27. TOPLINE

257 78 89
                                    

25.06.2024
༶•┈┈⛧┈♛┈⛧┈┈•༶

"Apa bener kalau anak indigo nikah sama anak rumahan ntar anak keturunannya jadi indihome?" tanya Hyunjin random pada Han yang duduk di kursi kemudi sebelahnya. Mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Tergantung. Kalo anak rumahannya orang arab, bisa aja jadi indihome bilagunnah," jawab Han sambil mengulum permen Jagoan Emak hingga bibir dan lidahnya berwarna biru. "Lagian kamu ngapain nanya tentang anak indigo. Mulai ngerasain hal mistis?"

Wajah Hyunjin tertekuk, buru-buru menutup jendela mobil yang sebelumnya terbuka. Sedikit apes, mobil mereka terhenti di belakang truk pengangkut ayam. "Temanku. Beberapa hari lalu kuajak ke mansion dan dia bisa lihat tragedi di rumahnya Ayen itu!"

"Hih. Aku takut kalau punya teman indigo gitu," sahut Han berlagak ngeri.

"Kenapa?"

"Pasti temennya setan semua."

Seketika Hyunjin merapatkan duduknya, lebih dekat dengan Han sambil melirik takut ke kursi di belakang. "Jangan ngomongin setan!"

Beberapa saat kemudian keduanya sampai di parkiran rumah sakit. Han mengerem mendadak sampai stik permen di mulutnya hampir saja tertelan. "Anjrot itu siapa yang naik onta?!"

Dua pemuda kocak itu masuk ke ruang inap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua pemuda kocak itu masuk ke ruang inap. Di sana ada Seungmin menunggu di samping pasien yang tampak terlelap. Dia memainkan game untuk menaikkan level Felix yang dari zaman Pop Es lima ratusan masih berada di posisi bronze.

Begitu melihat keluarga pasien datang, Seungmin beranjak dan meraih jaketnya. "Pas banget lo datangnya. Gue langsung pergi, ya? Soalnya setengah jam lagi gue ada janji ketemu sama temen."

"Oh. Oke, Min. Tengkyu udah jagain Ayen." Hyunjin celingukan, mencari si pirang yang sebelumnya ikut ke sini. "Eh? Mana Fel----"

"Si piyik itu tadi bilangnya mau ke toilet tapi sampai sekarang gak keliatan. Kayaknya dia tersesat. Kebiasaan. Gue balik dulu sekalian nyari dia," pamit Seungmin sembari menepuk pundak Hyunjin.

Han menghampiri Jeong In, memicingkan mata, mengamati kondisinya dari atas sampai bawah. Heran, bagaimana mungkin leher mantan sanderaannya itu bisa tertusuk dart. Siapakah orang selain dirinya yang bermasalah dengan si maknae?

"Ayen, kamu tidur? Han datang, jenguk kamu," lirih Hyunjin, mengusap punggung tangan adik bungsunya.

Han menghembuskan napas, wajahnya menunjukkan penyesalan. Meskipun sebenarnya hanya sandiwara. "Maaf, padahal Ayen tanggung jawabku di kantor, tapi sekarang dia harus ngerasain sakit begini."

Kelopak mata Hyunjin terkulai, telunjuknya menepikan rambut yang menutupi kening Jeong In. "Aku yang salah karena gak bisa jadi kakak yang baik buat Ayen." Sentuhannya membuat sang adik mulai tersadar dan membuka mata.

Dark SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang