Kushina saat ini sedang berada di kediaman putranya, Naruto. Hari ini putranya itu akan pergi menuju Sydney, Naruto bilang ia ada pertemuan dengan rekan bisnis nya disana. Maka itu Kushina datang kesini untuk menemui Naruto.
Kini dirinya sedang menunggu Naruto yang sepertinya masih berada di kamarnya bersama Hinata. Sedangkan Boruto kini berada di pangkuannya, cucunya itu kini sedang sibuk dengan mainan yang sedang Kushina pegang.
Tidak berlangsung lama akhirnya Naruto pun nampak terlihat menuruni anak tangga bersama Hinata yang berada disebelahnya.
"Sejak kapan ibu disini?" Tanya Naruto yang melihat ibunya sedang bersama putranya.
Kushina menatap Naruto seraya tersenyum. "Cukup lama. Ibu datang kesini karena ibu ingin mengantarmu pergi ke bandara."
"Tidak perlu Bu, Kakashi akan menjemputku nanti dan kami akan berangkat bersama." Naruto menolaknya dengan halus.
"Em, baiklah. Berapa lama kau akan berada di Sydney?"
"Aku akan berada disana kurang lebih satu minggu saja."
Kushina hanya mengangguk setelah Naruto memberitahu berapa lama dirinya akan disana.
"Em, aku minta tolong Bu, jaga Boruto dan Hinata disini selagi aku pergi." Pinta Naruto dengan lembut.
"Tenanglah, ibu akan menjaga cucu ibu yang sangat tampan ini." Kushina menciumi pipi Boruto.
Boruto nampak terkekeh kecil ketika sang nenek menciumnya.
Naruto dan Hinata tersenyum melihat anak itu terkekeh dengan lucu. Anak itu kini sudah bisa berceloteh dan juga tertawa rasanya bagi Hinata itu adalah kebahagiaan.
Tin! Tin! Tin!
Terdengar suara klakson mobil uang membuat ketiganya sontak menoleh kearah pintu utama yang terbuka lebar dan melihat mobil hitam mewah sedang menunggu di halaman rumah itu.
Naruto kemudian menatap istrinya, ia memeluk Hinata dengan sangat erat. Walaupun dirinya hanya pergi selama seminggu, tetapi ia pasti akan merindukan istrinya tersebut. Entahlah Naruto merasa jika perasaannya sedikit tidak nyaman, tapi dengan cepat ia tepis itu semua.
"Tetaplah dirumah, jika pun ingin pergi kabari aku, jangan pergi tanpa seizin ku, minta supir untuk mengantarmu dan katakan pada bibi pelayan jika kau ingin pergi." Peringat Naruto dengan tegas.
Hinata yang mendengar itu hanya bisa terkekeh geli. "baiklah, kau jangan khawatir aku dan Boruto akan selalu ingat kata-kata mu."
"Aku mencintaimu, Hinata." Naruto mengecup sedikit lama bibir pink Hinata.
"Fokuslah bekerja disana, jangan terlalu memikirkan hal yang tidak perlu. Aku mencintaimu." Naruto mengangguk.
Pria itu kemudian menatap Ibunya dan memeluknya singkat. "Aku pergi dahulu Bu." Kushina mengangguk.
"Boruto jaga Ibumu, Ayah pergi pamit bekerja." Naruto mengecup seluruh wajah anaknya itu. Ia kemudian melambaikan tangannya dan memasuki mobil untuk segera menuju bandara.
"Ibu sudah sarapan? Jika belum kita bisa sarapan pagi bersama?" Hinata bertanya dengan lembut.
Walau sejahat apapun Kushina kepadanya wanita dihadapannya kini sudah ia anggap seperti Ibunya sendiri. Hinata harus tetap menghargainya.
Kushina tidak menjawab namun dirinya langsung melangkah menuju meja makan itu dan Hinata anggap itu sebagai jawaban 'iya'.
Keduanya kini terlihat dimeja makan dengan beberapa hidangan yang sudah pelayan siapkan. Hinata dan Kushina nampak terlihat terdiam, Hinata pun nampak bingung ingin memulai pembicaraan seperti apa. Hingga sampai akhirnya suara Kushina memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair Of The Heart [NARUHINA]
AléatoireMenjadi kekasih dari pria yang sudah beristri? Hinata mungkin sudah gila karena bisa-bisanya ia mencintai lelaki yang sudah memiliki istri. Hinata mencintai Naruto Uzumaki pria yang sudah memiliki istri. Kisah mereka mungkin akan rumit dikemudian h...