SELINGKUH ➖ Duabelas

243 46 4
                                    

〰️〰️〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️〰️〰️

Jimin menarik rambutnya ke belakang pertanda frustasi. Dia memang memimpikan sebuah keluarga yang sempurna—dimana terdapat dirinya, sang istri dan anak-anaknya yang hidup dengan penuh kebahagiaan. Tapi, keluarga yang ia impikan adalah bersama Rose, tidak bersama Yerin atau perempuan lainnya.

Jimin tau perselingkuhannya dengan Yerin jelas sebuah kesalahan besar, Jimin tau. Tapi, untuk dikatakan kekhilafan pun adalah salah. Jimin melakukannya dengan sadar. Alasan terbesar ia melakukan perselingkuhan adalah karena waktu. Jimin merasa Rose tak pernah memberikannya perhatian dan waktu yang cukup, perempuan itu sangat sibuk dengan pekerjaannya serta mengabaikan Jimin.

Tapi, mungkin itu semua hanyalah alasan Jimin saja. Karena seharusnya semua itu bisa diselesaikannya dengan berkomunikasi.

"Mas."

Jimin tersingkap, laki-laki itu menoleh melirik kearah seorang perempuan yang kini berdiri di depan pintu kamar. "Rose."

Rose menatap Jimin, laki-laki itu terlihat sangat panik dan was-was. Semua itu terlihat dari tingkah Jimin. Rose telah bersama Jimin cukup lama, setahun adalah waktu yang lumayan cukup untuk Rose menghapal segala tingkah laku Jimin apalagi laki-laki itu merupakan makhluk yang ekspresif.

Apa ada yang Jimin sembunyikan?

"Mas, tadi aku mau masak nasi. Tapi, beras kita habis, Mas."

"Oh, iya. Baiklah, Mas pergi dulu membeli beras."

Rose melirik kepergian Jimin dengan heran. Apa yang disembunyikan oleh Jimin kali ini? Rose mengerjab perlahan, dia melirik kearah sebuah ponsel yang tergeletak di atas kasur. Ah, Jimin meninggalkan ponselnya sedangkan pria itu telah pergi.

Rose mengambil ponsel Jimin, dia mengetahui sandi ponsel pria itu. Namun sudah cukup lama Rose tidak mengecek ponsel sang suami, karena Rose tak pernah sekalipun mencurigai laki-laki tersebut.

Rose membuka ponsel Jimin, dia melihat wallpaper ponsel pria itu masilah sama dengan wallpaper saat awal mereka berpacaran—foto pertama mereka.

Rose merasa ada perasaan aneh yang menganjal di hatinya, namun Rose tidak ingin memusingkan perasaan tersebut. Dia takut hatinya akan meragu terhadap perceraiannya dengan Jimin.

Ting!

Rose mengerjab perlahan, dia melihat pesan yang dikirimkan oleh Yerin. Iya, Yerin. Jimin tidak seperti pria peselingkuh lain yang menyamarkan nama sang selingkuhan. Rose membuka pesan tersebut karena Yerin mengirimkan sebuah gambar.

Gambar yang menghancurkan seluruh hati Rose, benar-benar hancur tak tersisa sedikitpun lagi rasa ragu di dalam hatinya untuk berpisah dengan Jimin. Karena gambar tersebut adalah surat dari rumah sakit yang menyatakan bahwa Yerin sedang mengandung.

Tangan Rose bergetar hebat, bahkan lebih hebat daripada saat dia mengetahui perselingkuhan Jimin. Rose menaruh ponsel Jimin kembali ketempatnya, kepalanya dilanda rasa pusing yang hebat. Perlahan-lahan pandangannya gelap, Rose kemudian ambruk jatuh pingsan.

***

"Uhm..."

Rose membuka matanya perlahan, dia menyipitkan matanya saat dia melihat cahaya yang begitu menyilaukan. Samar-samar dia mendengar suara laki-laki yang memanggil namanya dengan panik, Rose menoleh dengan lemas, dia melihat Jimin yang memanggil namanya dengan penuh khawatir.

"Rose... Rose... kamu bisa dengar suara Mas, kan?"

Rose terdiam.

Tiba-tiba dia kembali mengingat hal yang membuatnya pingsan, hal yang membuatnya terlalu sakit hati hingga membuatnya merasa sangat luar biasa hancur. Rose memejamkan matanya, dia tidak menjawab pertanyaan Jimin.

"Rose." Panggil Jimin lagi.

"Aku capek, Mas." Jawab Rose.

"Iya," Jimin berusaha menggenggam tangan Rose, "Aku..."

Rose menepis tangan Jimin yang berusaha menyentuhnya, "Mas, aku capek. Aku pengen sendirian. Ya?" Pinta Rose.

Jimin terdiam, laki-laki itu kemudian tergagap pelan. Dia kemudian menghela dan menganggukan kepalanya, "Iya, Mas keluar ya. Nanti kalau kamu udah bisa ngobrol sama Mas, panggil Mas aja, ya." Ucap Jimin lembut.

Rose tidak menjawab, dia membalikan badannya memunggungi Jimin. Perempuan itu diam untuk waktu yang lama, kemudian dia menatap ponselnya yang berada di meja kamarnya, lebih tepatnya kamarnya dan Jimin. Rose mengambil ponsel Rose, dia kemudian menghubungi satu nomor.

"Mas Taehyung, aku pengen jumpa."

〰️〰️〰️

BERSAMBUNG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selingkuh | Rose & TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang