Our Little Happy Family Pt. 3

349 34 10
                                    

Esoknya, di siang hari cerah yang tenang. Itachi yang baru pulang sehabis memeriksa kafe nampak duduk santai di sofa ruang tamu sembari menyesap matcha dingin. Pria itu menarik nafas dalam-dalam dan menghembusnya pelan, 'Ah~ nikmatnya dunia,' pikirnya senang, kembali membaca majalah, menikmati suasana tenang yang-

"Argh! Kenapa hari ini berjalan sangat lambat?!!"

Pyar!

Ketenangan itu pecah sudah. Itachi berekspresi datar, dibelakangnya, Sasuke berjalan mondar-mandir tak jelas sambil menggerutu dengan suara cukup keras.

Itachi menggeleng, tak habis pikir saat ia dihadapkan dengan sisi lain adiknya, yang sejujurnya posesif berlebihan pada Naruto. Kawan-kawan mereka pasti terkejut melihat sisi Sasuke yang satu ini, sebab baik diluar rumah maupun dalam lingkup kerja, Sasuke nyaris selalu terlihat seolah tak mengkhawatirkan Naruto sekalipun, dan selalu sibuk adu bacot hampir di setiap kesempatan.

"Tch!! Kapan malam akan datang?! Ini sangat lama melebihi lamanya wanita berdandan, kampret!!"

Duk!!

Twich!

Kedutan muncul di dahi mulus Itachi begitu sofa yang dia duduki berguncang karena ditendang oleh tenaga elang ngamuk. Ia melipat majalah dan menggulungnya, "Sampean kalau gelisah galau merana, kagak usah pake nendang ane!!" Geram Itachi sambil bangkit memukul gemas kepala adeknya itu dengan gulungan majalah berulang-ulang kali.

Sasuke terperanjat, "I-iya!! Maaf, Nii-san! Niatku bukan begitu tadi,"

"Nyenyenye! Hentikan tingkahmu itu Sas! Mondar-mandir mirip bapak-bapak yang lagi nungguin istrinya lahiran-"

"Gahhh gawat!!! Bagaimana kalau Naruto mendadak melahirkan di sana?!! Sudah kuduga aku harus menyusul-"

"KAGAK BEGITU KONSEPNYA!!"

Bletak!!

"Aduh!!" Sasuke mengaduh, menciut melihat ekspresi seram kakaknya.

"Duduk!"

"Tapi-"

"DUDUK!!"

Sasuke kicep, cepat-cepat ia bergerak, duduk manis di atas sofa dengan ekspresi wajah super tegang. Itachi menghela nafas panjang, ia memijat pelipisnya sembari beranjak mendudukkan diri.

"Naruto akan baik-baik saja. Kau pikir berapa umurnya sekarang? Dia bukan bocah SMK yang waktu itu pulang-pulang menuntun motor yang bagian depannya hilang," ujar Itachi, mengingat-ingat saat waktu kelas 12 dulu, Naruto pernah pulang terlambat sambil membawa motornya yang super ringsek ke rumah.

Waktu itu Sasuke hampir kena serangan jantung dadakan melihat penampilan kucel Naruto dan kondisi motor gadis itu. Katanya sih habis jatuh keserempet odong-odong, tapi odong-odong mana yang mampu membelah motor metik menjadi dua bagian?!! Mana, Naruto waktu itu tidak menangis atau apa, malah cuma nyengir gak jelas sambil bilang, 'Motorku di kill mamang odong-odong,' yang sukses membuat mereka termasuk Papih Minato tepuk jidat, tapi sebagai Tou-chan sejuta umat, Minato tetap bersedia membelikan motor baru dengan merek yang sama.

"Justru karena itu!!" Sasuke mendesah frustasi, memukul pahanya menyalurkan rasa gemas, "Naruto itu, makin dewasa bukannya makin anteng, tapi makin ngadi-ngadi!! Tingkahnya persis kucing oren, ngerusuh sana ngerusuh sini," dengkus Sasuke, jengkel juga karena merasa gagal sebagai seorang suami yang seharusnya mampu mengontrol istrinya (?)

Itachi menatap malas, "Dah tau gitu tapi tetap kau lamar kan?"

"Iya lah, soalnya aku 'kan cinta,"

Uchiha sulung itu memutar bola matanya jengah melihat ekspresi bangga Sasuke, "Cinta membuatmu terlihat lebih bego, Sas,"

About SasufemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang