23. What don't I understand?!

116 28 31
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.



Sudah beberapa hari ini Taehyung dan Sohyun saling diam-diaman. Tapi jika di depan kedua orang tua mereka, mereka akan tetap bersikap seperti biasanya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Dan Taehyung maupun Yoona sudah mencari tanggal untuk melangsungkan acara pertunangan. Taehyung bersikap layaknya sepasang kekasih, bersandiwara di depan kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Yoona.

Dan waktunya jatuh pada tanggal 01 December. Yakni hari ini. Besok malam, di hotel bintang lima.

Sohyun sedang termenung di kursi taman fakultas. Tiba-tiba rasa pusing nya kembali mendera dan Sohyun cepat-cepat meminum obat yang sering ia bawa ke mana-mana setelah ia di diagnosa menderita tumor otak oleh dokter.

Glup

Sohyun meminum 2 butir obat sekaligus bersama air mineral. Bawah matanya terlihat hitam seperti kurang tidur plus cekung akibat dari efek samping obat yang ia konsumsi.

Sebisa mungkin Sohyun bersandiwara agar orang tuanya dan Taehyung tidak curiga akan kondisi nya yang kian hari makin drop.

Sohyun lebih memilih untuk merasakan sakit seorang diri, daripada harus membagi rasa sakitnya pada orang-orang yang ia sayangi.

“Sohyun?”

Sohyun menoleh. Tersenyum tipis saat melihat Jungkook tengah berjalan ke arah nya dengan senyum khasnya.

“Lagipula aku sudah berpacaran dengan Jungkook.”

Sohyun mendesah berat, memegang dadanya yang berdebar tak karuan. Bukan karena deg-degan, hanya saja mungkin ini juga menjadi salah satu efek samping dari obatnya.

Di tambah dengan kenyataan ia yang baru menyakiti perasaan kakaknya dengan membawa-bawa nama Jungkook. Sohyun bukan hanya merasa bersalah pada Taehyung tapi juga Jungkook.

Jungkook berjongkok di depan Sohyun, meniti ekspresi wajah Sohyun yang semakin hari terlihat muram dan lesu. Di tambah dengan perubahan wajah dan tubuh Sohyun yang tidak seperti biasanya.

“Sso, gwenchana? Kau terlihat kurus dan wajahmu—”

Sohyun memalingkan wajahnya saat Jungkook berniat menyentuhnya. Otomatis Jungkook pun terkejut melihat reaksi Sohyun.

“Ah, mian. Aku hanya khawatir. Kau tau kan, kalau ada apa-apa aku siap menjadi sandaran untukmu? Jangan menyimpan nya sendiri Sohyun.”

Sohyun tersenyum getir, “Jungkook! Bisakah aku minta tolong?” tanya Sohyun dengan suara parau.

Jungkook mengangguk, “Nee. Minta tolong apa?”

Sohyun meraih tangan Jungkook pelan, “Pantai. Bisakah kau membawa ku ke pantai?”

🥀🥀🥀


Di sepanjang perjalanan menuju pantai, Sohyun hanya diam. Dengan kepala yang ia sandarkan di samping kaca mobil sambil memandangi jalan.

Di belakang kemudi, Jungkook terus fokus pada jalanan di depannya. Tapi sesekali melirik Sohyun yang dari tadi diam seribu bahasa.

Mau membuka obrolan, tapi terlalu bingung mulai dari mana. Di tambah raut wajah Sohyun yang terlihat seperti tidak ingin di ganggu.

Jadi Jungkook membiarkan saja Sohyun yang larut dalam pikirannya dan fokus menyetir agar cepat sampai di pantai yang menjadi tujuan mereka.

Jungkook juga tidak tau kenapa Sohyun tiba-tiba ingin pergi ke pantai. Tapi seingatnya, destinasi yang Sohyun sukai adalah pantai.

PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang