila aja lo" ucap vio tertawa karena melihat penampilan zela yang acak-acakan.

"Seneng lo liat gue menderita,, mana gara-gara lo lagi bawa motor udah kaya mau prank malaikat maut" ucap zela terus berceloteh karena vio terus menertawakan nya.

"Cup cup cup,,, udah sana masuk lo gue mau balik dulu,,,, hahaha" ucap vio di sela-sela tawanya.

"iya-iya lo hati-hati vi,,, makasih udah anterin gue,, tapi besok-besok gak lagi deh ngeri gue vi suerrr" ucap zela bergidik ngeri membayangkan betapa kencang nya vio membawa motor.

"Udah sana husss pulang lo,, gue mau masuk" ucap zela mengibaskan tangan nya seolah-olah mengusir vio.

"Hahaha,, iya gue jalan dulu" jawab vio memakai helm fullface nya.

"Bye bye vio" ucap zela berteriak

Tin tin..

Vio hanya membunyikan klakson menjawab zela dan segera pergi dari kediaman zela.

Vio hari ini rencananya mau menemui sahabat nya waktu masih menjadi Lea.

Karena semalam vio sudah menghubungi mereka dan hari ini janjian ketemuan nya.

Tapi sebelum bertemu vio pergi ke apartemen nya untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai vio segera pergi ke tempat dia dan sahabat nya janjian ketemuan.

Sesampai nya di cafe itu vio segera mencari tempat duduk.

Vio pun duduk ternyata sahabat nya belum sampai.

"Mau pesan apa kak" ucap waiters cafe itu dengan ramah.

"Saya pesan jus orange nya satu dan cake keju nya satu kak" ucap vio menyebutkan pesanan nya.

"Apa ada tambahan lainnya lagi kak" ucap mbak kasir sambil menulis pesanan vio.

"Udah itu aja mbak" jawab vio

"Baik di tunggu ya kak" ucap mbak kasir dan segera pergi.

Tak lama datang 3 sahabat vio dan segera menuju meja tempat vio.

"Silahkan duduk dulu dan pesan minuman dan makanan kalian" ucap vio mempersilahkan sahabat nya duduk, tapi dengan wajah datar dan dingin nya.

"Oke jelasin apa maksud lo kalo lo tau tentang sahabat kita lea? " tanya jenni yang tidak sabaran

"Tenang dulu,, gak usah buru-buru pesan dulu habis itu baru gue jelasin jen" ucap vio tenang tapi masih dengan tatapan datar dan dingin.

Sebenarnya mereka merasa tidak asing dengan tatapan mata dan cara berbicara vio.

Ketiga nya segera memesan minuman dan makanan dan setelah itu semua nya hanya diam termasuk vio.

Mereka masih bertanya tanya apa hubungan Lea sahabat mereka dengan gadis yang ada di depan mereka.

TRANSMIGRASI QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang