Susu

58 0 0
                                    

Assalamualaikum, back again with Autgan 😊










Thank you for voting and comment ☺️










mark typo!










Happy reading☺️

•••

Selesai mengelilingi rumah, Satria dan Elysia memutuskan mengecek sang abang, apakah Vergio sudah selesai mencuci piring atau belum.

Ternyata Vergio sudah selesai mencuci piring dan cowok itu lagi santai di meja makan sambil bermain handphone.

Elysia mendudukkan Satria di kursi makan atas perintah suaminya, sedangkan dia kembali ke kamar untuk membereskan barang-barang mereka.

"Katanya mau ke kampus. Gak jadi?" tanya Satria menopang dagunya di atas meja.

Vergio melirik sang adik yang sedang menampilkan wajah imutnya. Lalu ia kembali fokus ke layar ponselnya tanpa ada niatan menjawab pertanyaan Satria.

"Kabar pacar Abang gimana?" tanya Satria yang sudah menegakkan badannya sambil memegang buah apel.

Lagi-lagi pertanyaan cowok imut itu tidak ada jawaban dari sang abang. Satria memutuskan untuk menyusul sang istri yang mungkin lagi repot memasukkan baju-baju ke dalam lemari.

Melihat sang adik meninggalkannya, Vergio menghembuskan nafas lelah. Bukan dia gak mau menjawab pertanyaan sang adik, tapi Vergio mau belajar, seandainya Satria sudah tidak bisa dilihat setiap paginya. Cowok itu mau membiasakan diri dengan sang adik yang sudah menikah dan lebih memprioritaskan Elysia, selaku istri adik kesayangannya.

Selama ini, Vergio sudah berusaha keras menghindari Satria yang selalu minta main bareng. Setiap kali sang adik di depannya bersama Elysia, harinya selalu sakit, mengingat adik kesayangannya tidak bisa lagi bersamanya 24 jam.

Karena hati Vergio semakin sakit, lebih baik ia pulang dan bersiap-siap menemui pacarnya untuk melupakan Satria.

•••

Setiba di kamar, Satria melihat sang istri lagi memasukkan pakaian ke lemari. Cowok menggemaskan itu memeluk Elysia dari belakang sambil menangis dalam diam.

Sesungguhnya Satria juga merasakan hal yang sama kayak Vergio. Hatinya sakit mengingat sang abang sudah tidak peduli lagi padanya.

Awalnya Elysia mau membiarkan Satria memeluknya dari belakang. Tapi entah kenapa, bahunya basah yang bikin ia menghentikan pekerjaannya.

"Baby kenapa nangis? Ada apa?" tanya Elysia mensejajarkan tubuhnya dengan sang suami sambil menangkup wajah sembab Satria.

Satria tidak bisa menjawab pertanyaan sang istri. Ia kembali memeluk Elysia untuk menghilangkan rasa sedihnya.

Elysia tau, kenapa suaminya menangis seperti ini. Ketika melihat wajah Vergio, gadis itu tau apa yang sedang dipikirkan abang iparnya itu. Akan tetapi cewek itu tidak bisa berbuat banyak karena di sini ia sudah menjadi prioritas utama Satria.

Satria sampai tertidur akibat terlalu banyak menangis. Elysia menghela nafasnya lalu menggendong Satria untuk ditidurkan di kasur barunya.

Setelah memastikan sang suami nyaman dalam tidurnya, Elysia melanjutkan menyimpan pakaian-pakaian itu. Mungkin selepas ini gadisnya Satria akan memasak makan siang untuknya dan suaminya.

Sebelum keluar kamar, Elysia mengusap rambut Satria serta menciumi seluruh wajah sang suami. Tidak lupa melumat bibir merah ceri milik Satria.

•••

Si Bungsu Punya Istri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang