HAPPY READING
-
-
-
-
-
-
-
SORRY FOR TYPO❗❗
Pukul 22.08
Malam ini Justine merasa sangat hampa karna kini ke2 saudara nya sudah memiliki tempat dan rumah sendiri bersama suami mereka.
Justine berjalan di bawah terang nya bintang dan bulan malam ini.
Ia berjalan dengan suara sandal nya yg menyeret. menendang nendang baru yg berada di jalan.
Tidak lama ia menoleh ke arah taman yg berada di sebelah kanan. Justine melihat ada seseorang yg sedang duduk di ayunan.
"Heh setan tuh??" bisik Justine.
"tapi masa setan kakinya napak ditanah"
"ishh samperin aja lah"
Dengan berani nya Justine berjalan lalu menghampiri Org tersebut.
"Lucuu" ucap orang tersebut yg memandangi kertasnya.
Justine menyentuh pundak tersebut.
Lalu pemilik pundak itu menoleh kaget ke arah Justine."J-justine" Kaget Cellina.
"Celline, ngapain lo malam2 disini" tanya Justine.
"E-enggak nyari angin aja" Jawab Cellina sambil menunduk.
Justine menatap buku gambar yg ada di paha Celline. lalu Justine mengambil paksa.
'ini kok mirip gue ya' suara hati Justine.
"Justine balikin" Kata Cellina yg berusaha meraih kertas itu. namun Justine tidak memberi nya.
"Lo suka gue kan" kata Justine dengan nada merayu dan jari telunjuk yg menunjuk Cellina.
"apaan deh PD banget lo" kesel Cellina.
"Ini buktinya lo gambar muka gue" Ucap Justine.
Cellina mengalah lalu menghela nafas nya.
Cellina pergi meninggalkan Justine dan berniat untuk meninggal kan taman.Tiba tiba saja ada suara gunturan langit yg menandakan akan ada hujan.
Cellina memeluk dirinya sendiri karna takut akan suara guntur tersebut.
Justine menghampiri Cellina dan menutupi tubuh cellina dengan jaket abu abu kesayangan nya.
"Kayaknya bentar lagi hujan ayo pulang" ucap Justine.
Dan benar saja hujan langsung turun menimpa mereka berdua.
"Ayo neduh dulu" ajak Justine.
Justine membawa Cellina ke pondok teduhan. dan mereka meneduh disana.
"Makasih" Ucap cellina.
"Sama-sama" Justine.
Keduanya kini saling diam dan menatapi Air hujan yg semakin besar.
Cellina menoleh ke arah Justine yg hanya mengenakan kaus putih polos dan tipis nya itu.
Sehingga otot kuat nya itu terlihat. Cellina lalu mendekati Justine, menatap dan menyentuh tangan Justine.
Justine yg merasa tangan nya disentuh pun menoleh ke arahnya.
"Dingin yaa" tanya Cellina.
"Dikit, tapi gapapa asalkan lo ga kedinginan" jawab Justine dgn senyuman.
Cellina memeluk Justine yg membuat Justine bingung padanya. Justine pun tak lupa untuk membalas pelukan itu.
"Justine"
"Eumm"
"apa yang lo bilang dulu bener"
"bilang apa?" tanya Justine.
"Benci yang bakal jadi Cinta" jawab Celline.
"Iya, Cell itu alasan knp gue sampe skrg ga punya pasangan, karna gue lagi nunggu lo"
Cellina melepaskan pelukan itu dan mendongakkan kepalanya lalu menatap Justine.
"Kenapa" tanya Justine.
"Dulu gue suka Angga, Tapi sedikit demi sedikit gue mulai beraniin diri gue buat suka sama lo karna gue gamau sakit hati terus sama Angga" jelas Cellina.
"Kan bener kan kata gue juga lo suka sama gue" kata Justine sambil merayu.
Cellina memukul dada bidang milik Justine karna merasa sedikit kesal.
"Suatu saat akan ada saatnya kita berada di pelaminan" kata Justine yg mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya.
Justine sangat menanti momen seperti ini makanya ia selalu berjaga-jaga untuk membawa cincin itu dikala momennya sudah tepat
Justine membuka kotak cincin itu.
"Lo mau kan nemenin gue berdiri dipelaminan nanti?" tanya Justine.
Cellina mencubit perut Justine lalu memeluk Justine lagi.
"Maen cubit aja nii, mau apa ngga kali" Tanya Justine.
Cellina mengangguk semangat didalam pelukan itu. Tawa kecil dan bahagia menghiasi malam dan hujan kali ini.
"Hujan, dan malam sudah menjadi saksi kau menerima cintaku"
— Justine Viever Mahardika."Akhirnya kau membuktikan apa yg kau katakan dulu, terimakasih sudah membuat ku menjadi wanita bahagia hari ini"
— Zytka Cellina Kusuma.Cieeeee.... Cieee.. ekhmmm..
Vote juseyo..

KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ROMANTIC? [Markhyuck] [Nomin] [Jichen] [Guanren] ✅❗❗
RomanceKami para remaja sebagian hidup dengan penuh kecukupan namun tidak dengan kebahagiaan, entah dalam segi keluarga, cinta, ataupun pelajaran Perhatian dan kesetiaan sangatlah berpengaruh untuk kami para remaja untuk melanjutkan hidup dan merasa bahagi...