Anggi and family part 7
Keesokan harinya, aku bangun dari tidurku dengan perasaan yang lebih segar dan siap untuk menghadapi hari yang baru. Pikiranku masih terfokus pada keputusan yang harus aku ambil tentang hubunganku dengan Ryan dan rahasia keluargaku. Setelah sepenuhnya bangun, aku segera menuju kamar mandi untuk memulai rutinitas pagiku. Air hangat yang mengalir di atas tubuhku memberikan rasa kesegaran dan kebangkitan setelah tidur malam yang nyenyak.
Saat berada di kamar mandi, pikiranku kembali terarah pada ucapan Kak Angga semalam. Meskipun aku tahu bahwa ada kebenaran dalam kata-katanya, tetapi itu tetap membuatku merasa sedikit tersakiti. Setelah selesai mandi, aku kembali ke kamarku dan mulai mengenakan seragam sekolahku. Aku duduk di depan meja belajarku, merasa siap untuk memulai hari sekolah. Meskipun ada banyak hal yang mengganggu pikiranku, aku berusaha untuk tetap fokus pada tugas-tugas sekolah dan aktivitas harian.
Sambil menunggu waktu untuk pergi ke sekolah, aku memeriksa buku-buku dan catatan yang akan ku bawa hari ini. Aku berharap bisa mengalihkan perasaanku dari kekhawatiran dan fokus pada pelajaran-pelajaranku. Setelah persiapan untuk sekolah selesai, aku pergi ke dapur untuk sarapan. Aku tahu bahwa sarapan adalah bagian penting dari memulai hari dengan baik, dan aku ingin memiliki energi yang cukup untuk menghadapi hari ini.
Di dapur, aku menyiapkan sarapan sederhana seperti roti panggang dan segelas jus. Aroma harum dari roti yang dipanggang mengisi udara, dan itu membuatku merasa lapar. Aku duduk di meja makan dan menikmati sarapanku. Saat aku sedang makan, Kak Angga keluar dari kamarnya. Perasaanku masih sedikit tegang setelah pertengkaran semalam, tetapi aku mencoba untuk tetap tenang. kita saling bertatapan, suasana masih terasa canggung di meja makan. Meskipun aku mencoba untuk tetap tenang, sepertinya tidak ada yang ingin memulai percakapan lebih lanjut.
Ketegangan antara kita berdua masih terasa kuat, dan itu mungkin memerlukan waktu untuk mereda. Aku memutuskan untuk melanjutkan makananku dalam keheningan, berharap bahwa suasana akan membaik seiring berjalannya waktu dan kita dapat berbicara lebih baik nanti.
Setelah selesai sarapan, aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Aku mengambil tas sekolahku, memastikan bahwa aku telah mengemas buku-buku dan perlengkapan yang dibutuhkan. Ketegangan yang masih terasa di rumah membuatku ingin cepat pergi ke sekolah untuk mengalihkan pikiran. Aku berharap bahwa suasana akan membaik ketika aku kembali nanti. Dengan tas sekolah di pundak, aku berpamitan kepada mama.
"maa... aku berangkat sekolah dulu ya..." ucap ku.
"oh iya sayangg.... angga.... antar anggi ke sekolah ya." Ucap mama
"hah? aku ma?" ucap kak angga.
"iya dongg.... papa udah pergi tadi pagi." Ucap mama.
Kak Angga tampaknya sedikit terkejut dengan permintaan mama, dan suasana semakin menjadi canggung. Aku tidak tahu bagaimana cara meresponsnya, tetapi aku memutuskan untuk mengikuti apa yang mama katakan. Kak angga segera bersiap untuk mengantarku ke sekolah, Meskipun suasana masih terasa canggung, kami berdua bergerak ke arah pintu untuk pergi ke sekolah.
Kak Angga dan aku duduk di motor bersama, tetapi tidak ada pembicaraan di antara kami. Suasana yang tegang masih terasa di udara. Meskipun aku tahu bahwa Kak Angga khawatir tentang situasiku, aku juga merasa perlu memberinya sedikit waktu dan ruang. Kami melanjutkan perjalanan ke sekolah dalam keheningan.
Setelah tiba di sekolahku, aku turun dari motor Kak Angga dan memberikan helm yang ku pakai. Kami tidak berbicara banyak selama perjalanan, dan suasana tetap canggung di antara kami. Aku tahu bahwa masih ada banyak yang harus dibicarakan dan diselesaikan. Aku berharap bahwa kita bisa meredakan ketegangan ini dalam waktu dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggi And Familly (18+)
Historia CortaMenyambung cerita di series sebelumnya pengalaman anggi(18+). Setelah rahasia anggi dan angga terbongkar oleh kedua orang tuanya, kini mereka berdua menghadapi situasi yang gila. Kedua orang tuanya bukannya melarang, malah mereka mengikuti angga dan...