22. Berdamai Dengan Masa Lalu

15 3 4
                                    

Jangan Lupa vote, Bestieee!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa vote, Bestieee!!!

***

Pada awalnya, hanya kegelapan yang menyelimuti. Suasana hitam pekat menyerap segala cahaya, membuat dada terasa sesak seakan tenggelam ke dasar lautan yang tak berujung. Semakin jatuh ke dalam, semakin besar tekanan yang diterima, menciptakan perasaan cemas yang sulit dijelaskan. Suara pun seakan lenyap, tertelan oleh kehampaan yang mengerikan.

Namun, di tengah rasa sesak yang kian menghimpit, ada secercah cahaya yang perlahan muncul dari kejauhan. Cahaya itu memancar dan menyebar secara abstrak, seperti bintang yang menyelinap melalui celah-celah malam yang gelap.

Hal pertama yang terlihat oleh Kirana kala itu adalah sosok seorang gadis yang berdiri sambil menatapnya dengan mata sendu. Kirana terkejut dengan keberadaan makhluk yang tiba-tiba muncul di hadapannya, tetapi yang paling membuatnya bergidik adalah wajah gadis itu, dia sangat mirip dengan Kirana saat berusia tujuh tahun.

 Kirana terkejut dengan keberadaan makhluk yang tiba-tiba muncul di hadapannya, tetapi yang paling membuatnya bergidik adalah wajah gadis itu, dia sangat mirip dengan Kirana saat berusia tujuh tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilan gadis kecil itu sangat menyedihkan, membuat Kirana sesak karena harus teringat dengan momen tragis kecelakaan yang merenggut nyawa bundanya, sepuluh tahun yang lalu. Wajah gadis kecil itu penuh dengan kesedihan dan luka batin yang tak terlupakan, seolah memanggil semua kenangan pahit yang telah lama dia coba lupakan.

Di tengah kesunyian yang mencekam, gadis kecil itu mulai berbicara dengan suara bergetar, penuh keputusasaan dan kesedihan. "Apa yang kamu dapatkan setelah bertahan hidup dan menjalani hidup di dunia yang tidak adil ini?"

Perasaan Kirana terombang-ambing dalam lautan emosi yang dahsyat. Ingatan masa kini dan juga ingatan sedari kecil bertumbuk menjadi satu, seperti badai yang menghantam dari berbagai arah. Dia bisa merasakan luka-luka masa lalu yang masih menyala dalam ingatannya, seolah itu semua baru terjadi kemarin. Momen-momen kebahagiaan saat orang tuanya masih hidup, dan juga pengabaiannya terhadap Lauri dan Sandra, melintas silih berganti. Membangkitkan kembali penderitaan yang telah lama terpendam.

Kirana terduduk dengan lemas di lantai yang dingin, tubuhnya gemetar hebat. Air mata membanjiri pipinya dengan deras, membentuk aliran sungai kecil. Kirana bisa melihat tangannya yang gemetaran. Dia menggenggamnya sekuat tenaga, berusaha menenangkan diri, tetapi perasaan cemas itu tak mampu reda begitu mudah.

SELENOPHILE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang