ada sebuah desa yang indah dan sejuk, penduduknya tinggal dengan aman, nyaman, damai dan tentram. desa itu sejahtera walaupun masih minim teknologi yang ada disana. desa itu terletak didekat kaki gunung, masih banyak hutan disekitarnya. desa tersebut dinamai dengan desa Makmur.
banyak warga disan berpencaharian sebagai petani, peternakan dan perkebunan. semua penduduknya sangat bekerja keras. hasil panen biasanya dikirim ke pusat kota. hasil panen sangat melimpah ruah, walaupun terlihat sederhana. namun mereka semua hidup sangat tercukupi tanpa ada kekurangan dengan memanfaatkan hasil alam disekitarnya.
rumah mereka sederhana namun besar. rumah tradisional yang sangat khas. biasanya luas tanahnya yang belum dipakai itupun masih luas. karena, warga disana ingin memiliki anak banyak. alasan mengapa anak mereka banyak, agar mereka terbantu pekerjaannya dan supaya rezeki melimpah. sedikit warga yang memiliki anak satu, minimal mempunyai anak 2.
masih banyak warga disana yang memakai sepeda, mereka sangat menjaga keasrian desanya. warga disana juga masih sedikit yang menggunakan handphone. tapi, desa makmur sudah dilengkapi oleh tiang tiang listrik. anjay dilengkapi gak tuh kek fasilitas aja.
*
"bang riski mau ke kota ya?"suara yang lembut dari bibir seorang wanita yang memanggil suaminya yang bernama Riski.
"iya dek asri, biasa ngantar barang² hasil panen. abang nanti pulangnya agak lama, mungkin 3 hari atau bisa 4 hari. soalnya banyak tempat yang harus diantar."jawab riski suami dari asri dengan suara ngebassnya itu.
"yah berarti aku nanti tidur sendiri dong hehe...."
"bisa aja kamu, kan biasanya sama anak anak."
"ya udah, hati hati ya...."
"iyaa sayangkuhhh..... muach"Riski pun mencium istrinya lalu berjalan kearah mobil pickup nya. dengan memanggil kedua putranya yang sedang bermain didepan.
"Bagas! Bagus! jangan lupa selalu temenin ibumu ya.... kalo sampek kenapa napa sama ibumu, kalian ku hukum."
"siap yah"jawab mereka berdua serentak lalu melanjutkan bermainnya.
riski pun menaiki mobil pickupnya, dan menuju kerumah temannya yang mendampingi keluar kota untuk mengantarkan barang². Temannya namanya Anton. sesampainya dirumah anton, riski langsung klakson dengan keras agar orangnya keluar. dan betul orangnya keluar dengan keadaan yang masih acak acakan karena barusan bangun tidur.
"cepetan naik! aku lebihkan deh nanti, yang penting naik duluan. keburu malam."Teriak riski dari dalam mobil.
"yang bener?"Jawab anton yang terdengar jelas suaranya didekat telinganya riski.
riski menoleh"busettt.... giliran gini aja cepat"Riski kaget karena anton tiba tiba di kursi sampingnya riski.
"Gasss hehe...."
Akhirnya, riski dan anton pun mengantarkan barang barang hasil panen ke kota dengan mobil pick upnya riski.
"ki, kenapa hari ini ngantar nya sore tumben. ga takut apa kalo ditengah jalan kita diserang oleh makhluk malam"ucap anton
"disuruh bude wiwit antar sekarang, soalnya salah satu barangnya harus datang besok pagi. jadi besok tidak bisa ton. lagian tubuh besarmu itu takut sama makhluk kek gitu? hm ..."jawab riski yang meledek anton. emang tubuhnya anton kekar natural. riski sebenarnya iya sih.
"hah? aku takut? yang ada sebelum mereka menampakkan diri, mereka dah takut dengan diriku yanga alim ini wkwkk...."
"hahahaha.... bisa aja lo."
perjalanan mereka ditemani oleh pemandangan yang asri, sunset, dan pohon pohon yang mengiringinya. selain itu juga sepi adalah sahabatnya. benar saja pertengahan jalannya, mereka diserang oleh malam yang mencekam. supaya tidak ada hal buruk yang dipikirkan, riski menyalakan musik dangdut di mobil.