Bakso Bakar

223 1 0
                                    

Lena Pratiwi namanya. Seorang gadis berusia 18 tahun, hidup jauh dari jangkauan orangtua karena mereka sibuk mencari nafkah di negeri seberang sementara Lena tinggal seorang diri di sebuah rumah peninggalan orangtuanya di area perkotaan.

Saat ini Lena masih duduk di kelas 11 SMA. Dengan pergaulan yang tidak terpantau orangtua tentunya. Hidup bebas, ingin pulang jam berapa pun tidak ada yang memarahi. Hingga Lena terjerumus ke pergaulan teman-teman tidak benar, namun ia senang berada di lingkungan ini, setidaknya Lena tidak kesepian, pikirnya.

Seringkali Lena bahkan tidak memakai bra maupun celana dalam saat sekolah. Memamerkan payudara montoknya yang sangat besar untuk seusianya. Terlebih lagi rok sekolah span yang sengaja ia modif lebih pendek diatas lutut.

~~~~~

Berhubung hari ini adalah hari terakhir Lena ujian kenaikan kelas, dia pulang lebih dulu karena hanya ujian. Seluruh teman-temannya sudah pulang. Hanya tersisa dirinya di sekolah, sibuk jajan karena perutnya lapar selama ujian.

Dia melihat sekitar sekolah, dan kebanyakan tukang jajan sudah pada pulang karena ujian sekolah cepat pulang. Hanya tersisa sebuah gerobak bakso bakar. Lena datang menghampiri.

"Mangg, beli bakso bakarnya 5 tusuk ya!"

Abang tukang bakso tusuk– Mang Rojak, menelan ludah dengan susah payah ketika melihat Lena berdiri di didepan gerobaknya dengan payudara besar dan puting pink yang tercetak jelas.

"I-iya neng...pedes atau?..."

*glekk

Mang Rojak kembali menelan ludah dengan susah payah.

"Kecap aja, Mang."

"O-oke neng...sebentar.."

Mang Rojak berusaha fokus membakas bakso sambil beberapa kali sengaja mencuri pandang ke adah payudara Lena, terlebih lagi ke atah bokongnya yang menggoda untuk ditampar.

"K-kok neng tumben beli jajan?"

"Lagi laper aja mang. Pengen jajan jajan hihii..."

"O-ohh...kok pulangnya terakhir neng, yang lain udah pada pulang deluan dahal. Skolah juga udah sepi."

Tak bisa dipungkiri, Lena sudah tahu bahwa Mang Rojak beberapa kali melirik fokus pada payudaranya bahkan tubuhnya yang terlihat binal.

"Mau pulanh belakangan aja Mang. Biar enak."

"Lho? E-enak kenapa neng? Kok malah enak."

"Hehe biar bisa enak-enak. Mang mau enak-enak gak?" Lena mulai membuka 2 kancing seragamnya, belahan dadanya langsung terlihat sempurna. Seolah-olah sengaja menggoda sambil mengibaskan tangan.

"Duh...panas juga ya, Mang."

"I-iya neng..." mang rojak sudah kepalang sange, terlebih lagi karena Lena menggodanya dan melihat belahan payudaranya yang basah karena keringat.

Tak lama kemudian pesanan Lena sudah selesai. 5 tusuk bakso bakar kecap.

"Wahh makasih ya Mang! Jadi berapa?"

"Gak usah bayar neng."

Lena terkejut "lho? Kok gak bayar sih??"

"Mau bayar pake cara laen aja gak neng? Bantuin Mang rojak mau?" Ucapnya sambil perlahan mematikan kompor dan mengelus elus kejantanannya yang sudah cenat cenut.

Lena terfokus pada tonjolan besar di celana mang rojan langsung tersenyum. "Dimana mang?"

Mang Rojak langsung menarik Lena menuju ruang security sekolah yang kosong. Ntah kemana securitynya.

"Ayo neng." Mang rojak menuntun Lena masuk kedalam. Lalu menutup pintu.

"Mau dibantu gimana nih Mang?~" lena bertanya dengan menggoda sambil mengelus tonjolan celana mang rojak.

"Duh sshh...si eneng lonte nakal juga ternyata."

Detik selanjutnya, mang rojak mengangkat Lena ke atas meja security. Lena juga langsung bereaksi pintar dengan melebarkan kakinya yang tidak memakai celana dalam. Memek mulus pink temem nya langsing terlihat.

"Neng, memeknya lonte bangett!!" Puji mang rojak sambil mengelus elus memek Lena dengan tangan kasarnya.

"Enghh...Mang...sange banget pliss..."

Mang rojak tidak tinggal diam. Dia langsung merobek paksa baju seragam lena hingga semua kancingnya terlepas dan terjatuh. Payudata montoknya bergoyang akibat hentakan.

"Ahh! Kasar banget mang..."

"Ssstt! Lonte seharusnya emang dikasarin neng. Biar puas."

Mang rojak langsung menyedot payudara Lena dengan rakus. Tangan kirinya dia pakai untuk meremas payudara Lena dengan kasarnya. Lalu tangan kanannya dengan nakal mengelus memek basah Lena dan sesekali mengerjai itilnya dengan mencubit.

"Ahh! Mangghh...jangan dicubiitth.."

"Sshhh diem aja neng lonte."

Mang rojak langsung melepaskan emutan di payudara Lena dan mengambil bungkus bakso bakar milik lena. Lalu mengeluarkan 1 tusuk bakso bakar.

"M-mang?...mau ngapain mang..."

*jlebb!

"Aahhh! Mangghh!.."

Mang rojak menusuk memek basah Lena dengan bakso bakar yang dilumuri oleh kecap.

"Nghh sshh...aahh..manghh..." Lena merasa geli dan aneh, ini pertama kali memeknya dicolmek dengan benda aneh. Terlebih lagi bakso bakarnya masih sedikit panas dan dilumuri banyak kecap.

Memek lena terus dikocok olek mang rojak dengan bakso bakar hingga cairan memeknya menyatu dengan hitam pekatnya kecap manis.

"Aah...enghh...teruss manghhh..aahhh...panas aahhh..."

"Ahh neng bikin kontol saya tegang.."

"Manghhh...mau keluarrr...aahhh..cepetin pliss..."

Mang rojak semakin cepat mengocok memek Lena hingga tiba-tiba cairan lendir memek Lena menyebur bak air mancur. Bakso bakarnya hingga terpental ke lantai akibat desakan orgasme Lena.

"Hhahh..aahh...enakhh.."

Lena mengatur napasnya sehabis klimaks. Memeknya mengalir lendir yang menyatu dengan kecap. Dengan cepat mang rojak langsung menjilati lendir memek lena, menyedotnya hingga tak tersisa.

"Ahhh manghhh mulutnya enakhh..."

"Mhhh ssluuurrrppp...memeknya manis neng.."

Lena terlihat sangat binal sekarang. Kaki mengangkang dengan memek yang masih mengalirkan lendir hingga menetes ke lantai,  payudara besar yang terlihat sempurna dan wajah lena yang keenakan berkeringat.

Mang rojak kembali menancapkan 1 tusuk bakso bakar baru kedalam memek basah lena.

"Ahhhh!! Mangg!..."

"Sshhh diem lonte! Gue mau makan bakso dari memek lonte"

Mang rojak menahan bakso dan menarik tusukannya keluar. Di memek lena hanya tersisa beberapa bakso, mang rojak langsung menyedot lubangnya hingga 1 bakso termakan.

"Enghh...enak gak manghh?..."

"Mmm enak banget neng, kapan lagi mang makan bakso bakar dari memek lonte eneng."

Mang rojak terus menyedot lubang memek lena hingga bakso terakhir terkunyah dimulutnya.

Tiba-tiba pintu dibuka. Lena terkejut, namun mang rojak masih sibuk makan di memek lena.

"Apa yang kalian lakukan?!"

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lena's freeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang