fourth

292 33 4
                                    

"yaelah pake hujan segala"

Sunoo melihat ke arah derasnya hujan menimpa bumi hingga sesekali terdengar gemuruh yang saling bersahutan

"Ini mana lagi stang motor beat gak keliatan batang hidungnya"

Sunoo mencoba mencari-cari dimana keberadaan roommate nya yang tak kunjung kelihatan "awas aja ya kalau aku ditinggalin emang beneran ku bakar itu jaket bau apeknya!"

"Nunggu siapa?"

"Nenek lampir terbang"

Sunoo mengelus dadanya brutal "astaga kak sunghoon kenapa bikin kaget sih?"

"Sorry"

"Aku nunggu kak heeseung, kakak ada liat?"

Sunghoon menggelengkan kepala membuat sunoo mendesah kesal "itu orang emang deh kayak kaos kaki suka ilang-ilangan

"Ehem, lu mau masuk geng gue gak?"

Sunoo menolehkan kepalanya dengan spontan "apa tadi kak?"

"Masuk geng gue grim rider"

"AHahahaha" sunoo tertawa canggung berharap itu lelucon dari pria yang baru dikenalnya satu Minggu ini namun pria di sampingnya nampak memandangnya dengan serius membuat sunoo seketika menghentikan tawanya

"Serius kak?ngajakin aku geng motor?"

Sunghoon menganggukkan kepalanya sekali "gue liat lu bagus kok kalau dilatih dikit juga pasti bisa jadi rider yang bagus"

"Aduh kak sunghoon ini ada-ada aja deh kan kapan hari udah aku jelasin kalau aku itu sibuuukk banget ini aja aku mau langsung part time mana ada waktu buat geng motoran segala"

Sunoo terkekeh sambil memandang langit

"Sunoo nih pake jas hujan kakak beliin dulu tadi makannya lama"

Sunoo membuka jas hujan yang diberikan heeseung padanya "kenapa gambar bebek sih kak?"

"Cocok lah sama kamu bibirnya sama-sama manyun"

"Kak heeseung nih yaa"

Sunoo hampir memukul heeseung namun segera ditahan olehnya "dah cepet pake nanti telat dimarahin lagi"

Sunoo memakai jas hujan dengan warna kuning mentereng dan gambar bebek sebagai ornamennya "sunghoon makasih udah nemenin sunoo nungguin gue ya"

Heeseung menepuk sekali bahu sunghoon lalu mengajak sunoo ke motornya "kak sunghoon aku duluan"

Meninggalkan sunghoon yang masih melihat keduanya berdebat dengan heeseung yang kembali menjahili sunoo dan sunoo yang akan menepuk punggung heeseung kuat hingga keduanya meninggalkan area kampus
.

.

.

"Astaga ini macet kenapa lagi coba, aku tuh cape pengen berendam pake sabun bulet-bulet nya kak heeseung ntar keburu keduluan sama dia lagi ish"

Sunoo mencoba melihat ada apa sebenarnya di depan sampai ia melihat jambul berwarna merah yang ia kenal itu milik siapa. Ia memutuskan memarkirkan motornya demi melihat lebih dekat apa yang terjadi "kak heeseung ngapain disini?"

Heeseung buru-buru menyembunyikan sunoo di belakang tubuhnya berusaha menutupi mata lawan bicaranya dari sunoo

"Wuidih bening bener"

"Jangan disini ayo ke arena"

Yang diajak heeseung tentu saja setuju. Mengedipkan sebelah matanya pada sunoo yang mencoba mengintip lalu berlalu sambil menampilkan senyum congkaknya "gue tunggu ya seung jangan kabur kayak pengecut" lalu pergi dari sana

"Sunoo kamu ngapain di sini?" Orang yang mengantri mulai melajukkan kendaraannya saat sunoo dan heeseung mulai menepi dari lampu merah

"Aku baru pulang dari cafe rencananya mau mandi pakai sabun bola kakak tapi liat jambul merah kakak jadinya aku turun takut kakak kenapa-kenapa. Itu siapa?"

"Hellhound"

"Geng motor lagi?"

Heeseung mengangguk membuat sunoo memijit pelipisnya "kali ini apa?"

"Kekuasaan. Hellhound mau buat firelight jadi budak mereka, tau kan posisi ketua firelight kosong karena baru ada tragedi?"

"Aku mana tau kak!!!"

"Oh iya kakak lupa"

"Ayo deh ke arena kakak gak  mau kamu pulang sendiri takut kenapa-kenapa"

"Terus motorku?"

"Gampang lah gak bakal ada juga yang mau nyuri motor mu"

"Sembarangan banget kalau ngomong!!itu motor bagus ya yakali gak ada yang mau ngangkut"

"Iya motornya bagus tapi yang punya kayak malaikat maut udah pasti gak bakal mau cari masalah"

"Sini deh kak biar ku cabut nyawa kakak sekalian"

Heeseung terkekeh melihat mulut manyun milik teman sekamarnya ini "lagian udah bagus tadi pulang sama kakak ngapain milih naik motor sih?"

"Yakan aku nebeng kakak tadi karena motorku masuk bengkel nah ini udah selesai makannya aku ambil motornya"

Sunoo menggerutu namun tetap menaiki motor heeseung yang kemudian membawa motornya menuju arena yang dimaksud tadi.

Sesampainya di arena dapat sunoo lihat berbagai macam bentuk manusia yang sunoo yakin tak mungkin berani mendekatinya jika tidak bersama heeseung "kirain lu bakal lari kayak ketua lu itu" terdengar kekehan bersahut-sahutan dari arah berlawan dengan sunoo dan heeseung membuat sunoo semakin merapatkan badannya pada heeseung

"Taruhannya firelight. Kalau gue menang firelight jadi milik gue dan si cantik di belakang lu tapi kalau gue kalah hellhound bakal pergi dari sini"

"Untuk selamanya?"

"Untuk selamanya"

Heeseung mengangguk "gue setuju asal yang terakhir gak masuk. dia bukan bagian dari kita"

Lawan bicaranya tertawa remeh "gue gak peduli Lee heeseung dia disini dan gue mau dia"

Heeseung mengepalkan tangannya hampir saja melayangkan satu atau dua pukulan jika saja tidak di interupsi dengan satu suara berat nan dalam "deal gue ikut"

"Gak bisa gue gak pengen grim rider ikut campur"

"Yakin?meskipun gue bakal pertaruhin wilayah selatan?"

Yang diberi penawaran nampak tertarik. Sunoo tidak tau apa istimewanya daerah selatan hingga membuat manusia yang ada di sana saling berbisik mengutarakan pendapatnya hingga satu bisikan angin membuat sunoo paham bahwa wilayah selatan adalah pusat arena di mana siapapun geng yang berhasil mendapatkan arena itu maka dianggap sebagai tahkta teratas para rider

"Deal"

Dengen terutarakan kata itu maka beberapa utusan dari ketiga geng itu turun arena demi memenangkan harga diri dan wilayah. Sunoo dapat melihat bahwa pertandingan berlangsung sengit antara heeseung, ketua hellhound yang sunoo tak tau siapa namanya dan sunghoon.

Sunoo harap-harap cemas menunggu di garis finish ditemani oleh jake yang dilarang turun oleh sunghoon katanya berbahaya lebih baik jake tak ikut turun kali ini yang tentu saja dipatuhi oleh jake. Sunoo melirik pada lelaki cantik dengan bibir seksi itu yang menampilkan ekspresi yang sama dengannya. Sesekali akan sunoo lihat kerutan pada dahi milik si cantik yang membuat sunoo makin khawatir.

Apa setiap malam mereka melakukan ini? orang-orang ini apa tidak takut mati ya kenapa demi wilayah dan kekuasaan sampai rela menantang maut atau apa nyawa mereka bergaransi jadi jika hampir dicabut bisa dikembalikan lagi?

Gerungan motor menyadarkan sunoo dari lamunan tidak masuk akalnya, sorakan terdengar memekakkan telinga dengan nama sunghoon yang disebut-sebut. Sunoo tebak sunghoon yang memenangkan pertandingan ini sayang sekali ia tak melihat kemenangann sunghoon karena sibuk dengan garansi nyawa tapi ia tetap ikut bertepuk tangan demi menyelamati sunghoon hingga terjadi baku hantam yang dengan seketika menghentikan tepukan tangannya.

TBC

Rider LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang