Bab 12

750 96 6
                                    


WARNING CERITA sedikit MEMBOSANKAN
BANYAK TYPO 🙏🏻 dan ALUR LAMBAT

HAPPY READING
like jika suka 👍🏻 dan komen jika bisa💬
Sorry for typo
Jangan jadi pembaca gelap terus 🤧

Pada akhirnya Gisel tetap yang melakukan acara mencuci piring dan beres-beres karena Vano terus mencengkram koas yang di pakain jevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada akhirnya Gisel tetap yang melakukan acara mencuci piring dan beres-beres karena Vano terus mencengkram koas yang di pakain jevan.

Bayi mungil itu akan menangis saat Gisel ingin mengambil alihnya dari gendongan Jevan.

Jevan juga sudah pasrah saja dari pada bayi itu menangis dan membuatnya pusing, lebih baik di turuti kemauan anak piyik itu.

Kecil-kecil sudah keras kepala.

Gisel hanya sesekali menolehkan kepalanya kebelakang untuk memastikan putranya aman dan Jevan tidak berniat melemparnya karena kesal.

Huniannya juga tidak terlalu berantakan karena tadi Vidya akan langsung memarahi Haikal si biang kerok yang rajin buang sampah sembarangan.

"Gi" bisik Jevan.

"Astagfirulloh" Gisel spontan memukul bahu Jevan karena sudah membuatnya kaget. Bagaimana tidak kaget jika pria itu berbisik dengan posisi terlalu dekat, bulu kuduknya sampai merinding.

Bisikannya seperti setan.

"Shuut" Jevan memberi tanda agar jangan berisik. Dia menundukan sedikit tubuhnya untuk memperlihatkan wajah si Kecil Vani yang tampak terlelap di pelukan Jevan.

Gisel mengangguk, "sebentar" ia mencuci tangannya terlebih dahulu.

Jevan mengekor Gisel menuju kamar wanita itu karena baby vano akan langsung menggeram saat tubuhnya akan di pindah tangankan.

Ceklek

Meski kamar itu kecil tapi Jevan bisa liat penataan ruangnya sangat bagus, jadi meski tergolong sempit kamar itu terlihat nyaman meski terdapat banyaknya prabotan bayi.

"Maaf ya berantakan" ujar Gisel.

Jevan mendengus. Berantakan dari mananya? Kamar itu sangat rapih untuk seukuran orang yang tinggal sendiri dengan seorang bayi karena kamar milik Haikal jauh lebih kacau dari ini.

Jika kamar serapih itu dikatakan berantakan oleh Gisel lalu apa kabar dengan kamar miliknya apalagi kamaru Haikal. Mungkin Gisel akan menyebut kamar sahabatnya itu mirip kandang kuda.

Ting tong
Ting ting

"Letakan di box bayi saja, aku mau buka pintunya dulu" Gisel segera bergegas berjalan keluar kamar untuk membukakan pintu karena bel berbunyi dengan bruntal.

"Mimpi apa si cil" ujar Jevan saat melihat Vano tidur sambil tersenyum, bahkan jari-jari masih aktip bergerak meski dalam mimpi.

"Mimpi apa si cil" ujar Jevan saat melihat Vano tidur sambil tersenyum, bahkan jari-jari masih aktip bergerak meski dalam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BABY FATHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang