Bab 21

191 20 3
                                    

"Halo Yah, Ayah gimana kabar nya baik kan? Maaf ya Yah Cece enggak bisa jadi Cece yang baik buat Adek-adek. Maaf Cece enggak bisa mempertahankan keluarga kita biar tetep akur, sejak Ayah koma keadaan rumah berantakan Yah. Bunda yang selalu lembut dan sabar berubah jadi kasar, sekarang Bunda lagi di Jogja sama Tante Shani buat ketemu psikolog kepercayaan nya Tante Shani. Freya juga pergi dari rumah enggak tau kemana, Yori jadi pendiem semua itu salah Cece karena enggak bisa lebih sabar ke Adek-adek. Cece harap Ayah cepet sadar ya Yah, maaf Cece enggak bisa ngelakuin yang terbaik" curhat Fiony pada Aran, tangan nya menggenggam erat tangan Aran siak tangis juga terdengar dari nya.

///-///

"Freya sayang, kamu yakin enggak mau ketemu sama Ce Fio?"

"Enggak Flo, buat sementara gini aja dulu. Aku enggak mau debat lagi sama Cece"

"Tapi kan siapa tau sekarang udah enggak, aku tau kondisi keluara kamu enggak lagi baik tapi semua itu ada alasan nya kan? Saran aku kamu balik ke rumah gih, Ce Fio pasti juga lagi cariin kamu" saran Flora tangan nya masih setia membelai rambut Freya yang berbaring di paha nya.

Saat ini Freya dan Flora sedang berada di Apart milik Freya, sejak pergi dari rumah nya Freya memutuskan untuk membeli Apart dengan uang tabungan nya. Flora juga seringkali berkunjung kemari, dia satu-satu nya orang yang tau dimana Freya tinggal sejak pergi dari rumah.

Degusan halus lolos begitu saja dari Freya, ia memikirkan saran dari Flora matang-matang.

Ting...

Ting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Frey" panggil lembut Flora membuat Freya menatap dalam sang empu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Frey" panggil lembut Flora membuat Freya menatap dalam sang empu.

"Huft~ iya aku pulang besok" tutur Freya membuat Flora tersenyum kearah nya.

///-///

"Yah, Yori kangen Ayah. Ayah kapan pulang Yori kangen sama Ayah, Bunda, Cece, Kak Freya yang dulu. Cepet sadar Yah" lirih Yori sambil menatap dalam bulan pipi nya bahkan sudah basah karena air mata.

Perjalanan Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang