Di Kerajaan es Wang Yibo sedang berjalan menuju ruang kerja nya. Tiba tiba di cegah oleh Li Ruoyi.
"Ayah" Panggil Ruoyi takut takut..
Wang Yibo tak menjawab sama sekali panggil Ruoyi dia hanya diam tak berniat menjawab sedikit pun.
"Ayah" Panggil Ruoyi lagi dan masih belum mendapatkan respon dari Wang Yibo.
Sampai panggilan yang ketiga kalinya Wang Yibo baru merespon panggilan Ruoyi. Tapi respon itu membuat nya sakit, ini kali pertama dia mendengar Wang Yibo nya berbicara dengan nya tapi rasa sakit yang dia dapat kan dari ucapan Wang Yibo.
"Jangan pernah panggil aku dengan panggilan itu! Kau bukan anak ku! Aku juga menikahi ibu mu juga bukan karena cinta seperti apa yang dia katakan kepada mu! Jadi menjauh dari ku! " Bentak Wang Yibo lalu masuk kedalam ruangan nya di ikuti Qingke.
Rouyi dengan hati hancur nya berlari kembali ke kediaman nya, dengan cepat dia menutup pintu kamar nya tak memperbolehkan siapa pun masuk ke dalam. Lulu pengasuh nya sejak kecil pun tak dia izin kan masuk ke dalam.
"Putri tolong buka pintu nya " Panggil Lulu dari luar kamar.
"Lulu tinggal kan aku sendiri" Jawab Rouyi sambil menyembunyikan suara tangis nya.
Lulu akhirnya pergi dia tau kalau tuan putri nya butuh waktu sendiri. Rouyi menangis dalam diam, dia tak menyangka orang yang sejak kecil di kenalkan kepada nya sebagai sosok seorang ayah oleh ibu nya ternyata bukan ayaah nya.
Bahkan sekali pun dia bukan ayah nya dia tak pernah sedikit pun menganggap nya keluarga.
Jiao Li yang mendengar kabar dari Lulu mengenai kejadian tadi di mana saat pertama kali putri nya berbicara dengan Wang Yibo dan mendapatkan amarah dari Wang Yibo, merasa sedih . Sebegitu bencinya Wang Yibo kepada diri nya sampai sampai anak nya di perlakuan seperti itu.
Sementara di ruang kerja Wang Yibo Qingken merasa kasihan kepada Ruoyi tadi. Awalnya dia ingin mengejar Ruoyi dan menjelaskan sesuatu kepada nya tapi dia tak berani karena ada Wang Yibo di samping nya.
"Jangan kau pikirkan anak itu" Ujar Wang Yibo seolah olah tau isi pikiran Qingken.
"Tapi Yang Mulia apa tadi tidak terlalu berlebihan"
Saat Wang Yibo akan menjawab ucapan Qingken tiba tiba pintu ruangan kerjaan di buka secara paksa oleh seseorang yang tak lain ada Jiao Li dengan wajah penuh amarah.
"Wang Yibo! " Teriak Jiao Li marah.
Qingken yang melihat situasi nya tidak bagus untuk nya dia memilih keluar dan meninggal kan mereka bedua.
"Apa maksud mu mengatakan itu kepada anak ku? " Tanya marah Jiao Li kepada Wang Yibo saat Qingken sudah pergi.
"Kenapa bukan kah itu kenyataan" Jawab Wang Yibo santai sambil terus memeriksa berkas berkas di meja nya.
"Yibo jika kau tak bisa menerima ku tak apa, tapi apa salah nya kau menerima nya sebagai anak mu! Dia anak mu juga Yibo! "
"Dengar Jiao Li sampai kapan pun aku tak akan pernah menganggap nya anak ku! Karena anak ku hanya Wang Hongyi dan yang bersama Sean cukup mereka berdua anak ku! " Teriak Wang Yibo berdiri dari duduk nya.
"Sebegitu bencinya kau kepada ku Yibo sampai sampai kau tak mengakui nya bahwa Ruoyi adalah anak mu! "
"Dia bukan anak ku! Sekarang kau keluar dari ruangan ku! "
'Plak'
Satu tamparan Wang Yibo berikan kepada Jiao Li, membuat gadis itu terdiam. Ini sudah untuk ke sekian kali nya Wang Yibo menampar nya dan permasalahan tetap sama mengenai cinta dan status.
Jiao Li pergi dari ruangan kerja Wang Yibo dengan pipi merah akibat tampar Wang Yibo barusan. Wang Yibo tak akan segang segang menampar orang jika memang dia yg benar.
Qingken datang ke kediaman Li Ruoyi, awalnya Ruoyi tak mau membuka pintu untuk Qingken tapi setelah beberapa kali di bujuk akhirnya Ruoyi mau juga membuka kan pintu nya.
"Ada apa paman panglima? " Tanya Ruoyi takut takut.
Ruoyi sebenarnya hanyalah gadis lugu yang tak tau apa apa bahkan masalah orang tua nya saja dia tak tau.
"Kau ingin tau siapa ayah mu?" Tanya Qingken kepada Ruoyi dan di anggukan oleh gadis itu.
"Kemarin lah" Ujar Qingken menyuruh Ruoyi mendekat kearah nya.
Setelah Ruoyi mendekat dia mengeluarkan cermin ajaib nya, lalu memberikan nya kepada Ruoyi agar gadis itu bisa lihat bayangan ayah nya yg asli.
Dua hari yang lalu cermin ajaib milik Qingken baru saja bisa di gunakan lagi setelah bertahun-tahun tak bisa di gunakan karena terkena efek jahat yang keluar dari tubuh Sean dulu.
Dengan cermat Ruoyi melihat pria yang ada di dalam cermin itu, setelah dia hafal betul wajah itu. Lalu dia mengembalikan cermin itu kepada Qingken.
"Terimakasih paman panglima berkat mu aku jadi tau siapa ayah ku" Ujar Ruoyi senang.
"Sama sama jangan bersedih lagi yah"
Sementara di dalam hutan bagian selatan Hongyi sedang menunggu Wujie kembali, karena tadi Wujie meminta izin kembali sebentar ke istana api untuk mengambil buku tentang sejarah iblis yang mengikuti ibu mereka.
"Ge"
"Lama"
"Ge kau kira enak menghindari ibu dan iblis itu bersamaan" Jawab ketus Wujie.
Wujie lalu menyerah buku yang tempo hari dia baca tapi belum selesai dia baca kepada Hongyi.
Mereka membaca dengan cermat satu persatu isi dari buku itu sampai mereka menemukan kalimat yang membuat mereka terdiam.
"Kematian adalah awal kebangkitan ku"
"Ge apa maksud kalimat ini? " Tanya Wujie sedikit takut, jika pemikiran benar mengenai kalimat ini.
"Kematian adalah awal kebangkitan ku, itu artinya tubuh yang di tempati iblis ini sebenarnya sudah meninggal dan iblis ini masuk lalu membuat perjanjian dengan iblis ini" Jelas Hongyi dengan tangan bergetar.
"Jadi maksud mu ge ibu sudah meninggal" Tebak Wujie dengan air mata yang sudah menetes.
"Wujie coba lihat kejadian masa lalu di mana ibu pertama kali melahirkan kita" Perintah Hongyi dia tak ingin menyimpulkan begitu saja ucapan Wujie.
"Tidak bisa ge bayangan di bagian itu kabur" Jawab lesu Wujie.
"Wujie Hongyi"
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage ends With true Love (Yizhan)
Fantasykisah ini ber awal dari sebuah perjodohan antara Sean Xiao Zhan dan Wang Yibo. karena perjodohan ini Sean Xiao Zhan marah kepada Dewa karena dia merasa dewa tak adil kepada nya. Dengan berat hati Sean Xiao Zhan menjalani perjodohan itu. sampai sala...