Bagian 14: Malioboro Date

41 20 20
                                    


Raina dan Shaka sangat menikmati gelato yang barusan mereka pesan, sesekali mereka bertukar rasa dan saling mencicipi, Shaka tertawa saat ada beberapa sisa gelato dimulut Raina.

"ternyata bukan hanya badannya yang kecil, kelakuan juga mirip anak kecil." Ejek Shaka membersihkan sisa gelato dimulut Raina dengan tisu.

"ih iya iya gapura kabupaten, takut banget disekitar lo, takut gepeng."

"Hahahaha ampun, btw ada temen lo dibelakang."

Ucapan Shaka membuat Raina menoleh kebelakang dan melihat siapa yang dimaksud Shaka, ternyata mereka adalah Altarel dan Ellena.

"weis udah jadian nih?" goda Raina menyenggol lengan Ellena.

"hahaha, iya dong" balas Ellena bangga.

"berani banget nerobos," celetuk Shaka pelan, namun bisa terdengar oleh Altarel, tapi Altarel hanya melihatnya dengan tatapan datar.

"Na, dia katanya mau mualaf demi gue tau,"bisik Ellena ke Raina, tentu saja ucapan Ellena membuat Raina menggeleng tidak setuju, bagaimana bisa Ellena mengambil anak tuhan demi mengejar cinta?

"El, bagaimana bisa? Jangan dong," balas Raina.

"gapapa kali Na, kali ini gue sama dia sama-sama serius." Ngeyel Ellena.

Raina hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, memang Ellena susah kali buat dilawan.

"kanjeng ratu Senja ingkang kinurmatan, punapa kita saged melanjutkan lampah ningali endahing wengi kutha Jogja?"
(Dear Ratu Senja, bisakah kita melanjutkan perjalanan melihat indahnya malam kota Jogja?)

Shaka mengulurkan tangan kanannya dan sedikit menunduk, seperti seorang pangerang mengajak dansa tuan putrinya, Raina meraih tangan Shaka lalu tersenyum manis, Raina berpamitan kepada Ellena, Shaka ingin menikmati waktu berdua Bersama Raina, sebelum ia harus pergi lagi.

"Nja, Malioboro date?" tanya Shaka menunjuk mall di Malioboro.

Raina mengangguk dengan senang hati, mereka berjalan menelusuri jalan Malioboro, sesekali Shaka mendokumentasikan kegiatannya itu. Raina juga mengabadikan moment mereka berdua.

"Ka lo tau novel yang baru rilis ga, novel Malioboro At Midnight?," kata Raina dan hanya mendapatkan gelengan dari Shaka.

"Lo harus liat si Ka beneran, sini gue ajak masuk ke gramed,"

Raina menyeret tangan Shaka memasuki mall disalah satu kota Jogja dan masuk ke store penjual buku, Raina melihat-lihat cover novel yang lucu-lucu, sampai di rak novel Raina menunjuk salah satu novel dan dijelaskan kepada Shaka tentang isi novel itu.

Shaka salfok ke buku-buku lainnya disana yang tampak menarik, Raina melepaskan genggamannya lalu pergi kebagian rak sebelah untuk melihat beberapa buku lainnya, Shaka mengambil salah satu novel disana, yang berjudul Tentang Kamu, Shaka yang sedikit tertarik pun berniat membeli diam-diam ia menuju kasir terlebih dahulu, dan membayarnya.

"Mas, disini ada diskon 150 ribu dapet 2, barangkali buat kado cewenya." Tawar mas-mas kasirnya.

Shaka sedikit tertarik dengan tawaran itu, novel dengan cover bewarna pink cocok buat Raina yang notabenya menyukai warna pink.

"Boleh mas, tolong bungkusin ya,", ucap Shaka mengeluarkan dompetnya lalu membayarnya, setelah itu Kembali menghampiri Raina yang sibuk memilih novel yang ingin dibeli.

"Nja, mau yang genre apa?"

Raina terkejut dengan Shaka yang tiba-tiba berada disampingnya. Shaka menunggu jawaban dari Raina. Shaka berniat membantu Raina untuk mencari novel yang ingin dibeli.

Raina melihat ke sekeliling apakah banyak orang atau tida, setelah itu mendekat ke Shaka, membuat Shaka mengerutkan keningnya. "dark romance."

Jawaban itu membuat Shaka tertawa, siapa sangka seorang Raina menyukai novel dark romance. "ih enak tau dark romance, cowonya maco-maco,"

"halah ga kalah maco sama gue," jawab Shaka yang ikut mencari novel untuk Raina.

"Shaka ambilin yang diatas itu, gue ga sampai." Kata Raina meminta tolong ke dirinya.

"Makanya cepet tinggi njir,"

"katanya si Ka orang tinggi itu banyak dosa."

"heleh, diem lo bocil,"

Raina melototkan matanya saat Shaka memanggilnya bocil. Raina mengenggam kedua tangannya ingin sekali mematahkan leher orang didepannya saat ini.

"sori ye, gue sebenarnya udah tinggi. Lo nya aja kayak tiang Listrik."

***

Mereka berdua kini berada didepan mall lalu mencari tempat duduk disekitar jalan Malioboro, Raina Kembali melihat-lihat novel yang barusan ia beli, dan beberapa di pilihkan oleh Shaka.

Tiba-tiba ada dua orang Perempuan yang menghampiri mereka berdua, dan memberikan Shaka tantangan.

"Kak kalo berani nembak kakaknya didepan banyak orang pakai bunga ini, kakak dapet uang 50 ribu!" ucap salah satu perempuan itu.

Shaka berdiri lalu tersenyum, "Saya ga akan nembak dia, karena saya gamau berpacaran terlebih dahulu kalau belum waktunya, jadi saya ga akan nembak dia didepan banyak orang, tapi akan melamarnya di depan banyak orang suatu saat nanti jika waktunya tepat." Jawab Shaka dengan sopan.

"Wah gila kak, nikahin saya aja deh"

"izin dulu sama dia," ucap Shaka menunjuk ke Raina.

"bercanda kak hehehe, karena jawaban kakak bikin aku kaget, kakak dapet uang 100 ribu," ucap Perempuan itu memberikan uangnya ke Shaka, Raina gabisa berword-word again. Jawaban Shaka membuatnya malu.

"keren lo njir, gue ga espek lo bakal jawab gitu."

"sekarang tau kan? Kenapa gue gamau nembak lo? Karena gue gamau pacaran, tapi lo tujuan gue."

"KA DIEM GA!"

Pipi Raina merona bewarna merah, Shaka terus-terusan menggodanya. Raina mealihkan pandangannya kearah samping agar tidak melihat Shaka.

"Nja, kasih gue saran dong, gue mau bikin novel, Kayaknya menarik." Kata Shaka memalingkan pembicaraan agar Raina tidak terus-terusan malu.

"HA! GUE TAU!," balas Raina dengan semangat 45, Shaka membisikkan sesuatu ke Raina dan disetujui oleh Shaka.

***
omg omg omg mas shaka, nikah sama saya aja yukk

haduhh pesona nya mas shaka bertebaran, cakep banget atuh mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haduhh pesona nya mas shaka bertebaran, cakep banget atuh mas

Melodi Diujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang